Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Mei 2013 -
Baca: 2 Timotius 2:14-26
"Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih
dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan
hati yang murni." 2 Timotius 2:22
Dengan siapa kita bergaul akan membentuk kehidupan kita. "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang." (Amsal 13:20). Itulah akibatnya jika kita salah dalam memilih teman. Terlebih-lebih di kota-kota besar fenomena kenakalan anak muda begitu marak terjadi: pelajar merokok, terlibat tawuran, bolos sekolah, mengkonsumsi narkoba, dugem, bahkan seks bebas.
Sebagai anak-anak Tuhan kita harus memisahkan diri dari mereka. "Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu." (Mazmur 119:9). Kita harus makin giat di dalam Tuhan dengan tidak menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah (baca Ibrani 10:25) supaya pondasi iman kita kuat dan turut terlibat dalam pelayanan pemuda di gereja supaya kita memiliki teman-teman yang saling membangun, menguatkan dan mendorong kita untuk mengasihi Tuhan lebih lagi. Firman Tuhan adalah perisai yang kuat untuk mempertahankan diri dari serangan iblis dan pengaruhnya. Alkitab mengingatkan, "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama
seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8). Iblis tahu benar titik lemah anak muda, karena itu ia berusaha untuk menggoda mereka dengan menawarkan segala kenikmatan supaya mereka terjerumus ke dalam dosa. Mengapa kaum muda menjadi sasaran Iblis? Karena kaum muda adalah tiang gereja dan juga masa depan gereja.
Rasul Paulus meminta Titus untuk menasihati para pemuda supaya mereka menguasai diri dalam segala hal dan terlebih dahulu memberikan teladan hidup (baca Titus 2:6-7). Mengapa demikian? Karena orang muda cenderung bersikap kritis dan butuh figur yang bisa ia jadikan panutan. Memang tidak mudah bertahan di tengah gempuran dunia, apalagi jika kita mengandalkan kekuatan sendiri. "Latihlah dirimu beribadah...bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci," (1 Timotius 4:7b, 13).
Jadilah pemuda Kristen yang berbeda dari dunia dan jangan terseret oleh arus dunia yang menyesatkan!
Saturday, May 18, 2013
Friday, May 17, 2013
ANAK MUDA KRISTEN (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Mei 2013 -
Baca: Amsal 22:1-16
"Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu." Amsal 22:6
Masa muda adalah masa 'emas' dalam perjalanan hidup seseorang. Masa di mana seseorang sedang dalam puncak gejolak; masa mengekspresikan segala potensi yang dimilikinya. Namun juga bisa dikatakan sebagai masa 'rentan' terhadap segala pengaruh yang ada, apakah itu pengaruh baik yang membawanya kepada suatu keberhasilan, ataukah pengaruh buruk yang sewaktu-waktu bisa saja menjerumuskannya diarahkan secara tepat dan benar, sebab mereka itu sangat produktif dan bertalenta.
Saat ini perkembangan dunia begitu pesat bukan hanya di bidang tertentu saja, tapi hampir di seluruh bidang kehidupan manusia. Salah satunya adalah bidang teknologi: ada internet, handphone super canggih, laptop, ipad dan sebagainya. Muncul istilah email, facebook, twitter. Mau tidak mau kemajuan teknologi itu membawa dampak yang sangat besar terhadap perkembangan anak muda. mereka senantiasa mengikuti tren yang ada, jika tidak, mereka akan dianggap gaptek (gagap teknologi) dan itu bisa menjadi beban psikis tersendiri. Karena itu berbagai upaya ditempuh agar mereka dapat diterima oleh komunitas dan lingkungannya. Ini sangat berbahaya sebab anak muda memiliki kecenderungan emosi yang masih labil sehingga tidak sedikit dari mereka yang terus mencoba-coba apa pun yang mereka lihat dan rasakan. Kita sering membaca di surat kabar atau melihat di layar kaca ada banyak kasus terjadi sebagai dampak negatif kecanggihan teknologi: pornografi, ada anak gadis di bawah umur yang menjadi korban pelecehan seksual dan dibawa lari oleh pemuda yang mereka kenal lewat facebook.
Sebagai orangtua kita harus ekstra hati-hati dalam mendidik, membimbing dan mengarahkan anak-anak untuk mengasihi Tuhan lebih lagi, serta menjaga dan mengawasi mereka terhadap pergaulan dan lingkungan yang ada, sebab tertulis: "Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." (1 Korintus 15:33). Memang kita tidak mungkin dapat menjalani hidup ini tanpa kehadiran teman atau sahabat, pergaulan tetap kita butuhkan, tetapi sebagai anak-anak Tuhan kita harus tetap selektif dengan siapa kita bergaul supaya kita tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif. (Bersambung)
Baca: Amsal 22:1-16
"Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu." Amsal 22:6
Masa muda adalah masa 'emas' dalam perjalanan hidup seseorang. Masa di mana seseorang sedang dalam puncak gejolak; masa mengekspresikan segala potensi yang dimilikinya. Namun juga bisa dikatakan sebagai masa 'rentan' terhadap segala pengaruh yang ada, apakah itu pengaruh baik yang membawanya kepada suatu keberhasilan, ataukah pengaruh buruk yang sewaktu-waktu bisa saja menjerumuskannya diarahkan secara tepat dan benar, sebab mereka itu sangat produktif dan bertalenta.
Saat ini perkembangan dunia begitu pesat bukan hanya di bidang tertentu saja, tapi hampir di seluruh bidang kehidupan manusia. Salah satunya adalah bidang teknologi: ada internet, handphone super canggih, laptop, ipad dan sebagainya. Muncul istilah email, facebook, twitter. Mau tidak mau kemajuan teknologi itu membawa dampak yang sangat besar terhadap perkembangan anak muda. mereka senantiasa mengikuti tren yang ada, jika tidak, mereka akan dianggap gaptek (gagap teknologi) dan itu bisa menjadi beban psikis tersendiri. Karena itu berbagai upaya ditempuh agar mereka dapat diterima oleh komunitas dan lingkungannya. Ini sangat berbahaya sebab anak muda memiliki kecenderungan emosi yang masih labil sehingga tidak sedikit dari mereka yang terus mencoba-coba apa pun yang mereka lihat dan rasakan. Kita sering membaca di surat kabar atau melihat di layar kaca ada banyak kasus terjadi sebagai dampak negatif kecanggihan teknologi: pornografi, ada anak gadis di bawah umur yang menjadi korban pelecehan seksual dan dibawa lari oleh pemuda yang mereka kenal lewat facebook.
Sebagai orangtua kita harus ekstra hati-hati dalam mendidik, membimbing dan mengarahkan anak-anak untuk mengasihi Tuhan lebih lagi, serta menjaga dan mengawasi mereka terhadap pergaulan dan lingkungan yang ada, sebab tertulis: "Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." (1 Korintus 15:33). Memang kita tidak mungkin dapat menjalani hidup ini tanpa kehadiran teman atau sahabat, pergaulan tetap kita butuhkan, tetapi sebagai anak-anak Tuhan kita harus tetap selektif dengan siapa kita bergaul supaya kita tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif. (Bersambung)
Subscribe to:
Posts (Atom)