Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 April 2013 -
Baca: Kolose 3:1-17
"Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk
itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah." Kolose 3:15
Kita yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat tidak berarti bebas dari masalah. Kita dapat saja mengalami permasalahan apa pun tapi tetap merasakan damai sejahtera Tuhan dalam hati kita. Mungkin saja kita menangis di tanah pekuburan karena kehilangan orang yang kita cintai, atau menitikkan air mata saat terbaring di tempat tidur karena sakit, tetapi kita masih memiliki damai sejahtera dan ketenangan dalam hati kita tanpa harus menyalahkan Tuhan. Sebagai manusia kita mungkin kuatir akan sesuatu, tetapi segera setelah kesulitan menyerang kita harus secepatnya datang dalam doa kepada Tuhan dan meminta kepada Dia supaya memberikan kedamaian dalam hati. Rasul Paulus menasihati, "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah
dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan
dengan ucapan syukur." (Filipi 4:6). Namun, berapa kali kita merasa takut dan kehilangan damai sejahtera ketika badai persoalan menerpa?
Saudara, seberat apa pun beban yang menindih, kita tidak akan kehilangan damai sejahtera asal kita senantiasa melekat kepada Tuhan, karena Dia adalah Sumber damai sejahtera itu. Ada tertulis: "Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat
kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya." (Yesaya 32:17). Oleh sebab itu, "...marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun." (Roma 14:19). Apa yang Saudara kejar dan yang menjadi prioritas dalam hidup ini? Uang, kekayaan, popularitas? Sampai kapan kita hanya memikirkan kepentingan duniawi ini? "Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai
kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia." (Pengkotbah 5:9), sementara perkara-perkara rohani yang membawa kita kepada kehidupan yang dipenuhi dengan damai sejahtera, sukacita, ketenangan sejati kita kesampingkan.
Tidak ada seorang pun dan apa pun yang ada di dunia ini yang dapat memberikan damai sejahtera bagi kita. Hanya Tuhan, yang dengan kekuatannya yang ajaib mampu berkata, "Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab
Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku
akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan." (Yesaya 41:10). Penyertaan Tuhan akan menjadi kekuatan kita di segala situasi. Untuk itulah kita bisa tenang dan damai sebab tanganNya yang berkuasa senantiasa menopang kita.
"Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai
sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan
kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang
tidak pernah berhenti," Yesaya 48:18
Sunday, April 14, 2013
Saturday, April 13, 2013
FIRMAN TUHAN MENYEMBUHKAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 April 2013 -
Baca: Amsal 4:1-27
"Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka." Amsal 4:22
Dalam dunia ini, tidak ada seorang pun yang dapat mengelak dari sakit-penyakit. Penyakit tidak menyerang orang dengan spesifikasi tertentu, seperti warna kulit, usia, profesi, jabatan atau kaya miskin. Demikian juga dengan orang Kristen, kita tidak dapat mengelak atau kebal dari sakit-penyakit, baik itu penyakit yang menyerang secara fisik maupun roh/jiwa. Seseorang yang sakit secara roh menunjukkan beberapa gejala seperti suka bergosip, iri hati, dendam, menyimpan kepahitan, mudah tersakiti dan beberapa tingkah laku negatif lainnya. Apakah hal ini hanya dialami oleh orang kristen 'awam'? Apakah sakit semacam ini tidak dialami oleh para pelayan Tuhan? Apakah mereka kebal terhadap penyakit-penyakit yang demikian? Tidak! Justru banyak di antara mereka yang juga sakit secara roh. Kita dapat melihatnya dari reaksi mereka ketika melihat gereja lain yang lebih bertumbuh; ketika menyaksikan keberhasilan dari pelayanan hamba Tuhan lain; ketika rekan sepelayanan lebih dipakai Tuhan dan sebagainya, hati mereka langsung diliputi oleh rasa iri hati, marah, tersinggung dan sepertinya tidak bisa menerima hal ini, lalu berbagai cara ditempuh untuk menjatuhkan hamba Tuhan itu.
Sesungguhnya Tuhan telah memberitahukan langkah yang kita tempuh supaya kita tidak menderita 'sakit' rohani. Tuhan telah mengatakan, "Aku mengajarkan jalan hikmat kepadamu, aku memimpin engkau di jalan yang lurus." (Amsal 4:11). Oleh karena itu, "Berpeganglah pada didikan, janganlah melepaskannya, peliharalah dia, karena dialah hidupmu. Janganlah menempuh jalan orang fasik, dan janganlah mengikuti jalan orang jahat." (Amsal 4:13-14). Meskipun kita telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, semua itu akan menjadi sia-sia jika kita tidak menyimpan firmanNya di dalam hati kita dan melakukannya. Hal ini akan membuat kita menderita berbagai penyakit, meskipun tidak semua orang yang menderita sakit adalah orang yang mengabaikan firman Tuhan. Terkadang Tuhan ijinkan seseorang mengalami sakit sebagai proses untuk menguji iman dan ketekunannya seperti yang dialami oleh Ayub. Ayub pun menyadari akan hal ini sehingga ia pun dapat berkata, "Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas." (Ayub 23:10).
Banyak orang di dunia ini yang takut menghadapi kematian secara fisik; bukan hanya itu saja, mereka juga lupa terhadap perkara-perkara rohani yang dapat mengakibatkan kematian 'kekal' yang sesungguhnya jauh lebih menakutkan dan mengerikan. Maka dari itu mulai sekarang dan jangan tunggu sampai besok, "Biarlah hatimu memegang perkataanku; berpeganglah pada petunjuk-petunjukku, maka engkau akan hidup." (Amsal 4:4). Itulah kunci mengalami kesembuhan sempurna!
Firman Tuhan itu sangat kuat dan menjadi hidup dan penyembuh bagi mereka yang melekat kepadaNya.
Baca: Amsal 4:1-27
"Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka." Amsal 4:22
Dalam dunia ini, tidak ada seorang pun yang dapat mengelak dari sakit-penyakit. Penyakit tidak menyerang orang dengan spesifikasi tertentu, seperti warna kulit, usia, profesi, jabatan atau kaya miskin. Demikian juga dengan orang Kristen, kita tidak dapat mengelak atau kebal dari sakit-penyakit, baik itu penyakit yang menyerang secara fisik maupun roh/jiwa. Seseorang yang sakit secara roh menunjukkan beberapa gejala seperti suka bergosip, iri hati, dendam, menyimpan kepahitan, mudah tersakiti dan beberapa tingkah laku negatif lainnya. Apakah hal ini hanya dialami oleh orang kristen 'awam'? Apakah sakit semacam ini tidak dialami oleh para pelayan Tuhan? Apakah mereka kebal terhadap penyakit-penyakit yang demikian? Tidak! Justru banyak di antara mereka yang juga sakit secara roh. Kita dapat melihatnya dari reaksi mereka ketika melihat gereja lain yang lebih bertumbuh; ketika menyaksikan keberhasilan dari pelayanan hamba Tuhan lain; ketika rekan sepelayanan lebih dipakai Tuhan dan sebagainya, hati mereka langsung diliputi oleh rasa iri hati, marah, tersinggung dan sepertinya tidak bisa menerima hal ini, lalu berbagai cara ditempuh untuk menjatuhkan hamba Tuhan itu.
Sesungguhnya Tuhan telah memberitahukan langkah yang kita tempuh supaya kita tidak menderita 'sakit' rohani. Tuhan telah mengatakan, "Aku mengajarkan jalan hikmat kepadamu, aku memimpin engkau di jalan yang lurus." (Amsal 4:11). Oleh karena itu, "Berpeganglah pada didikan, janganlah melepaskannya, peliharalah dia, karena dialah hidupmu. Janganlah menempuh jalan orang fasik, dan janganlah mengikuti jalan orang jahat." (Amsal 4:13-14). Meskipun kita telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, semua itu akan menjadi sia-sia jika kita tidak menyimpan firmanNya di dalam hati kita dan melakukannya. Hal ini akan membuat kita menderita berbagai penyakit, meskipun tidak semua orang yang menderita sakit adalah orang yang mengabaikan firman Tuhan. Terkadang Tuhan ijinkan seseorang mengalami sakit sebagai proses untuk menguji iman dan ketekunannya seperti yang dialami oleh Ayub. Ayub pun menyadari akan hal ini sehingga ia pun dapat berkata, "Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas." (Ayub 23:10).
Banyak orang di dunia ini yang takut menghadapi kematian secara fisik; bukan hanya itu saja, mereka juga lupa terhadap perkara-perkara rohani yang dapat mengakibatkan kematian 'kekal' yang sesungguhnya jauh lebih menakutkan dan mengerikan. Maka dari itu mulai sekarang dan jangan tunggu sampai besok, "Biarlah hatimu memegang perkataanku; berpeganglah pada petunjuk-petunjukku, maka engkau akan hidup." (Amsal 4:4). Itulah kunci mengalami kesembuhan sempurna!
Firman Tuhan itu sangat kuat dan menjadi hidup dan penyembuh bagi mereka yang melekat kepadaNya.
Subscribe to:
Posts (Atom)