Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 April 2013 -
Baca: Ibrani 13:1-1-25
"Karena Allah telah berfirman: 'Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.'" Ibrani 13:5b
Tuhan Yesus lebih daripada seorang sahabat sejati. Alkitab berkata, "Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara." (Amsal 18:24). Tidak ada sahabat di dunia ini yang lebih berharga dari Tuhan Yesus. "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya." (Yohanes 15:13). Syukur kepada Allah, kita tidak hanya mempunyai Yesus yang adalah sahabat kita, namun yang juga memberikan nyawaNya untuk kita. "sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk
melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak
orang." (Matius 20:28).
Kala nyawaNya saja rela Dia berikan, maka dalam segala perkara Dia pasti peduli dan tidak akan pernah mengabaikan kita, "Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: 'Tuhan adalah Penolongku. Aku
tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?'" (Ibrani 13:6). Percayalah bahwa, "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." (Filipi 4:13). Ini yang disebut juga sebagai hidup yang berkelimpahan bersama dengan Tuhan, yaitu bahwa kita mencari Tuhan dan firmanNya pada saat-saat kesusahan dan Ia akan menyelamatkan kita dari segala situasi dalam hidup kita. Hidup berkelimpahan dengan Tuhan adalah melangkah dalam kemenangan hari demi hari dalam situasi apa pun. Jika kita hidup dalam hidup yang berkelimpahan kita tidak akan kuatir tentang masa depan; kita tidak takut dengan penderitaan, bahkan kematian sekali pun seperti kata Daud, "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya,
sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur
aku." (Mazmur 23:4).
Jika kita berjalan dalam jalan Tuhan kita akan melangkah dengan mata yang senantiasa tertuju kepadaNya karena kita yakin akan janji penyertaanNya, "Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau
melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau
berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak
akan membakar engkau." (Yesaya 43:2). Jangan pernah ragukan kasih Tuhan, Dia adalah sahabat sejati kita. Bersama Yesus kita sanggup melewati semua karena Dia ada di setiap musim hidup kita. Kita tidak akan berjalan sendirian menjalani kehidupan ini karena Dia adalah Imanuel, Allah yang menyertai kita, bahkan penyertaanNya atas kita sampai kepada kesudahan zaman. Halleluya!
Kasih sejati Tuhan memelihara hidup kita; Ia lebih sejati dari seorang sahabat sejati mana pun, sebab Ia rela memberikan nyawaNya bagi kita.
Thursday, April 11, 2013
Wednesday, April 10, 2013
ARTI HIDUP BERKELIMPAHAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 10 April 2013 -
Baca: Yohanes 17:1-26
"Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia." Yohanes 17:14
Tuhan Yesus mengatakan bahwa meskipun kita orang percaya hidup di dunia, namun kita bukan berasal dari dunia. Ketika kita dilahirkan kembali kita tidak akan melakukan hal-hal yang sama dilakukan oleh orang dunia. Inilah kunci untuk mengalami hidup yang berkelimpahan di dalam Tuhan.
Jadi hidup berkelimpahan juga berarti bahwa harus kita memisahkan diri dari dunia. Jalan hidup kita seharusnya berbeda dari orang yang tidak mempunyai Kristus di dalam hidupnya. Alkitab mengatakan, "Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang," (Efesus 5:8), dan rasul Petrus dalam suratnya juga menyatakan bahwa "...kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:" (1 Petrus 2:9).
Ketika seseorang dipenuhi oleh Roh kudus ia akan berbicara, berpikir dan bertindak dengan cara yang berbeda. Jika hidup kita sejalan dengan firman Tuhan kita pun tidak akan mempunyai tingkah laku yang duniawi. "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus," (Filipi 2:5). Jika hati dan pikiran Saudara dikuasi oleh Roh Kudus dan sesuai dengan pikiran Kristus, maka "Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus." (Filipi 4:7). Hidup yang berkelimpahan berarti hidup sejalan dengan firman Tuhan. Kita tidak dapat mengikuti Kristus kecuali jika kita berjalan dalam jalan yang sama dengan jalanNya. Oleh karena itu kita harus memisahkan diri dari 'jalan dunia' ini. Ada tertulis: "Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?" (Amos 3:3). Sebagai orang-orang yang 'bukan' dari dunia ini kita harus bertindak tegas terhadap segala dosa, maka "Jauhkanlah dirimu dari segala kejahatan." (1 Tesalonika 5:21-22).
Hidup yang berkelimpahan adalah menikmati persekutuan yang intim dengan Bapa kita di sorga melalui doa dan merenungkan firmanNya sehingga kita akan memenuhi tujuan utama Tuhan untuk hidup kita. Tujuan utamaNya adalah kita diutus menjadi saksiNya dan memberitakan firmanNya kepada dunia. Jika kita tidak dapat mewartakan firmanNya lewat berkhotbah, kita dapat mewartakan Injil kerajaanNya lewat berbagai cara lainnya. Salah satunya: "Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu," (Amsal 3:9).
Kita harus bersinar seterang cahaya dalam kegelapan, menceritakan kepada dunia apa yang telah Tuhan lakukan bagi kita.
Baca: Yohanes 17:1-26
"Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia." Yohanes 17:14
Tuhan Yesus mengatakan bahwa meskipun kita orang percaya hidup di dunia, namun kita bukan berasal dari dunia. Ketika kita dilahirkan kembali kita tidak akan melakukan hal-hal yang sama dilakukan oleh orang dunia. Inilah kunci untuk mengalami hidup yang berkelimpahan di dalam Tuhan.
Jadi hidup berkelimpahan juga berarti bahwa harus kita memisahkan diri dari dunia. Jalan hidup kita seharusnya berbeda dari orang yang tidak mempunyai Kristus di dalam hidupnya. Alkitab mengatakan, "Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang," (Efesus 5:8), dan rasul Petrus dalam suratnya juga menyatakan bahwa "...kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:" (1 Petrus 2:9).
Ketika seseorang dipenuhi oleh Roh kudus ia akan berbicara, berpikir dan bertindak dengan cara yang berbeda. Jika hidup kita sejalan dengan firman Tuhan kita pun tidak akan mempunyai tingkah laku yang duniawi. "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus," (Filipi 2:5). Jika hati dan pikiran Saudara dikuasi oleh Roh Kudus dan sesuai dengan pikiran Kristus, maka "Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus." (Filipi 4:7). Hidup yang berkelimpahan berarti hidup sejalan dengan firman Tuhan. Kita tidak dapat mengikuti Kristus kecuali jika kita berjalan dalam jalan yang sama dengan jalanNya. Oleh karena itu kita harus memisahkan diri dari 'jalan dunia' ini. Ada tertulis: "Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?" (Amos 3:3). Sebagai orang-orang yang 'bukan' dari dunia ini kita harus bertindak tegas terhadap segala dosa, maka "Jauhkanlah dirimu dari segala kejahatan." (1 Tesalonika 5:21-22).
Hidup yang berkelimpahan adalah menikmati persekutuan yang intim dengan Bapa kita di sorga melalui doa dan merenungkan firmanNya sehingga kita akan memenuhi tujuan utama Tuhan untuk hidup kita. Tujuan utamaNya adalah kita diutus menjadi saksiNya dan memberitakan firmanNya kepada dunia. Jika kita tidak dapat mewartakan firmanNya lewat berkhotbah, kita dapat mewartakan Injil kerajaanNya lewat berbagai cara lainnya. Salah satunya: "Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu," (Amsal 3:9).
Kita harus bersinar seterang cahaya dalam kegelapan, menceritakan kepada dunia apa yang telah Tuhan lakukan bagi kita.
Subscribe to:
Posts (Atom)