Saturday, April 6, 2013

TUHAN TEMPAT PERLINDUNGAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 April 2013 -

Baca:  Mazmur 18:1-20

"Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!"  Mazmur 18:3

Ketika umat Israel menyeberangi sungai Yordan menuju Kanaan, Tanah Perjanjian, Tuhan memerintahkan mereka untuk membangun sebuah kota perlindungan, supaya jika ada orang yang Israel yang tanpa sengaja membunuh seseorang, orang Israel tersebut dapat melarikan diri dan berlindung di dalam kota perlindungan.  Di dalam kota perlindungan orang ini terselamatkan dari bahaya.  "Tetapi jika terjadi bahwa pembunuh itu keluar dari batas kota perlindungan, tempat ia melarikan diri, dan penuntut darah mendapat dia di luar batas kota perlindungannya, dan penuntut darah membunuh pembunuh itu, maka tidaklah ia berhutang darah, sebab pembunuh itu wajib tinggal di kota perlindungan sampai matinya imam besar, tetapi sesudah matinya imam besar bolehlah pembunuh itu kembali ke tanah kepunyaannya sendiri."  (Bilangan 35:26-28).

     Tuhan adalah  "Kota Perlindungan"  bagi orang yang percaya kepadaNya, Ia adalah  "menara yang kuat dan perkasa".  "Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat."  (Amsal 18:10).  Tapi bagi orang-orang kaya atau berlimpah dengan harta, seringkali yang menjadi tempat perlindungan bagi mereka adalah kekayaannya, seperti tertulis:  "Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya dan seperti tembok yang tinggi menurut anggapannya."  (Amsal 18:11).  Padahal Alkitab memperingatkan kepada orang-orang kaya di dunia ini  "...agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati."  (1 Timotius 6:17).  Apa pun yang ada di dunia ini tidak bisa diharapkan.  Hanya Tuhan yang sanggup menjamin hidup kita karena Ia sangat mempedulikan hidup kita, dan berjanji untuk membebaskan kita dari setiap masalah yang sedang kita alami.  "Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;"  (Mazmur 34:20).  Ketika menghadapi ujian atau permasalahan hidup kita tahu bagaimana bereaksi terhadap janji Tuhan.  Reaksi yang benar adalah memakai iman untuk percaya dan bertindak sesuai dengan firmanNya.  Berlindung dalam firmanNya serta percaya kepadaNya akan membawa kita kepada kemenangan atas permasalahan hidup ini.

     Daud tahu bagaimana bertindak ketika dia melarikan diri dari Saul dan bersembunyi di dalam gua.  Tindakan Daud ketika berada dalam kesesakannya adalah menguatkan imannya kepada Tuhan dan memohon kepadaNya dengan sepenuh hati,  "Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah jiwaku berlindung; dalam naungan sayap-Mu aku akan berlindung, sampai berlalu penghancuran itu."  (Mazmur 57:2).

Dalam setiap keadaan kita harus percaya kepada Tuhan dan menjadikanNya sebagai tempat perlindungan kita.

Friday, April 5, 2013

PERKATAAN TUHAN YESUS

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 April 2013 -

Baca:  Yohanes 15:1-8

"Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya."  Yohanes 15:7

Beberapa orang Kristen tidak tahu bagaimana caranya untuk berdoa secara efektif.  Agar kita dapat berdoa secara efektif kita harus mengetahui isi firman Tuhan dan firman itu harus tinggal di dalam kita.  Tuhan Yesus mengatakan bahwa didengar dan dikabulkannya sebuah doa atau tidak, lebih bergantung kepada kita daripada kepada Tuhan.  Ini adalah syarat dari Tuhan:  "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu,".  Jadi jika firman Tuhan tinggal di dalam kita, kita akan tahu apa yang menjadi kehendak Tuhan.  Kemudian kita akan berdoa sesuai dengan firman tersebut.  Jika firmanNya tidak tinggal di dalam kita, maka untuk sementara kita berdoa di dalam kegelapan.  Pemazmur mengatakan,  "Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang, memberi pengertian kepada orang-orang bodoh."  (Mazmur 119:130).  Firman Tuhanlah yang menerangi langkah hidup kita,  "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku."  (Mazmur 119:105).

     Perlunya mempelajari firman Tuhan, khususnya pada hal-hal yang sedang kita pergumulkan atau doakan, bertujuan untuk memberikan terang pada kita tentang bagaimana cara berdoa atau apa yang harus didoakan.  Ketika kita mempelajari Firman Tuhan kita dapat menemukan perintah yang diberikan Tuhan Yesus mengenai doa.  Tuhan Yesus mengatakn,  "Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga,"  (Matius 5:43-45).  Mendoakan musuh adalah hal pertama yang Tuhan Yesus sebutkan dalam hubungannya dengan berdoa.  Tidak hanya kita harus berdoa untuk musuh kita, namun kita juga harus mengasihi musuh kita supaya kita bisa menjadi anak-anak Bapa di sorga.  Dengan kata lain Tuhan Yesus menyatakan bahwa jika kita tidak mengasihi dan tidak berdoa untuk musuh kita, yaitu mengampuni mereka, maka kita bukanlah anak-anak Bapa di sorga.  Kesimpulannya:  jika kita adalah anak-anak Bapa di sorga, namun tidak mendoakan musuh kita, maka kita tidak sedang berjalan dalam terang firman Tuhan.  Jadi kita tidak punya hak untuk meminta atau menuntut hak-hak kita akan kepenuhan berkat Tuhan.

     Tentu saja sangatlah sulit untuk mengasihi musuh kita dengan kekuatan sendiri, tetapi kita bisa mengasihi musuh kita dengan kasih Tuhan melalui Roh Kudus yang mampukan kita untuk melakukan itu.  Jika kita tidak mengasihi musuh kita, mustahil kita akan diberkati Tuhan dengan melimpah.

Doa kita akan dijawab Tuhan dan apa yang kita minta disediakanNya apabila kita mau mengasihi dan mengampuni musuh kita,  "... karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita."  Roma 5:5