Tuesday, April 2, 2013

AKANKAH TUHAN MENGABAIKAN DOA KITA?

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 April 2013 -

Baca:  Lukas 18:1-8

"Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya?"  Lukas 18:7

Menjadi tetap sabar dan tidak putus asa seringkali susah dilakukan ketika seseorang menunggu terjawabnya sebuah doa.  Oleh karenanya Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk berdoa terus-menerus.  "Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu."  (Lukas 18:1).  Kita harus berdoa setiap hari dan setiap saat, karena jika tidak demikian kita tidak akan menikmati persekutuan yang harmonis dengan Tuhan.  Namun kenyataan yang terjadi justru sebaliknya, kita sering sekali menjadi kecewa dan berkecil hati, lalu tidak lagi tekun berdoa, kita biarkan hari-hari kita berlalu tanpa doa sebab kita berpikir bahwa doa kita tidak akan didengar oleh Bapa di Sorga.  Bahkan langit dan cakrawala tampak seperti sebuah penghalang bagi doa yang kita naikkan.  Tetapi yang Tuhan Yesus inginkan bagi kita adalah kita tetap berdoa meskipun belum ada hasil dari doa yang dipanjatkan.  Kepada jemaat di Tesalonika rasul Paulus juga menasihati,  "Tetaplah berdoa."  (1 Tesalonika 5:17).

     Menyerahkan hidup ke dalam tangan Tuhan Yesus tidak hanya membuat Bapa di Sorga mendengar doa kita, tetapi Ia juga akan menjawabnya.  "Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?"  (Lukas 18:7).  Tuhan tidak pernah menunda-nunda untuk menjawab doa-doa kita karena Dia tahu apa yang terbaik bagi kita.  Kita harus belajar untuk memahami bahwa waktu kita bukanlah waktu Tuhan.  Tapi kita pun harus percaya bahwa  "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya,"  (Pengkotbah 3:11).  Sebenarnya apa yang kita perlukan sudah disediakan, namun akan diberikan sesuai dengan waktu Tuhan.  Ketika benih ditaburkan benih tersebut tidak akan bertumbuh dalam satu malam sebab ia membutuhkan waktu untuk bertumbuh.  Hasil dari benih yang ditanam itu dapat dituai setelah beberapa bulan atau beberapa tahun kemudian.  Demikian juga dengan doa kita, kadangkala kita harus berdoa dalam waktu yang lama sampai tiba waktunya untuk menerima hasil dari doa tersebut.

     Jangan pernah berkecil hati dan putus asa, demikian kata Tuhan Yesus,  "Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan."  (Lukas 11:10).  Untuk setiap kita yang belum menerima jawaban doa hendaklah kita bersabar dan menunggu waktu Tuhan.  Sangatlah mungkin Tuhan ingin kita membuktikan kepadaNya kesetiaan dan ketahanan kita dalam menghadapi masa-masa sukar;  atau mungkin saja Tuhan ingin membangun karakter kita lewat ujian yang sedang kita hadapi yang akan membuat kita memiliki karakter sebagai anak-anak Allah.

Sebesar apa pun permasalahan yang kita hadapi, di dalam Tuhan selalu ada jalan keluaranya;  maka dari itu jangan berhenti berdoa kepadaNya!

Monday, April 1, 2013

BERTEKUN MENCARI TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 April 2013 -

Baca:  Mazmur 42:1-12

"TUHAN memerintahkan kasih setia-Nya pada siang hari, dan pada malam hari aku menyanyikan nyanyian, suatu doa kepada Allah kehidupanku."  Mazmur 42:9

Hari ini adalah pertama kita menapakkan kaki di bulan April, tiada terasa telah tiga bulan lamanya kita melewati tahun 2013.  Masihkah kita konsisten bertekun menyediakan waktu secara pribadi untuk Tuhan di dalam doa dan merenungkan firmanNya seperti yang telah kita kerjakan selama ini?  Ataukah tanpa kita sadari kita telah meninggalkan jam-jam doa pribadi kita oleh karena kesibukan?

     Di tengah kehidupan dunia yang hiruk-pikuk ini ada begitu banyak pengaruh yang membuat kita tidak lagi bertekun di dalam Tuhan.  Pekerjaan, hobi dan aktivitas-aktivitas jasmani lain telah menguras waktu dan tenaga kita sehingga kita pun mengabaikan persekutuan kita dengan Tuhan.  Banyak orang berpikir bahwa menyediakan waktu untuk berdoa dan merenungkan firman Tuhan adalah sebuah pemborosan waktu.  Benarkah?  Tidak benar!  Justru semakin kita bertekun di dalam Tuhan hidup kita makin diperbaharui dari hari ke hari sehingga kita memiliki kehidupan yang berkualitas.  Jadi tidak ada kata sia-sia  (mubazir)  jika kita berjerih lelah dan bertekun di dalam perkara-perkara rohani atau ibadah.  Alkitab dengan tegas meminta:  "Latihlah dirimu beribadah.  Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang."  (1 Timotius 4:7b-8).  Bertekun di dalam doa dan firmanNya adalah sama seperti orang yang membangun rumahnya di atas batu,  "Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu."  (Matius 7:25).  Memiliki persekutuan yang karib dengan Tuhan merupakan fondasi yang kuat bagi kehidupan rohani kita.  Bagaimana jika kita mengabaikan persekutuan kita dengan Tuhan?  Sudah pasti kita tidak akan memiliki kekuatan rohani untuk menghadapi setiap tantangan dan badai kehidupan yang datang menyerang kita.  Daud mengingatkan kita  (ayat nas)  bahwa di sepanjang hari Tuhan telah mencurahkan kasih setiaNya kepada kita, maka sudah seharusnya pada malam hari  (di waktu pribadi)  kita mempersembahkan korban syukur bagi Tuhan melalui doa kita.

     Milikilah kerinduan untuk mendekat kepada Tuhan seperti Daud.  "Seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah. Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?"  (Mazmur 42:2-3).  Kedekatannya dengan Tuhan adalah kunci kekuatan Daud dalam menghadapi setiap masalah, bukan karena kekuasaan yang dimilikinya sebagai raja.  Daud sadar bahwa ia tidak bisa hidup tanpa penyertaan Tuhan.  Itulah sebabnya ia memohon kepada Tuhan,  "Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!"  (Mazmur 51:13).

Di luar Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa dan kita ini bukan siapa-siapa, karena itu  "Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!"  Mazmur 105:4