Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 Maret 2013 -
Baca: Mazmur 30:1-13
"Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak memberi musuh-musuhku bersukacita atas aku." Mazmur 30:2
Banyak orang-orang di luar Tuhan berkata, "Orang Kristen itu aneh. Setiap ibadah di gereja selalu bernyanyi, ada yang sambil bertepuk tangan dan bergoyang-goyang. Di persekutuan mereka juga selalu bernyanyi." Memang, puji-pujian tidak dapat dipisahkan dari kehidupan orang Kristen. Jika ada orang Kristen yang tidak suka memuji Tuhan atau hanya memuji Tuhan saat berada di gereja, berarti ia orang Kristen yang 'tidak normal'. Normalnya, orang Kristen pasti suka memuji Tuhan di mana pun dan kapan pun. Bahkan Daud memuji-muji Tuhan tujuh kali dalam sehari (baca Mazmur 119:164). Jangan anggap remeh puji-pujian bagi Tuhan itu! Ada kuasa yang dahsyat saat kita memuji Tuhan sebab Ia bersemayam di atas pujian yang dinaikkan oleh umatNya (baca Mazmur 22:4).
Kapan waktu yang tepat memuji Tuhan? Saat lagi happy, tidak ada masalah, sehat, menerima berkat? Tidak. Memuji Tuhan itu di segala keadaan dan setiap waktu, terutama waktu dalam kesesakan dan pergumulan berat. Mengapa? Karena dengan memuji-muji Tuhan iman kita kembali dibangkitkan; segala kekuatiran dan ketakutan sirna oleh karena hati dan pikiran kita tertuju kepada Tuhan. Dahsyatnya kuasa puji-pujian itu dirasakan oleh Paulus dan Silas. Saat mereka dijebloskan dalam penjara karena memberitakan Injil, "...kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan
puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan
mereka...terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu
goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah
belenggu mereka semua." (Kisah 16:25-26). Meski sedang terjepit dan dalam ujian yang berat Paulus tetap tegar dan masih bisa memuji-muji Tuhan. Ketika mereka menaikkan pujian Tuhan hadir dan melawatnya. Perkara besar pun terjadi: Gempa bumi, sendi-sendi penjara goyah, pintu terbuka dan belenggu terlepaskan.
Apa yang sedang membelenggu Saudara: sakit-penyakit, kegagalan, kemiskinan? Angkatlah suaramu dan pujilah Tuhan! Ada kuasa yang memerdekakan kita saat kita memuji-muji Tuhan.
Memuji-muji Tuhan adalah kunci yang menggerakkan pintu sorga terbuka dan tanganNya terulur bagi kita!
Sunday, March 24, 2013
Saturday, March 23, 2013
TUHAN MENYEMBUNYIKAN WAJAHNYA? (2)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 Maret 2013 -
Baca: Ayub 23:1-17
"Tetapi Ia tidak pernah berubah - siapa dapat menghalangi Dia? Apa yang dikehendaki-Nya, dilaksanakan-Nya juga." Ayub 23:13
Pelanggaran dan dosa adalah penyebab utama Tuhan serasa jauh dan menyembunyikan wajahNya. Satu-satunya jalan memulihkan hubungan denganNya adalah pertobatan sungguh.
2. Mengungkapkan isi hati melalui doa. Ketika kita merasa sendiri dan seolah-olah Tuhan tidak ada bersama kita, ungkapkan apa yang sedang bergejolak di dalam hati dan pikiran kita kepada Tuhan melalui doa, seperti Daud, "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku. Allahku, aku berseru-seru pada waktu siang, tetapi Engkau tidak menjawab, dan pada waktu malam, tetapi tidak juga aku tenang." (Mazmur 22:2-3). Ayub juga demikian, "Sesungguhnya, kalau aku berjalan ke timur, Ia tidak di sana; atau ke barat, tidak kudapati Dia; di utara kucari Dia, Ia tidak tampak, aku berpaling ke selatan, aku tidak melihat Dia." (Ayub 23:8-9). Asal kita mencari Tuhan dengan segenap hati Dia akan menjawab segala keraguan kita dari sorgaNya yang kudus, "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5b). Inilah janji Tuhan: tidak akan pernah membiarkan dan meninggalkan kita! Kita harus percaya bahwa Tuhan selalu ada di setiap pergumulan yang kita hadapi. Manusia bisa saja dengan mudahnya lupa, ingkar dan mengecewakan sesamanya, tetapi Tuhan bukanlah manusia. Segala yang Dia janjikan pasti akan ditepati dan digenapinya sebab firmanNya ya dan amin. Maka dari itu arahkan hati, pikiran dan pandangan kita hanya kepada Tuhan karena Dia sungguh baik dan sangat mengasihi kita. Apa pun masalah kita, Dia tahu persis karena Dia adalah Pengendali segala sesuatu. Seburuk dan segelap apa pun perjalanan yang harus kita tempuh, tidak akan mengubah janji penyertaanNya.
Ayub mengalami pergumulan yang sangat berat seolah-olah Tuhan meninggalkan dan menyembunyikan wajahNya. Namun ia tidak patah arang dan putus asa, ia tetap menguatkan iman percayanya kepada Tuhan.
Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, Dia menyembunyikan wajahNya ketika kita melakukan dosa!
Baca: Ayub 23:1-17
"Tetapi Ia tidak pernah berubah - siapa dapat menghalangi Dia? Apa yang dikehendaki-Nya, dilaksanakan-Nya juga." Ayub 23:13
Pelanggaran dan dosa adalah penyebab utama Tuhan serasa jauh dan menyembunyikan wajahNya. Satu-satunya jalan memulihkan hubungan denganNya adalah pertobatan sungguh.
2. Mengungkapkan isi hati melalui doa. Ketika kita merasa sendiri dan seolah-olah Tuhan tidak ada bersama kita, ungkapkan apa yang sedang bergejolak di dalam hati dan pikiran kita kepada Tuhan melalui doa, seperti Daud, "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku. Allahku, aku berseru-seru pada waktu siang, tetapi Engkau tidak menjawab, dan pada waktu malam, tetapi tidak juga aku tenang." (Mazmur 22:2-3). Ayub juga demikian, "Sesungguhnya, kalau aku berjalan ke timur, Ia tidak di sana; atau ke barat, tidak kudapati Dia; di utara kucari Dia, Ia tidak tampak, aku berpaling ke selatan, aku tidak melihat Dia." (Ayub 23:8-9). Asal kita mencari Tuhan dengan segenap hati Dia akan menjawab segala keraguan kita dari sorgaNya yang kudus, "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5b). Inilah janji Tuhan: tidak akan pernah membiarkan dan meninggalkan kita! Kita harus percaya bahwa Tuhan selalu ada di setiap pergumulan yang kita hadapi. Manusia bisa saja dengan mudahnya lupa, ingkar dan mengecewakan sesamanya, tetapi Tuhan bukanlah manusia. Segala yang Dia janjikan pasti akan ditepati dan digenapinya sebab firmanNya ya dan amin. Maka dari itu arahkan hati, pikiran dan pandangan kita hanya kepada Tuhan karena Dia sungguh baik dan sangat mengasihi kita. Apa pun masalah kita, Dia tahu persis karena Dia adalah Pengendali segala sesuatu. Seburuk dan segelap apa pun perjalanan yang harus kita tempuh, tidak akan mengubah janji penyertaanNya.
Ayub mengalami pergumulan yang sangat berat seolah-olah Tuhan meninggalkan dan menyembunyikan wajahNya. Namun ia tidak patah arang dan putus asa, ia tetap menguatkan iman percayanya kepada Tuhan.
Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, Dia menyembunyikan wajahNya ketika kita melakukan dosa!
Subscribe to:
Posts (Atom)