Tuesday, March 12, 2013

MENYENANGKAN HATI TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 12 Maret 2013 -

Baca:  Lukas 19:28-44

"Dan jika ada orang bertanya kepadamu: Mengapa kamu melepaskannya? jawablah begini: Tuhan memerlukannya."  Lukas 19:31

Setelah diselamatkan dan mengalami kelahiran baru di dalam Kristus setiap orang percaya harus terus bertumbuh di dalam Dia, sebab proses keselamatan itu harus dikerjakan terus-menerus sampai kita menjadi serupa dengan Kristus.  Paulus kepada jemaat di Filipi:  "...tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,"  (Filipi 2:12-15).  Tidak ada pilihan lain, melangkahlah maju menuju standarNya, yaitu hidup tidak bercela dan bercahaya di tengah-tengah dunia ini.  Inilah yang menyenangkan hati Tuhan.

     Menyenangkan hati Tuhan adalah penting dalam kehidupan kita sebagai anak-anak Tuhan.  Untuk dapat menyenangkan hati Tuhan kita harus memiliki hidup yang berkenan kepadaNya, serta melakukan apa pun yang menjadi keinginan dan kehendakNya,  "Mengapa kamu melepaskan keledai itu?" Kata mereka: 'Tuhan memerlukannya. Mereka membawa keledai itu kepada Yesus, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka dan menolong Yesus naik ke atasnya.'"  (Lukas 19:33-35).  Orang ini tahu apa yang menjadi keinginan Tuhan Yesus sehingga ia melakukan apa yang perintahkanNya.

     Melakukan perintah Tuhan berarti firmanNya tinggal di dalam kita, yaitu dengan cara kita memahami setiap ayat firman Tuhan yang kita baca, lalu merenungkan itu siang dan malam sehingga kita beroleh kepekaan untuk memahami apa yang menjadi kehendak Tuhan.  "... makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat."  (Ibrani 5:14).  Bagaimana dengan Saudara?

Apakah yang kita perbuat selama ini membuat Tuhan tersenyum, atau malah menyedihkan hatiNya, karena ketidaktaatan kita?

Monday, March 11, 2013

PENGIKUT KRISTUS: Anak-Anak Terang!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 Maret 2013 -

Baca:  Mazmur 97:1-12

"Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati."  Mazmur 97:11

Tuhan Yesus menegaskan,  "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."  (Yohanes 8:12).  Setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat tidak lagi berada di dalam kegelapan, melainkan berjalan di dalam terang, sebab Tuhan telah  "...memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan."  (1 Petrus 2:9-10).  Dengan kata lain, jika seseorang mengikut Kristus, ia berjalan di dalam terang Tuhan.

     Mengikut Kristus berarti mengikuti jalan yang ditempuh Kristus.  Artinya harus mencontoh dan meneladani kehidupan Kristus dalam segala hal sebagaimana disampaikan rasul Yohanes,  "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup."  (1 Yohanes 2:6).  Inilah yang disebut Kristen sejati.  Banyak orang yang mengaku bahwa dirinya adalah orang Kristen atau pengikut Kristus, tapi dalam kehidupannya sehari-hari sama sekali tidak mencerminkan perbuatan atau karakter Kristus.  Mereka masih saja berkompromi dengan dosa dan hidup 'sama' seperti orang-orang yang tidak mengenal Tuhan, yang  "...lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat."  (Yohanes 3:19).  Hal ini menunjukkan bahwa kita tidak mengikut Kristus dengan sepenuh hati.  Ironis sekali!  Bukankah ini sama saja dengan mencoreng nama Tuhan di mata dunia?  Padahal kita sering sekali membaca dan mendengarkan ayat firman Tuhan ini:  "...siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang."  (1 Korintus 5:17).

     Karena itu sebagai orang Kristen kita harus meninggalkan semua perbuatan dan karakter 'manusia lama' kita dan menjalani hidup sebagai 'manusia baru'.  Jika tidak, kita tidak layak disebut sebagai orang Kristen!

"Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang."  Efesus 5:8