Tuesday, February 26, 2013

ALERGI PADA KATA 'TAAT'

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Februari 2013 -

Baca:  1 Petrus 1:13-25

"Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,"  1 Petrus 1:14

Dalam menjalani hidup ini banyak orang Kristen maunya yang enak-enak saja, layaknya melewati jalan tol yang bebas hambatan:  diberkati, disembuhkan, dipulihkan, hidup yang terus naik dan sebagainya, tapi kita tidak mau melewati proses atau membayar harga.  Tuhan Yesus berkata,  "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku."  (Matius 16:24). 

     Menyangkal diri dan memikul salib berbicara tentang ketaatan.  Tapi sayang, jika ada hamba Tuhan yang begitu keras berkhotbah tentang ketaatan banyak di antara kita yang merasa tersinggung, marah dan berusaha untuk menghindarinya, serasa 'alergi' mendengarnya.  Kita lebih suka mendengar kotbah dari hamba Tuhan yang isinya ringan, lucu dan menghibur.  Kita inginnya hidup semau kita saja.  Kita menganggap bahwa ketaatan itu seperti raksasa yang menakutkan dan siap menerkam;  seperti pagar besi yang membelenggu langkah gerak kita.  Bukankah ini seperti orang fasik atau orang bebal?  Sebab  "Berlaku cemar adalah kegemaran orang bebal, sebagaimana melakukan hikmat bagi orang yang pandai."  (Amsal 10:23).  Tetapi bagi kita orang percaya, Alkitab menegaskan,  "Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus."  (1 Tesalonika 4:7).

     Sebagai anak-anak Tuhan seharusnya kita bersyukur bila kita terus diingatkan untuk hidup dalam ketaatan.  Setiap teguran, ajaran dan peringatan hendaknya kita ambil sisi positifnya dan kita terima sebagai berkat rohani.  Tuhan sangat mengasihi kita;  Dia tidak ingin kita jauh dan makin tersesat.  Itulah sebabnya  "...Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."  (Ibrani 12:5-6).  Sebaliknya,  "...jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang."  (Ibrani 12:8).  Ketaatan adalah juga pintu gerbang untuk mengalami berkat-berkat Tuhan.

"Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu,"  1 Petrus 1:14

Monday, February 25, 2013

BERKAT TUHAN TERSEDIA BAGI ORANG BENAR

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 Februari 2013 -

Baca:  Mazmur 5:1-13

"Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya Tuhan; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai."  Mazmur 5:13

Dalam kitab Maleakhi ditegaskan bahwa akan ada perbedaan antara kehidupan orang benar dan orang fasik.  Terhadap orang benar Tuhan menegaskan,  "Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia."  (Maleakhi 3:17).  Ini membuktikan bahwa orang-orang benar senantiasa berada dalam pengawasan Tuhan,  "Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai."  (ayat nas).  Berkat-berkat Tuhan disediakan bagi orang-orang yang hidup sesuai dengan kehendakNya.  Itulah sebabnya Pemazmur berkata,  "Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam...apa saja yang diperbuatnya berhasil."  (Mazmur 1:1-3).

     Sebelum kita mengalami keberhasilan dalam hidup ini kita harus terlebih dahulu berhasil dalam Tuhan.  Artinya kita harus mengutamakan Tuhan dan menempatkan Dia sebagai prioritas utama,  "...maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."  (Matius 6:33).  Kita harus memiliki waktu pribadi dengan Tuhan, hidup benar sesuai firmanNya.  Jika hubungan kita dengan Tuhan semakin dekat, apa saja yang kita minta dalam namaNya akan terjadi seperti yang Tuhan janjikan.  Kata  'apa saja yang diperbuatnya'  menunjuk kepada suatu usaha atau tindakan kita, bukan hanya berdoa saja tapi doing nothing.  Kita pasti tahu apa itu Ora Et Labora yaitu berdoa dan juga bekerja;  keduanya harus sejalan.

     Yakub pun demikian, bekerja 7 tahun pada Laban.  Meski selalu dicurangi, ia tetap tekun bekerja dan Tuhan membuat segala yang diperbuatnya berhasil:  "Maka sangatlah bertambah-tambah harta Yakub, dan ia mempunyai banyak kambing domba, budak perempuan dan laki-laki, unta dan keledai."  (Kejadian 30:43).  Jangan kuatir akan hidup ini!

Asal mengutamakanNya, apa saja yang kita perbuat pasti berhasil dan diberkatiNya!