Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 Februari 2013 -
Baca: Mazmur 5:1-13
"Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya Tuhan; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai." Mazmur 5:13
Dalam kitab Maleakhi ditegaskan bahwa akan ada perbedaan antara kehidupan orang benar dan orang fasik. Terhadap orang benar Tuhan menegaskan, "Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta
alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti
seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia." (Maleakhi 3:17). Ini membuktikan bahwa orang-orang benar senantiasa berada dalam pengawasan Tuhan, "Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai." (ayat nas). Berkat-berkat Tuhan disediakan bagi orang-orang yang hidup sesuai dengan kehendakNya. Itulah sebabnya Pemazmur berkata, "Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam
kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam...apa saja yang diperbuatnya berhasil." (Mazmur 1:1-3).
Sebelum kita mengalami keberhasilan dalam hidup ini kita harus terlebih dahulu berhasil dalam Tuhan. Artinya kita harus mengutamakan Tuhan dan menempatkan Dia sebagai prioritas utama, "...maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33). Kita harus memiliki waktu pribadi dengan Tuhan, hidup benar sesuai firmanNya. Jika hubungan kita dengan Tuhan semakin dekat, apa saja yang kita minta dalam namaNya akan terjadi seperti yang Tuhan janjikan. Kata 'apa saja yang diperbuatnya' menunjuk kepada suatu usaha atau tindakan kita, bukan hanya berdoa saja tapi doing nothing. Kita pasti tahu apa itu Ora Et Labora yaitu berdoa dan juga bekerja; keduanya harus sejalan.
Yakub pun demikian, bekerja 7 tahun pada Laban. Meski selalu dicurangi, ia tetap tekun bekerja dan Tuhan membuat segala yang diperbuatnya berhasil: "Maka sangatlah bertambah-tambah harta Yakub, dan ia mempunyai banyak
kambing domba, budak perempuan dan laki-laki, unta dan keledai." (Kejadian 30:43). Jangan kuatir akan hidup ini!
Asal mengutamakanNya, apa saja yang kita perbuat pasti berhasil dan diberkatiNya!
Monday, February 25, 2013
Sunday, February 24, 2013
TUHAN ITU MURAH HATI (2)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 Februari 2013 -
Baca: Roma 9:1-29
"Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati." Roma 9:15
Rahab, meski masa lalunya kelam, beroleh kemurahan dari Tuhan dan namanya pun tercatat sebagai salah satu dari saksi-saksi iman. Seburuk apa pun masa lalu kita, asal kita mau datang kepada Tuhan dan bertobat, Tuhan pasti sanggup pulihkan. "Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba." (Yesaya 1:18).
Adapun tanda merah di jendela rumah Rahab adalah gambaran keselamatan yang sejati, yaitu darah Kristus yang tercurah di atas kayu salib, untuk menebus dosa-dosa kita. Pengorbanan Kristus adalah bukti nyata betapa Allah sangat bermurah hati sehingga Ia rela menyerahkan PuteraNya supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (baca Yohanes 3:16). Sesungguhnya kita tidak layak menerima keselamatan itu, tapi oleh kasih karuniaNya kita dilayakkan. Dalam Efesus 1:7 dikatakan, "Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya." Setelah mengetahui bahwa Tuhan itu murah hati bukan berarti kita dapat hidup seenaknya, bermalas-malasan sambil berpangku tangan menunggu kemurahanNya turun. Kita harus mengerjakan bagian kita, dan Tuhan akan mengerjakan bagianNya yaitu menyatakan kemurahannya atas kita. Kemurahan Tuhan tidak pernah beranjak dari kehidupan orang-orang yang senantiasa karib denganNya, di mana "...perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka." (Mazmur 25:14). Ini pula yang dirindukan Daud, "...diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya." (Mazmur 27:4).
Sekarang ini mungkin banyak orang berkata, "Ah, percuma beribadah melayani Tuhan, toh hidup kita tidak ada perubahan." Namun perhatikan ayat ini: "...kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya." (Maleakhi 3:18). Ketekunan kita dalam beribadah dan melayani Tuhan tidak akan pernah sia-sia, selalu akan membawa keuntungan bagi kita.
Kemurahan Tuhan selalu mengikuti orang-orang benar!
Baca: Roma 9:1-29
"Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati." Roma 9:15
Rahab, meski masa lalunya kelam, beroleh kemurahan dari Tuhan dan namanya pun tercatat sebagai salah satu dari saksi-saksi iman. Seburuk apa pun masa lalu kita, asal kita mau datang kepada Tuhan dan bertobat, Tuhan pasti sanggup pulihkan. "Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba." (Yesaya 1:18).
Adapun tanda merah di jendela rumah Rahab adalah gambaran keselamatan yang sejati, yaitu darah Kristus yang tercurah di atas kayu salib, untuk menebus dosa-dosa kita. Pengorbanan Kristus adalah bukti nyata betapa Allah sangat bermurah hati sehingga Ia rela menyerahkan PuteraNya supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (baca Yohanes 3:16). Sesungguhnya kita tidak layak menerima keselamatan itu, tapi oleh kasih karuniaNya kita dilayakkan. Dalam Efesus 1:7 dikatakan, "Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya." Setelah mengetahui bahwa Tuhan itu murah hati bukan berarti kita dapat hidup seenaknya, bermalas-malasan sambil berpangku tangan menunggu kemurahanNya turun. Kita harus mengerjakan bagian kita, dan Tuhan akan mengerjakan bagianNya yaitu menyatakan kemurahannya atas kita. Kemurahan Tuhan tidak pernah beranjak dari kehidupan orang-orang yang senantiasa karib denganNya, di mana "...perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka." (Mazmur 25:14). Ini pula yang dirindukan Daud, "...diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya." (Mazmur 27:4).
Sekarang ini mungkin banyak orang berkata, "Ah, percuma beribadah melayani Tuhan, toh hidup kita tidak ada perubahan." Namun perhatikan ayat ini: "...kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya." (Maleakhi 3:18). Ketekunan kita dalam beribadah dan melayani Tuhan tidak akan pernah sia-sia, selalu akan membawa keuntungan bagi kita.
Kemurahan Tuhan selalu mengikuti orang-orang benar!
Subscribe to:
Posts (Atom)