Thursday, February 21, 2013

SELALU ADA KEAJAIBAN (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Februari 2013 -

Baca:  Ester 4:1-17

"Aku serta dayang-dayangkupun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati."  (Ester 4:16b)

Dengan dilatarbelakangi ketidaktaatan ratu Wasti kepada raja Ahasyweros, para penasihat menyarankan raja untuk menyingkiran ratu Wasti dan segera mencari penggantinya,  "Hendaklah orang mencari bagi raja gadis-gadis, yaitu anak-anak dara yang elok rupanya; ...Dan gadis yang terbaik pada pemandangan raja, baiklah dia menjadi ratu ganti Wasti. Hal itu dipandang baik oleh raja, dan dilakukanlah demikian."  (Ester 2:2, 4).  Mordekhai (paman Ester) mengikutsertakan Ester dalam pemilihan calon permaisuri, dengan pesan:  Ester tidak boleh memberitahukan asal usulnya, karena ini sangat beresiko, sebab jika raja tahu, dia bisa dihukum mati.  Ini adalah tugas yang sangat berat.  Dengan penuh ketaatan,  "Ester tidak memberitahukan kebangsaan dan asal usulnya,"  (Ester 2:10).  Selama setahun berada dalam penyamaran ia tetap menunjukkan sikap rendah hati dan selalu taat pada perintah.  Itulah sebabnya ia beroleh perhatian dan kasih sayang dari semua orang yang melihatnya.  Tuhan menyatakan kuasaNya, Ester pun terpilih sebagai ratu menggantikan Wasti.

     Setelah menjadi ratu, Ester harus menghadapi ujian, karena di zaman itu ada peraturan bahwa barangsiapa menghadap raja tanpa dipanggil,  "...hanya berlaku satu undang-undang, yakni hukuman mati."  (Ester 4:11).  Padahal ia mendengar kabar bahwa  "...Haman mencari ikhtiar memunahkan semua orang Yahudi, yakni bangsa Mordekhai itu, di seluruh kerajaan Ahasyweros."  (Ester 3:6).  Itulah sebabnya sebelum menghadap raja, Ester mencari Tuhan dan merendahkan diri di hadapanNya dengan mengajak seluruh orang Yahudi untuk berdoa puasa selama 3 hari 3 malam.  Usahanya tidak sia-sia,  "...sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya Tuhan."  (Mazmur 9:11).  Tuhan mendengar dan menyatakan belas kasihNya.  Ester diperkenankan menghadap raja, bahkan raja menawarkan setengah dari kerajaannya, tapi Ester menolak karena ia hanya ingin bangsanya diselamatkan!  Dan terbukti, bangsa Yahudi terselamatkan.

Karena campur tangan Tuhan Ester mengalami peninggian dan dipilihNya sebagai penyelamat bangsa!
   

Wednesday, February 20, 2013

SELALU ADA KEAJAIBAN (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 Februari 2013 -

Baca:  Ester 2:1-18

"Maka Ester dikasihi oleh baginda lebih dari pada semua perempuan lain, dan ia beroleh sayang dan kasih baginda lebih dari pada semua anak dara lain, sehingga baginda mengenakan mahkota kerajaan ke atas kepalanya dan mengangkat dia menjadi ratu ganti Wasti."  Ester 2:1-17

Alkitab menegaskan,  "Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"  (Markus 9:23).  Banyak orang Kristen yang ragu akan hal ini.  Saat berada dalam pergumulan yang lebih berat kita lebih percaya kepada omongan orang lain  yang mengatakan bahwa itu mustahil dan tidak mungkin ada jalan.  Kita mulai kecewa dan putus asa, lalu kita pun memutar otak dan menggunakan logika untuk mencari pertolongan lain di luar Tuhan.  Ingatlah ayat ini:  "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!"  (Yeremia 17:5).  Seburuk apa pun keadaan yang kita alami Tuhan sanggup ubahkan karena kuasaNya tidak pernah berubah, dahulu sekarang dan sampai selama-lamanya.  Kita harus percaya  "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."  (1 Korintus 2:9).

     Esther adalah contoh orang yang mengalami pertolongan Tuhan di tengah kemustahilan.  Pengangkatan Ester menjadi seorang permaisuri raja adalah suatu hal yang mustahil dalam pemandangan manusia.  Mengapa?  Karena Ester adalah keturunan bangsa Yahudi, bangsa jajahan raja Ahasyweros.  Selain itu ia juga salah seorang tawanan yang berstatus budak.  Tetapi Tuhan selalu punya cara untuk menolong umatNya, karena  "Engkaulah Allah yang melakukan keajaiban;"  (Mazmur 77:15).  Sungguh,  "Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan,"  (Efesus 3:20).  Tuhan selalu punya rencana yang indah di balik peristiwa yang terjadi. 

Sebagai yatim piatu, orang lain pasti akan mengatakan kalau hidup Ester akan menderita dan tidak punya masa depan.  Itu perediksi manusia!  Tapi Tuhan memiliki  "...rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."  (Yeremia 29:11).  (Bersambung)