Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Februari 2013 -
Baca: 1 Yohanes 2:1-6
"Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup." 1 Yohanes 2:6
Kita telah memahami bahwa menjadi Kristen berarti harus hidup sama seperti Kristus, artinya kita harus meneladani Dia dan hidup menurut cara yang Tuhan tetapkan. Namun hidup sama seperti Kristus bukan berarti kita menjalani hidup yang sangat berat, tidak bebas, dengan tumpukan tugas dan tanggung jawab serta segudang larangan.
Tak beda dengan seorang anak dalam sebuah keluarga, kita pun tidak bisa hidup semaunya sendiri. Orangtua kita pun punya 'rambu-rambu' yang tidak boleh dilanggar oleh anak-anaknya. Karena itu sebagai anak kita harus patuh dan tunduk kepada ayah (orangtua) kita. Alkitab menasihati, "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." (Ibrani 12:5-6). Jika kita menyadari bahwa status kita adalah anak Tuhan, maka kita wajib menjalani suatu kehidupan menurut apa yang telah ditetapkan Tuhan bagi kita, sebagaimana Kristus taat mengerjakan apa yang ditetapkan oleh BapaNya. Itulah yang menjadi kunci rahasia keberhasilan Kristus! Jika kita ingin menjadi orang Kristen yang berhasil kita pun harus mengikuti jejakNya. Tuhan Yesus mengatakan bahwa Ia datang ke dunia ini dengan satu tujuan yaitu melakukan apa yang menjadi kehendak Bapa: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya." (Yohanes 4:34).
Seringkali kita berpikir bahwa hidup sama seperti Kristus menjadikan kita hidup dalam penderitaan dan terkekang. Padahal, "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." (Yohanes 8:31-32). Itulah sebabnya selama berada di bumi Yesus tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Waktu dan segenap keberadaan hidupNya sepenuhnya dicurahkan untuk melakukan kehendak bapaNya secara sempurna. Sudahkah kita hidup sama seperti Kristus? Jika kita berjalan seturut kehendak Tuhan dan meneladaniNya, maka kita telah hidup seperti Dia.
Kita tak layak disebut Kristen jika hidup tak mencerminkan Kristus sama sekali!
Sunday, February 17, 2013
Saturday, February 16, 2013
SEHAT DAN KUAT ROHANI (2)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Februari 2013 -
Baca: Efesus 3:14-21
"Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita," Efesus 3:20
Di akhir zaman ini tantangan bagi orang percaya tidak semakin mudah tapi semakin berat menghadang. Tidak ada jalan lain bagi kita selain harus makin giat di dalam Tuhan. Jam-jam doa dan juga ibadah harus makin ditingkatkan, bukannya tambah malas dan ogah-ogahan. "Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?" (Galatia 3:3).
Kita yang sudah terlibat dalam pelayanan harus makin konsisten dalam mengerjakan panggilan Tuhan. Jangan hanya karena ada masalah lalu kita menjadi undur, karena seberat apa pun ujian yang harus kita lewati kita pasti mampu melewatinya bersama Tuhan, sebab "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." (Filipi 4:13). Karena itu kita harus makin melekat kepada Tuhan. Pemazmur berkata, "tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil." (Mazmur 1:2-3).
Semakin melekat kepada Tuhan kita akan semakin memahami "...betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus," (Efesus 3:18). Melekat kepada Tuhan berbicara tentang keintiman atau kekariban kita kepada Tuhan. " Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka." (Mazmur 25:14). Karena itu berhentilah mengeluh, bersungut-sungut atau complain kepada Tuhan ketika keadaan tidak seperti yang kita harapkan. Semua yang terjadi bukan tanpa maksud, tapi untuk menguatkan iman percaya kita kepadaNya sehingga pada saatnya kita akan mengalami campur tangan Tuhan, dan kita pun dapat berkata bahwa bukan dari kata orang saja kita mendengar tentang Dia, "...tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau." (Ayub 42:5b) dan merasakannya.
Mari "...saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." 1 Korintus 15:58
Baca: Efesus 3:14-21
"Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita," Efesus 3:20
Di akhir zaman ini tantangan bagi orang percaya tidak semakin mudah tapi semakin berat menghadang. Tidak ada jalan lain bagi kita selain harus makin giat di dalam Tuhan. Jam-jam doa dan juga ibadah harus makin ditingkatkan, bukannya tambah malas dan ogah-ogahan. "Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?" (Galatia 3:3).
Kita yang sudah terlibat dalam pelayanan harus makin konsisten dalam mengerjakan panggilan Tuhan. Jangan hanya karena ada masalah lalu kita menjadi undur, karena seberat apa pun ujian yang harus kita lewati kita pasti mampu melewatinya bersama Tuhan, sebab "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." (Filipi 4:13). Karena itu kita harus makin melekat kepada Tuhan. Pemazmur berkata, "tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil." (Mazmur 1:2-3).
Semakin melekat kepada Tuhan kita akan semakin memahami "...betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus," (Efesus 3:18). Melekat kepada Tuhan berbicara tentang keintiman atau kekariban kita kepada Tuhan. " Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka." (Mazmur 25:14). Karena itu berhentilah mengeluh, bersungut-sungut atau complain kepada Tuhan ketika keadaan tidak seperti yang kita harapkan. Semua yang terjadi bukan tanpa maksud, tapi untuk menguatkan iman percaya kita kepadaNya sehingga pada saatnya kita akan mengalami campur tangan Tuhan, dan kita pun dapat berkata bahwa bukan dari kata orang saja kita mendengar tentang Dia, "...tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau." (Ayub 42:5b) dan merasakannya.
Mari "...saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." 1 Korintus 15:58
Subscribe to:
Posts (Atom)