Sunday, February 3, 2013

KASIH TUHAN: Dasar Kekristenan

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 Februari 2013 -

Baca:  Mazmur 36:1-13

"Ya Tuhan, kasih-Mu sampai ke langit, setia-Mu sampai ke awan."  Mazmur 36:6

Siapa di antara kita yang masih ragu akan kasih setia Tuhan?  Jika ada, berarti kita adalah orang-orang yang tidak tahu berterima kasih.  Bukankah di setiap langkah hidup ini, di setiap hela nafas yang kita hirup, setiap detik, kita merasakan kasih Tuhan?  Rasul Yohanes menulis,  "...Allah adalah kasih. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita."  (1 Yohanes 4:8, 10).

     Pernyataan bahwa Tuhan adalah kasih memberi pengertian kepada kita bahwa Tuhan adalah sumber kasih itu sendiri sehingga Dia tidak dapat dipisahkan dari sifat dasarnya yang adalah kasih.  Jadi di dalam Tuhan ada kasih yang melimpah.  Sungguh, tidak ada kata lain bagi kita selain harus selalu mengucap syukur!  "Betapa berharganya kasih setia-Mu, ya Allah! Anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu."  (Mazmur 36:8).  Karena kasih adalah karakter dasar Tuhan, maka Dia berlimpah dengan kasih dan segala karyaNya senantiasa bernuansa kasih.  Bahkan manusia berdosa pun dikasihi, diperbarui dan diselamatkan melalui pengorbanan Kristus di atas kayu salib.

     Itulah sebabnya kasih menjadi dasar bagi kekristenan.  Kasih harus menjadi bagian hidup orang-orang yang menyebut dirinya Kristen, yaitu pengikut Kristus.  Kata 'kasih' seyogianya bukan hanya digembar-gemborkan melalui kotbah para hamba Tuhan atau ditulis melalui slogan-slogan namun harus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.  Kasih itu tidak abstrak, tetapi konkret dan harus dinyatakan.  Tuhan Yesus berkata,  "Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."  (Yohanes 13:34-35).  Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus rasul Paulus pun menegaskan bahwa kasih itu melebihi segala sesuatunya  (baca  1 Korintus 13:1-13).

Betapa banyak orang Kristen yang masih menjadikan kasih hanya sebatas 'lips service' saja, di mana mereka hanya mengasihi orang-orang terdekat dan golongannya saja!

Saturday, February 2, 2013

DAUD: Diperlengkapi Tuhan!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 Februari 2013 -

Baca:  2 Samuel 5:11-25

"...Tuhan telah menegakkan dia sebagai raja atas Israel dan telah mengangkat martabat pemerintahannya oleh karena Israel, umat-Nya."  2 Samuel 5:12

Tuhan tidak hanya memilih dan menetapkan seseorang untuk rencanaNya, Ia pun akan memperlengkapi dia dengn kuasaNya sehingga orang yang dipilihNya itu mampu mengerjakan amanat yang dipercayakan kepadanya.

     Ketika memilih Daud, Tuhan memperlengkapi dia dengan urapanNya.  Bahkan Daud mengalami pengurapan dari Tuhan sebanyak tiga kali.  Pertama, ia diurapi saat menjadi calon raja:  "Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh Tuhan atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama."  (1 Samuel 16:13).  Saat itu raja Israel adalah Saul yang akhirnya ditolak Tuhan karena ketidaktaatannya.  Jadi Daud sedang dipersiapkan untuk menggantikan  Saul.

     Setelah mendapat pengurapan, Roh Tuhan bekerja secara dahsyat dalam diri Daud.  Ia menjadi seorang muda yang luar biasa dan berdampak.  Saat Saul sedang diganggu roh jahat, Daud diundang ke istana Saul:  "...setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya."  (1 Samuel 16:23).  Oleh kuasa pengurapan Tuhan itu pula Daud mampu mengalahkan Goliat.  Kedua, Daud diurapi saat menjadi raja Yehuda,  "Kemudian datanglah orang-orang Yehuda, lalu mengurapi Daud di sana menjadi raja atas kaum Yehuda."  (2 Samuel 2:4).  Pengurapan yang ketiga:  ketika Daud diangkat menjadi raja Israel, "...datanglah semua tua-tua Israel menghadap raja di Hebron, lalu raja Daud mengadakan perjanjian dengan mereka di Hebron di hadapan Tuhan; kemudian mereka mengurapi Daud menjadi raja atas Israel."  (2 Samuel 5:3).

     Tidak rindukah kita dipakai Tuhan?  Tuhan akan memakai orang-orang yang merespons panggilanNya.  Marilah lakukan dengan setia apa pun yang saat ini dipercayakan Tuhan kepada kita meskipun itu 'kecil' menurut pemandangan manusia.

Tidak ada alasan berkata 'tidak bisa' karena kita diperlengkapi Tuhan dengan talenta dan karuania, dan Roh Kudus yang senantiasa menolong dan memampukan kita mengerjakan panggilanNya!