Friday, February 1, 2013

DAUD: Rencana Tuhan Pasti Terlaksana

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Februari 2013 -

Baca:  2 Samuel 5:1-10

"Di Hebron ia memerintah atas Yehuda tujuh tahun enam bulan, dan di Yerusalem ia memerintah tiga puluh tiga tahun atas seluruh Israel dan Yehuda."  2 Samuel 5:5

Setiap manusia pasti memiliki rencana dalam hidupnya, tapi tidak semuanya akan terlaksana atau terwujud sebab Tuhanlah yang menentukan.  Tertulis:  "Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana."  (Amsal 19:21).  Kita harus selalu ingat bahwa hidup dan mati kita sangat bergantung sepenuhnya kepada Tuhan.  Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk menjadi sombong atau memegahkan diri.  "Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu."  (Amsal 27:1).  Namun bila Tuhan yang memiliki rencana, kehendak atau keputusan, semuanya pasti akan terlaksana dan tergenapi, sebab  "...Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal."  (Ayub 42:2).

     Begitu juga ketika Tuhan memiliki rencana untuk memilih, mengangkat dan meninggikan seseorang, cepat atau lambat semuanya pasti akan menjadi kenyataan.  Sungguh, peninggian itu datangnya dari Tuhan,  "...bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu, tetapi Allah adalah Hakim: direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain."  (Mazmur 75:7-8).  Daud adalah contoh orang yang beroleh peninggian dari Tuhan.  Meski di hadapan manusia Daud sama sekali tidak diperhitungkan, bahkan dipandang sebelah mata oleh ayahnya dan juga saudara-saudaranya sendiri, tapi Daud begitu istimewa di pemandangan Tuhan.  Jika manusia menilai sesamanya dengan apa yang terlihat oleh kasat mata, baik itu fisik, rupa, jabatan atau harta kekayaannya, maka  "...Tuhan melihat hati."  (1 Samuel 16:7). 

     Jadi tidak ada perkara yang kebetulan jika Daud dipilih Tuhan.  Meski sangat muda dan belum berpengalaman, Daud memiliki hidup yang berkenan kepada Tuhan karena ia memiliki hati yang murni, taat, mengasihi Tuhan dan senantiasa mengandalkan Tuhan di segala perkara.  Itulah sebabnya Tuhan sendiri berkata,  "Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku."  (Kisah 13:22b).

Memiliki hidup yang berkenan kepada Tuhan adalah langkah awal bagi seseorang untuk masuk dalam rencanaNya.

Thursday, January 31, 2013

MASALAH, MASALAH DAN MASALAH

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 31 Januari 2013 -

Baca:  Mazmur 22:1-32

"Sebab Ia tidak memandang hina ataupun merasa jijik kesengsaraan orang yang tertindas, dan Ia tidak menyembunyikan wajah-Nya kepada orang itu, dan Ia mendengar ketika orang itu berteriak minta tolong kepada-Nya."  Mazmur 22:25

Selama kaki kita masih menginjak bumi, kehidupan kita tidak akan pernah luput dari masalah atau pergumulan hidup.  Setiap manusia tanpa terkecuali pasti menghadapi masalah, sebab masalah dapat menyerang siapa saja.  Begitu juga dalam perjalanan kekristenan kita, Tuhan tidak pernah berjanji bahwa setelah mengikut Dia kita akan terbebas dari masalah.  Tertulis:  "Kemalangan orang benar banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semuanya itu;"  (Mazmur 34:20).  Tuhan berjanji bahwa di dalam Dia selalu ada pertolongan dan jalan keluar.  Melalui kuasa Roh KudusNya Tuhan akan menopang, menguatkan dan menyertai kita.

     Seringkali ketika sedang dalam masalah dan kesesakan banyak dari kita yang mudah tersulut emosinya, kecewa dan bersungut-sungut;  apalagi jika doa kita belum beroleh jawaban dari Tuhan, kita langsung berkata seperti di Alkitab,  "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku. Allahku, aku berseru-seru pada waktu siang, tetapi Engkau tidak menjawab, dan pada waktu malam, tetapi tidak juga aku tenang."  (Mazmur 22:2-3).  Keluh kesah adalah hal yang manusiawi, tapi kalau hal itu kita lakukan terus-menerus setiap kali menghadapi masalah, hal itu akan menjadi penghambat iman kita dan menjadi penghalang bagi kita untuk mengalami mujizat dari Tuhan.  Justru saat dalam masalah inilah kesempatan bagi kita untuk mengaplikasikan iman kita sehingga iman kita benar-benar hidup.  Karena itu kita harus bisa menguasai diri, jangan sampai kita dikalahkan oleh situasi yang ada.  Ada tertulis:  "Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota."  (Amsal 16:32).  Penguasaan diri dan ketenangan adalah cara menghadapi masalah, kita disebut sebagai orang yang melebihi pahlawan.

     Serahkan setiap permasalahan hidup ini kepada Tuhan, cepat atau lambat pertolonganNya pasti dinyatakan.

"...dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu."  Yesaya 30:15