Wednesday, January 23, 2013

ALIRAN SUNGAI TUHAN (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 Januari 2013 -

Baca:  Mazmur 65:1-14

"Engkau mengindahkan tanah itu, mengaruniainya kelimpahan, dan membuatnya sangat kaya. Batang air Allah penuh air; Engkau menyediakan gandum bagi mereka. Ya, demikianlah Engkau menyediakannya:"  Mazmur 65:10

Banyak orang Kristen yang belum sepenuhnya mau meninggalkan dosa-dosanya dan kakinya masih melangkah ke tempat-tempat yang 'gelap' dan 'tersembunyi'.  Namun Alkitab menasihati,  "Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. Sebab menyebutkan sajapun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan."  (Efesus 5:11-12).

     Selanjutnya air mengalir setinggi lutut.  'Lutut' berbicara tentang kehidupan doa.  Doa adalah nafas hidup orang percaya!  Tanpa doa, kita akan menjadi orang Kristen yang mati rohani.  Sudahkah kita menjadikan doa ini sebagai gaya hidup?  Ataukah kita rajin berdoa hanya ketika sedang tertimpa masalah yang berat?  Tokoh-tokoh di dalam Alkitab adalah orang-orang yang berdoa, itulah sebabnya mereka mengalami penyertaan Tuhan.  Contohnya Daniel:  "Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya."  (Daniel 6:11b).  Tuhan Yesus adalah teladan utama dalam hal berdoa.  Selama pelayananNya di bumi Dia selalu menyediakan waktu berdoa kepada Bapa.

     Air mengalir setinggi pinggang:  berbicara tentang kehendak kita.  Seorang Kristen dewasa menyadari bahwa hidupnya bukan lagi miliknya sendiri, melainkan milik Kristus sepenuhnya;  menaklukkan kehendak sendiri kepada kehendak Kristus.  Rasul Paulus berkata,  "Aku telah disalibkan dengan Kristus;  namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku."  (Galatia 2:19b-20a).  Air yang meluap seperti sungai, sehingga tak terseberangi berbicara tentang kehidupan orang Kristen yang 'tinggal di dalam Tuhan dan Tuhan di dalam dia'  (baca  Yohanes 15:7), senantiasa berada dalam hadirat Tuhan sehingga mengalami penggenapan janji-janji Tuhan dalam hidupnya;  hidup menjadi berkat dan kesaksian bagi orang lain.

Hidup taat dan mengalir bersama Roh kudus adalah kunci menjadi orang Kristen yang berdampak!

Tuesday, January 22, 2013

ALIRAN SUNGAI TUHAN (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 Januari 2013 -

Baca:  Yehezkiel 47:1-12

"Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis; tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat."  Yehezkiel 47:12

Kehidupan orang percaya di tengah-tengah dunia ini harus memiliki dampak dan menjadi kesaksian yang baik bagi orang-orang di sekitarnya, seperti Ezra yang kita bahas dalam renungan kemarin.  Untuk bisa berdampak kita harus makin karib dengan Tuhan dan mengasihi Dia lebih lagi.  Rasul Paulus menasihati,  "Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur."  (Kolose 2:7).  Kita harus hidup menurut pimpinan Roh kudus  (baca  Galatia 5:16), yang berarti mengalir bersama Roh Kudus dan tenggelam di dalamNya.

     Suatu ketika Tuhan memberi penglihatan kepada Yehezkiel tentang Bait SuciNya yang kudus, di mana pintu gerbangnya menghadap ke arah timur, ke arah di mana kemuliaan Tuhan dinyatakan:  "...sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah."  (Yehezkiel 47:1).  Adapun aliran air yang keluar dari bait suci itu mengalir makin lama makin dalam:  mulai dari pergelangan kaki, sampai di lutut, naik sebatas pinggang, dan akhirnya air itu meluap seperti sungai sehingga orang tidak dapat berjalan atau menyeberanginya  (baca  Yesaya 47:3-5).

     Aliran-aliran air dalam penglihatan Yehezkiel ini berbicara tentang aliran air hidup yang adalah lambang Roh kudus yang bekerja di dalam kehidupan orang percaya.  Adapun ketinggian air itu memiliki makna rohani.  Sebatas pergelangan kaki berbicara tentang langkah hidup kita.  Setelah kita percaya kepada Kristus dan diselamatkan, langkah hidup kita harus benar-benar berubah.  Kaki kita harus melangkah sesuai dengan firman Tuhan atau menurut pimpin Roh Kudus.  Karena itu  "Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu.  Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan."  (Amsal 4:26-27).   (Bersambung)