Tuesday, January 22, 2013

ALIRAN SUNGAI TUHAN (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 Januari 2013 -

Baca:  Yehezkiel 47:1-12

"Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis; tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat."  Yehezkiel 47:12

Kehidupan orang percaya di tengah-tengah dunia ini harus memiliki dampak dan menjadi kesaksian yang baik bagi orang-orang di sekitarnya, seperti Ezra yang kita bahas dalam renungan kemarin.  Untuk bisa berdampak kita harus makin karib dengan Tuhan dan mengasihi Dia lebih lagi.  Rasul Paulus menasihati,  "Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur."  (Kolose 2:7).  Kita harus hidup menurut pimpinan Roh kudus  (baca  Galatia 5:16), yang berarti mengalir bersama Roh Kudus dan tenggelam di dalamNya.

     Suatu ketika Tuhan memberi penglihatan kepada Yehezkiel tentang Bait SuciNya yang kudus, di mana pintu gerbangnya menghadap ke arah timur, ke arah di mana kemuliaan Tuhan dinyatakan:  "...sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah."  (Yehezkiel 47:1).  Adapun aliran air yang keluar dari bait suci itu mengalir makin lama makin dalam:  mulai dari pergelangan kaki, sampai di lutut, naik sebatas pinggang, dan akhirnya air itu meluap seperti sungai sehingga orang tidak dapat berjalan atau menyeberanginya  (baca  Yesaya 47:3-5).

     Aliran-aliran air dalam penglihatan Yehezkiel ini berbicara tentang aliran air hidup yang adalah lambang Roh kudus yang bekerja di dalam kehidupan orang percaya.  Adapun ketinggian air itu memiliki makna rohani.  Sebatas pergelangan kaki berbicara tentang langkah hidup kita.  Setelah kita percaya kepada Kristus dan diselamatkan, langkah hidup kita harus benar-benar berubah.  Kaki kita harus melangkah sesuai dengan firman Tuhan atau menurut pimpin Roh Kudus.  Karena itu  "Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu.  Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan."  (Amsal 4:26-27).   (Bersambung)

    

Monday, January 21, 2013

EZRA: Berreputasi Baik

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Januari 2013 -

Baca:  Ezra 7:1-28a

"Ia adalah seorang ahli kitab, mahir dalam Taurat Musa yang diberikan Tuhan, Allah Israel."  Ezra 7:6b

Kepulangan orang-orang Israel dari Babel pertama kali terjadi di zaman pemerintahan raja Koresh.  "Mereka datang bersama-sama Zerubabel, Yesua, Nehemia, Seraya, Reelaya, Mordekhai, Bilsan, Mispar, Bigwai, Rehum dan Baana."  (Ezra 2:2).  Berikutnya kloter kedua terjadi ketika raja Artahsasta yang memerintah.

     Pada kepulangan yang ke-2 ini Ezra dipercaya raja untuk memimpin orang-orang Israel.  Untuk beroleh mandat dan dipercaya oleh seorang raja, apalagi di negeri orang asing, bukanlah hal yang mudah.  Tentunya Ezra harus terlebih dahulu menunjukkan kualitas hidupnya yang di atas rata-rata.  Dilihat dari kebiasaan hidupnya, Ezra karib dengan Tuhan dan memiliki hati yang takut akan Dia.  Ezra bukan hanya ahli atau mahir tentang Alkitab tapi juga sebagai pelaku firman:  "Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel."  (Ezra 7:10).  Itulah sebabnya  "...raja memberi dia segala yang diingininya, oleh karena tangan Tuhan, Allahnya, melindungi dia."  (Ezra 7:6c).  Kata bertekad menunjukkan betapa ia memiliki kemauan yang begitu keras.  Ketika seseorang memiliki tekad yang kuat, ia akan berjuang keras hingga apa yang diinginkan tercapai.

     Tuhan sangat mengasihi orang-orang yang memiliki hidup tak bercela, yang senantiasa menghargai nilai-nilai kebenaran firman Tuhan seperti dikatakan Daud,  "Karena itu TUHAN membalas kepadaku sesuai dengan kebenaranku, sesuai dengan kesucian tanganku di depan mata-Nya. Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia, terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela,"  (Mazmur 18:25-26).  Tuhan pun berkata,  "Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku."  (Amsal 8:17).  Oleh karena itu Tuhan sangat mengasihi Ezra.

Dipilih dan diangkatnya Ezra oleh raja untuk menjadi pemimpin rombongan ke Yerusalem adalah karena campur tangan Tuhan!