Wednesday, January 2, 2013

HIDUP RUKUN MENDATANGKAN BERKAT

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 Januari 2013 -

Baca:  Mazmur 133:1-3

"Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!"  Mazmur 133:1

Di lingkungan di mana kita tinggal ada istilah RT (rukun tetangga) dan RW (rukun waraga).  TR dan RW dibentuk dengan tujuan untuk membangun kerukunan antarwarga dalam lingkup kecil.  Mengapa kerukunan itu penting?  Sebab bila masing-masing warga memiliki hubungan yang dekat dan saling mengenal satu sama lain, mereka bisa bekerja sama dan saling tolong-menolong sehingga tidak ada 'gap' di antara mereka.  Ada pepatah yang mengatakan:  'Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh'.  Atau ada juga dalam bahasa Jawa yang menyatakan:  'Crah agawe bubrah, rukun agawe santoso'.  Kedua ungkapan tersebut menggambarkan bahwa ada dampak yang luar biasa, ada kuasa, berkat dan sesuatu yang bermakna apabila ada persatuan atau kerukunan di antara umat manusia.

     Alkitab menyatakan bahwa kerukunan antarumat Tuhan itu merupkan sesuatu yang baik, indah dan memiliki nilai 'istimewa' di mataNya;  sesuatu yang dapat mengerakkan hatiNya sehingga Dia akan memberikan apa yang kita perlukan.  "Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga."  (Matius 18:19).  Jadi hidup dalam kerukunan adalah kehendak Tuhan bagi gerejaNya.  Dalam doanya Yesus berkata,  "...supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku."  (Yohanes 17:21).  Jadi jemaat Tuhan harus selalu rukun dan bersatu.  Jangan ada permusuhan, pertengkaran, kebencian, sakit hati dan sebagainya.  Itu hanya akan menjadi penghambat berkat Tuhan bagi kita.  Sebaliknya jika kita rukun dan bersatu, segala berkat akan dicurahkan Tuhan,  "Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya."  (Mazmur 133:3b).

     Dalam setiap komunitas gereja pasti banyak perbedaan, namun jangan sampai membuat kita merasa tidak memerlukan orang lain atau menyepelekan orang lain.

"...hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu."  Efesus 4:32

Tuesday, January 1, 2013

TAHUN 2013: Melangkah Dengan Iman!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Januari 2013 -

Baca:  Roma 1:17

"Orang yang benar akan hidup oleh iman."  Roma 1:17

Lembaran baru tahun 2013 kita buka hari ini.  Berjuta asa dan harapan tertanam di hati kita.  Di tahun yang baru ini setiap kita pasti memiliki tekad dan semangat yang baru:  tekad mewujudkan impian yang belum menjadi kenyataan;  tekad melayani Tuhan lebih sungguh lagi;  tekad menjalani hidup sebagai 'manusia baru' di dalam Kristus dengan menanggalkan manusia lama, membuang kebiasaan-kebiasaan buruk dan mulai menetapkan prioritas dan sasaran yang hendak dicapai.

     Namun mustahil kita akan menggapai semua keinginan, impian dan semua janji Tuhan jika hari-hari kita tetap diliputi rasa ragu, kuatir, cemas, takut dan sebagainya.  Jika hati kita masih tidak percaya, ragu-ragu, kuatir, cemas atau takut, maka janji-janji Tuhan pasti tidak akan digenapi di dalam hidup kita.  Justru yang kita takutkan, kuatirkan dan cemaskan itulah yang akan menjadi kenyataan.  "Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.  Aku tidak mendapat ketenangan dan ketenteraman; aku tidak mendapat istirahat, tetapi kegelisahanlah yang timbul."  (Ayub 3:25-26).  Biarlah  kegagalan tahun kemarin kita jadikan pengalaman yang berharga dan kita jadikan cermin untuk berbenah diri, menatap hari esok yang lebih baik.

     Mari kita jalani hari-hari di tahun yang baru ini dengan penuh iman, artinya kita punya penyerahan diri penuh kepada Tuhan.  Serahkan semua rencana hidup ini kepada Tuhan dan andalkan Dia dalam segala perkara karena kita tidak tahu apa yang terjadi esok hari.  Tertulis:  "Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi Tuhan, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya,"  (Ulangan 29:29).  Jadi Tuhanlah yang memegang hari esok atau masa depan kita.  Karena itu sebagai orang percaya kita harus hidup oleh iman.  Dan  "...iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."  (Roma 10:17).  Jadikan firman Tuhan sebagai kesukaan kita setiap hari:  dengan membacanya, merenungkannya serta melakukannya,  "...perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung."  (Yosua 1:8).

Asal kita taat di segala situasi dan terus menanti-nantikan Tuhan dengan penuh iman, hidup kita pasti akan lebih baik dari tahun sebelumnya!