Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 Desember 2012 -
Baca: Yesaya 64:1-12
"Tidak ada telinga yang mendengar, dan tidak ada mata yang melihat
seorang allah yang bertindak bagi orang yang menanti-nantikan dia; hanya
Engkau yang berbuat demikian." Yesaya 64:4
Sesungguhnya tiada mata yang tidak pernah melihat hal luar biasa yang telah Tuhan sediakan bagi mereka yang menanti-nantikan Dia. Kita hanya perlu menanti-nantikan Dia, maka Ia akan menyatakan kepada kita apa pun yang tak dapat dipahami manusia. Mengapa menanti-nantikan? Karena tidak semua hal dapat diketahui manusia, sebab: "Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi Tuhan Allah kita, tetapi hal-hal
yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai
selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat
ini." (Ulangan 29:29).
Banyak orang yang mempelajari Alkitab percaya bahwa mereka akan bisa memperoleh kehidupan yang kekal. Tetapi jika mereka tidak datang kepada Yesus dan percaya kepadaNya, maka sebanyak apapun pengetahuan akan firman yang telah mereka dapatkan akan menjadi sia-sia belaka. Yesus berkata, "Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya
kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu
memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu." (Yohanes 5:39-40). Jika kita ingin diselamatkan dan memiliki hidup yang kekal hanya ada satu pilihan, yaitu harus datang kepada Yesus, karena "...keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab
di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada
manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kisah 4:12). Dengan memiliki yesus, maka kita akan mendapatkan segala hal yang kita butuhkan, sebab "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10:10b).
Jika kita sedang dalam masalah, apapun bentuknya, jangan ragu datang kepada Tuhan dan berserah penuh kepadaNya, maka kita akan beroleh jawaban dan kelepasan, karena Dia tahu yang terbaik bagi umatNya. Oleh karena itu tetap nanti-nantikan Tuhan! Mari kerjakan bagian kita yaitu menaati firman Tuhan, dan Tuhan akan mengerjakan bagianNya yaitu memberkati dan menolong kita karena Dia tahu yang terbaik bagi umatNya.
"Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh
telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang
disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." 1 Korintus 2:9
Saturday, December 29, 2012
Friday, December 28, 2012
MELUPAKAN MASA LALU
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 Desember 2012 -
Baca: Kejadian 41:37-57
"Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku. ... Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku." Kejadian 41:51, 52
Sangatlah bagus jika kita memiliki ingatan yang kuat, terlebih-lebih ingatan akan kebaikan Tuhan dalam hidup ini dan kemudian bersyukur kepadaNya. Kemampuan mengingat kembali apa yang telah kita alami atau pelajari di masa lalu dapat bermanfaat bagi kita di kemudian hari. Akan tetapi, ada waktu di mana lebih baik bagi kita tidak mengingat hal-hal di masa lalu.
Hal-hal bagaimana yang tidak perlu kita ingat? Yaitu hal-hal yang dapat melukai hati kita. Setiap kita pasti pernah mengalami situasi atau keadaan yang menyakitkan dan menyinggung perasaan, bahkan ada orang membenci kita tanpa alasan. Hasil dari luka-luka dan penolakan seperti itu dapat melekat pada diri kita seumur hidup kita, kecuali kita memilih untuk melupakannya. Banyak orang yang mengingat terus-menerus insiden yang pernah terjadi dalam hidupnya. Meski itu terjadi di masa lampau, tetap saja bisa mempengaruhi keadaan mental atau pikiran seseorang di masa sekarang. Namun sebagai anak-anak Tuhan kita harus belajar hidup sama seperti Kristus yaitu mengampuni dan melupakan. Dengan mendasarkan harapan kepada Kristus dan bukan kepada manusia, kita akan mampu melupakan setiap pengalaman buruk yang telah kita alami. Yusuf adalah contoh dari manusia yang diberkati karena dia memilih untuk melupakan apa yang pernah dideritanya. Yusuf dijual ke dalam perbudakan oleh saudara-saudaranya sendiri (human trafficking), dan dijebloskan ke dalam penjara karena tuduhan palsu. Jika ada orang yang memiliki alasan kuat untuk depresi, getir dan pahit hati, Yusuflah itu. NamunYusuf tidak melakukannya, ia tidak membiarkan hatinya terisi dengan kemarahan dan kepahitan. Yusuf tetap memiliki sikap hati yang benar dan selalu melakukan apa yang benar di hadapan Tuhan, sehingga apa pun yang Yusuf kerjakan menjadi berhsil, karena "...Tuhan menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya," (Kejadian 39:21).
Memang tidak mudah melupakan peristiwa pahit di masa lampau, apalagi mengampuni orang-orang yang membuat kita menderita. Namun asal kita melekat kepada Tuhan dan menyerahkan beban ini kepadaNya, kita pasti sanggup melakukannya karena Roh Kudus yang memberi kekuatan.
Di tengah penderitaannya, Yusuf hidup tak bercela di hadapan Tuhan dan memilih untuk melupakan segala hal buruk yang terjadi atasnya di masa lalu.
Baca: Kejadian 41:37-57
"Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku. ... Allah membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku." Kejadian 41:51, 52
Sangatlah bagus jika kita memiliki ingatan yang kuat, terlebih-lebih ingatan akan kebaikan Tuhan dalam hidup ini dan kemudian bersyukur kepadaNya. Kemampuan mengingat kembali apa yang telah kita alami atau pelajari di masa lalu dapat bermanfaat bagi kita di kemudian hari. Akan tetapi, ada waktu di mana lebih baik bagi kita tidak mengingat hal-hal di masa lalu.
Hal-hal bagaimana yang tidak perlu kita ingat? Yaitu hal-hal yang dapat melukai hati kita. Setiap kita pasti pernah mengalami situasi atau keadaan yang menyakitkan dan menyinggung perasaan, bahkan ada orang membenci kita tanpa alasan. Hasil dari luka-luka dan penolakan seperti itu dapat melekat pada diri kita seumur hidup kita, kecuali kita memilih untuk melupakannya. Banyak orang yang mengingat terus-menerus insiden yang pernah terjadi dalam hidupnya. Meski itu terjadi di masa lampau, tetap saja bisa mempengaruhi keadaan mental atau pikiran seseorang di masa sekarang. Namun sebagai anak-anak Tuhan kita harus belajar hidup sama seperti Kristus yaitu mengampuni dan melupakan. Dengan mendasarkan harapan kepada Kristus dan bukan kepada manusia, kita akan mampu melupakan setiap pengalaman buruk yang telah kita alami. Yusuf adalah contoh dari manusia yang diberkati karena dia memilih untuk melupakan apa yang pernah dideritanya. Yusuf dijual ke dalam perbudakan oleh saudara-saudaranya sendiri (human trafficking), dan dijebloskan ke dalam penjara karena tuduhan palsu. Jika ada orang yang memiliki alasan kuat untuk depresi, getir dan pahit hati, Yusuflah itu. NamunYusuf tidak melakukannya, ia tidak membiarkan hatinya terisi dengan kemarahan dan kepahitan. Yusuf tetap memiliki sikap hati yang benar dan selalu melakukan apa yang benar di hadapan Tuhan, sehingga apa pun yang Yusuf kerjakan menjadi berhsil, karena "...Tuhan menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya," (Kejadian 39:21).
Memang tidak mudah melupakan peristiwa pahit di masa lampau, apalagi mengampuni orang-orang yang membuat kita menderita. Namun asal kita melekat kepada Tuhan dan menyerahkan beban ini kepadaNya, kita pasti sanggup melakukannya karena Roh Kudus yang memberi kekuatan.
Di tengah penderitaannya, Yusuf hidup tak bercela di hadapan Tuhan dan memilih untuk melupakan segala hal buruk yang terjadi atasnya di masa lalu.
Subscribe to:
Posts (Atom)