Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 Desember 2012 -
Baca: Yohanes 1:1-18
"Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia." Yohanes 1:9
Natal telah tiba...! Hari ini kita mersakan sukacita karena Natal telah tiba. Sungguh merupakan anugerah Tuhan jika kita masih beroleh kesempatan merayakan Natal kembali. Seluruh dunia antusias menyambut datangnya Natal, termasuk merayakan Natal dengan pesta bagi sebagian orang.
Namun, tahukah kita bahwa pada malam saat Yesus dilahirkan adalah malam yang penuh gejolak? Ketika mendengar Yesus dilahirkan, raja Herodes merasa terancam, ia takut dan kuatir kalau kedudukannya sebagai raja akan diambil alih oleh bayi Yesus yang disebut-sebut sebagai raja orang Yahudi oleh orang-orang majus yang datang pada malam itu. Akhirnya, malam Natal pertama itu menjadi malam yang sangat mencekam dan penuh dengan ratap tangis di seluruh negeri, karena Herodes "...menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak
yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat
diketahuinya dari orang-orang majus itu." (Matius 2:16b).
Apakah kita sudah memahami makna natal yang sejati? Apa yang sudah dikerjakan Allah bagi dunia ini? Allah memiliki rancangan yang sungguh mulia bagi keselamatan umat manusia, sehingga Dia harus mengutus PuteraNya Yesus Kristus untuk turun ke dunia ini (baca Yohanes 3:16). Dalam Roma 2:10 dikatakan: "Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah-yang bagi-Nya dan oleh-Nya
segala sesuatu dijadikan-, yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada
kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada
keselamatan, dengan penderitaan." (Ibrani 2:10). Ini menunjukkan bahwa karya keselamatan yang dikerjakan Allah bukanlah rancangan yang sembarangan karena karya keselamatan itu dikerjakan sejak dari kekekalan. Dan karena kasihNya yang begitu besar, Allah rela menyerahkan PuteraNya untuk menjadi tebusan bagi kita manusia yang berdosa. Inilah hadiah terbesar dari Allah bagi dunia ini. Yesus Kristus datang ke dunia tanpa dipenuhi dengan gemerlap dan kemegahan, Dia lahir dalam dalam sebuah kandang yang hina dan miskin di tengah dunia yang dicengkeram oleh kegelapan dosa.
Yesus Kristus datang untuk membawa terang itu, sayang tidak semua orang mau menerima Dia, "Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai
kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat." Yohanes 3:19
Tuesday, December 25, 2012
Monday, December 24, 2012
KERAJAAN ALLAH DI BUMI
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 Desember 2012 -
Baca: Lukas 17:20-37
"juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu." Lukas 17:21
Ketika orang-orang Farisi bertanya kepada Yesus kapankah Kerjaan Allah akan datang, Dia pun menjawab, "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah," (Lukas 17:20). Apakah maksud Yesus menjawab demikian? Secara sederhana, Dia ingin menyatakan, "Saya berdiri di sini". Hal ini menunjukkan bahwa Kerajaan Allah tidak mungkin diam 'di dalam' orang-orang Farisi, akan tetapi (pada saat itu) Kerajaan Allah ada di tengah-tengah mereka karena Tuhan Yesus sedang ada berdiri di antara mereka.
Keberadaan Tuhan Yesus menyiratkan kekuasaan Tuhan yang tidak terbatas. Ini berarti di mana Yesus berada, di situlah Kerajaan Allah itu berada. Penebusan Allah melalui PuteraNya telah membuat kita, yang percaya kepadaNya, masuk ke dalam Kerajaan Allah. Alkitab berkata, "Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya-- dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, --bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin." (Wahyu 1:5b-6). Tidak hanya di mana Tuhan Yesus berada saja Kerajaan Allah berada, tetapi juga di mana gerejaNya berada. Ini adalah tempat di mana Tuhan Yesus bebas menyatakan kehendakNya. Dia semestinya memiliki sebuah lingkungan Ilahi yang kita persiapkan di dunia ini bagi kerajaan, kuasa dan kemuliaanNya agar dapat dinyatakan secara bebas.
Bagi kita, yang terpenting bukanlah hadiah atau posisi kita dalam KerajaanNya, melainkan apa yang dapat kita perbuat dalam membawa KerajaanNya turun ke tengah-tengah manusia di bumi saat ini. Ketika Yakobus dan Yohanes meminta Yesus melakukan sesuatu bagi mereka dengan berkata, "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu." (Markus 10:37), Yesus menjawab, "Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?" (Markus 10:38). Dan mereka pun menyatakan kesanggupannya melakukan apa yang diperintahkan Yesus. Jika kita setia mengerjakan Amanat Agung Tuhan dan bisa menjadi kesaksian bagi dunia ini, secara otomatis upah dari Tuhan akan menjadi bagian kita.
Hal terpenting yang harus kita lakukan adalah memenuhi keinginan Tuhan, yaitu membawa kerajaanNya turun ke tengah-tengah manusia di bumi.
Baca: Lukas 17:20-37
"juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu." Lukas 17:21
Ketika orang-orang Farisi bertanya kepada Yesus kapankah Kerjaan Allah akan datang, Dia pun menjawab, "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah," (Lukas 17:20). Apakah maksud Yesus menjawab demikian? Secara sederhana, Dia ingin menyatakan, "Saya berdiri di sini". Hal ini menunjukkan bahwa Kerajaan Allah tidak mungkin diam 'di dalam' orang-orang Farisi, akan tetapi (pada saat itu) Kerajaan Allah ada di tengah-tengah mereka karena Tuhan Yesus sedang ada berdiri di antara mereka.
Keberadaan Tuhan Yesus menyiratkan kekuasaan Tuhan yang tidak terbatas. Ini berarti di mana Yesus berada, di situlah Kerajaan Allah itu berada. Penebusan Allah melalui PuteraNya telah membuat kita, yang percaya kepadaNya, masuk ke dalam Kerajaan Allah. Alkitab berkata, "Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya-- dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, --bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin." (Wahyu 1:5b-6). Tidak hanya di mana Tuhan Yesus berada saja Kerajaan Allah berada, tetapi juga di mana gerejaNya berada. Ini adalah tempat di mana Tuhan Yesus bebas menyatakan kehendakNya. Dia semestinya memiliki sebuah lingkungan Ilahi yang kita persiapkan di dunia ini bagi kerajaan, kuasa dan kemuliaanNya agar dapat dinyatakan secara bebas.
Bagi kita, yang terpenting bukanlah hadiah atau posisi kita dalam KerajaanNya, melainkan apa yang dapat kita perbuat dalam membawa KerajaanNya turun ke tengah-tengah manusia di bumi saat ini. Ketika Yakobus dan Yohanes meminta Yesus melakukan sesuatu bagi mereka dengan berkata, "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu." (Markus 10:37), Yesus menjawab, "Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?" (Markus 10:38). Dan mereka pun menyatakan kesanggupannya melakukan apa yang diperintahkan Yesus. Jika kita setia mengerjakan Amanat Agung Tuhan dan bisa menjadi kesaksian bagi dunia ini, secara otomatis upah dari Tuhan akan menjadi bagian kita.
Hal terpenting yang harus kita lakukan adalah memenuhi keinginan Tuhan, yaitu membawa kerajaanNya turun ke tengah-tengah manusia di bumi.
Subscribe to:
Posts (Atom)