Monday, December 24, 2012

KERAJAAN ALLAH DI BUMI

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 Desember 2012 -

Baca:  Lukas 17:20-37

"juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu."  Lukas 17:21

Ketika orang-orang Farisi bertanya kepada Yesus kapankah Kerjaan Allah akan datang, Dia pun menjawab,  "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah,"  (Lukas 17:20).  Apakah maksud Yesus menjawab demikian?  Secara sederhana, Dia ingin menyatakan,  "Saya berdiri di sini".  Hal ini menunjukkan bahwa Kerajaan Allah tidak mungkin diam 'di dalam' orang-orang Farisi, akan tetapi (pada saat itu) Kerajaan Allah ada di tengah-tengah mereka karena Tuhan Yesus sedang ada berdiri di antara mereka.

     Keberadaan Tuhan Yesus menyiratkan kekuasaan Tuhan yang tidak terbatas.  Ini berarti di mana Yesus berada, di situlah Kerajaan Allah itu berada.  Penebusan Allah melalui PuteraNya telah membuat kita, yang percaya kepadaNya, masuk ke dalam Kerajaan Allah.  Alkitab berkata,  "Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya-- dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, --bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin."  (Wahyu 1:5b-6).  Tidak hanya di mana Tuhan Yesus berada saja Kerajaan Allah berada, tetapi juga di mana gerejaNya berada.  Ini adalah tempat di mana Tuhan Yesus bebas menyatakan kehendakNya.  Dia semestinya memiliki sebuah lingkungan Ilahi yang kita persiapkan di dunia ini bagi kerajaan, kuasa dan kemuliaanNya agar dapat dinyatakan secara bebas.

     Bagi kita, yang terpenting bukanlah hadiah atau posisi kita dalam KerajaanNya, melainkan apa yang dapat kita perbuat dalam membawa KerajaanNya turun ke tengah-tengah manusia di bumi saat ini.  Ketika Yakobus dan Yohanes meminta Yesus melakukan sesuatu bagi mereka dengan berkata,  "Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan yang seorang di sebelah kiri-Mu."  (Markus 10:37), Yesus menjawab,  "Dapatkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?"  (Markus 10:38).  Dan mereka pun menyatakan kesanggupannya melakukan apa yang diperintahkan Yesus.  Jika kita setia mengerjakan Amanat Agung Tuhan dan bisa menjadi kesaksian bagi dunia ini, secara otomatis upah dari Tuhan akan menjadi bagian kita.

Hal terpenting yang harus kita lakukan adalah memenuhi keinginan Tuhan, yaitu membawa kerajaanNya turun ke tengah-tengah manusia di bumi.

Sunday, December 23, 2012

KRISTUS ADALAH KEPALA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 Desember 2012 -

Baca:  Efesus 5:22-33

"Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,"  Efesus 5:29

Alkitab menegaskan bahwa setiap orang percaya  "...adalah anggota tubuh-Nya."  (Efesus 5:30) dan Kristus sebagai kepalaNya.  "Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih."  (Efesus 4:16).  Kita diajarkan bahwa  "...Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya"  (Efesus 5:25).

     Kata 'mengasihi' dan 'menyerahkan' ditulis dengan tenses lampau (versi bahasa Inggris: 'loved' dan 'gave'), karena ingin menunjuk kepada tujuan kematianNya, dimana Dia mencari 'mempelai perempuan' bagiNya.  Meskipun penggambaran tentang gereja sebagai mempelai perempuanNya dilakukan di konteks  masa depan, namun pekerjaanNya telah diselesaikanNya di masa lampau.  Dalam ayat nas di atas (...tetapi 'mengasuhnya dan merawatinya', sama seperti Kristus terhadap jemaat.) tenses ditulis dalam bentuk masa sekarang (versi bahasa Inggris: 'protects and cherises').  Ini berarti bahwa Tuhan pada saat ini sedang memperhatikan, memperkaya dan menghargai gerejaNya.  Idenya adalah:  tidak ada seorang pun yang membenci dagingnya atau tubuhnya sendiri.

     Kita tidak mungkin melukai tangan kita sendiri, bukan?  Jika kaki kita terluka, kita juga akan merawatnya dengan lembut.  Jika kita sangat menyayangi tubuh sendiri, dapat dibayangkan betapa kasih Tuhan terhadap umatNya yang adalah anggota tubuhNya sendiri.  Kita adalah anggota tubuh Kristus, berarti kita adalah obyek-obyek berharga dari cinta kasihNya.  Ia begitu peduli dan mengasihi kita,  "Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada.  Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu."  (Efesus 1:22-23).  Firman Tuhan menasihati,  "...Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?  Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu."  (1 Korintus 3:16-17).  Jadi, pergunakan tubuh sebagai senjata kebenaran.

Kita wajib melayani Tuhan dengan sungguh, karena Dialah Kepala dari tubuh.