Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Desember 2012 -
Baca: Mazmur 146:1-10
"Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada Tuhan, Allahnya:" Mazmur 146:5
Setiap orang mempunyai masalah, tetapi Alkitab mengajarkan untuk tetap bersukacita daripada merasa takut dan kuatir, "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah
dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan
dengan ucapan syukur." (Filipi 4:4-6).
Sebagai anak-anak Tuhan tidak seharusnya kita dibelenggu oleh kekuatiran akan segala sesuatu, sebab kita memiliki Tuhan yang adalah Jehovah Jireh, Dia pasti sanggup menyediakan apa yang kita perlukan dan memelihara kita di segala keadaan: "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus." (Filipi 4:19). Ketika kita sakit Tuhan akan menjadi penyembuh kita, sebab "Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh." (1 Petrus 2:24b); Ketika kita berada di dalam pergumulan yang berat Tuhan akan menjadi penolong dan sanggup memberikan jalan keluar yang terbaik; ketika kita sedih dan berduka Roh Kudus akan menghibur dan menguatkan kita.
Alkitab menegaskan bahwa "...Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu
senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan
di dalam pelbagai kebajikan. Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga
yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan
menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;" (2 Korintus 9:8, 10), sehingga Tuhan akan membuat kita menjadi kaya dalam segala hal, tetapi dengan maksud bukan untuk kita nikmati sendiri, melainkan supaya kita bisa berbagi dengan orang lain alias menjadi berkat. Meski demikian Tuhan tidak pernah mengajarkan kepada kita untuk bergantung dan berharap kepada manusia, "sebab sia-sia penyelamatan dari manusia." (Mazmur 108:12). Jika kita percaya dan mengandalkan kepada manusia kita akan kecewa sebab mereka tidak akan memikirkan dan mempedulikan kita. Adalah "Lebih baik berlindung pada Tuhan dari pada percaya kepada manusia." (Mazmur 118:8), sebab dari Tuhanlah pertolongan itu datang!
"Sebab Aku ini, Tuhan, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: 'Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau.'" Yesaya 41:13
Saturday, December 1, 2012
Friday, November 30, 2012
RAHASIA KEBERHASILAN ABRAHAM (2)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 November 2012 -
Baca: Galatia 3:1-14
"Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu." Galatia 3:9
Abraham tidak hanya mengalami berkat-berkat rohani dari Tuhan, tapi juga diberkati dengan berkat jasmani (harta) yang melimpah oleh karena ketaatannya. Apa yang dialami oleh Abraham ini dapat pula kita alami. Tertulis: "Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah." (Galatia 3:29).
Kita yang ada di dalam Kristus, seperti yang dikatakan firman Tuhan, berhak juga atas segala berkat dan janji Tuhan. Namun Alkitab dengan tegas menyatakan, "Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu." (2 Korintus 6:17). Selama kita masih bersahabat dengan dunia ini, berkompromi dengan dosa dan hidup dalam ketidaktaatan, berkat dan janji Tuhan itu hanya akan menjadi khayalan semata. Karena itu kita perlu belajar dari kehidupan Abraham ini supaya berkat-berkat yang dijanjikan kepada Abraham tersebut juga kita terima secara nyata dalam hidup ini.
Kedua, Abraham sangat mengasihi Tuhan; ia menempatkan Tuhan lebih dari segalanya. Di mana pun bertemu dengan Tuhan, Abraham selalu mendirikan mezbah bagiNya. Mezbah berbicara tentang ibadah. Jadi "Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang." (1 Timotius 4:7b-8).
Sudahkah kita beribadah kepada Tuhan dengan sungguh ataukah kita melakukan ibadah hanya sebatas aktivitas rutin belaka? Setidaknya ada empat mezbah yang didirikan oleh Abraham: mezbah yang didirikan di Sikhem (baca Kejadian 12:7), mezbah di dekat Betel (baca Kejadian 12:8), mezbah di dekat Hebron (baca Kejadian 13:18) dan juga mezbah di gunung Moria (baca Kejadian 22:9). Tidak hanya itu, ia pun rela mempersembahkan anak yang sangat dikasihinya (Ishak) ketika Tuhan memintanya.
Abraham mengalami penggenapan janji Tuhan dalam hidupnya, "...serta diberkati Tuhan dalam segala hal." (Kejadian 24:1), karena ia taat dan mengasihi Tuhan lebih dari apa pun.
Baca: Galatia 3:1-14
"Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu." Galatia 3:9
Abraham tidak hanya mengalami berkat-berkat rohani dari Tuhan, tapi juga diberkati dengan berkat jasmani (harta) yang melimpah oleh karena ketaatannya. Apa yang dialami oleh Abraham ini dapat pula kita alami. Tertulis: "Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah." (Galatia 3:29).
Kita yang ada di dalam Kristus, seperti yang dikatakan firman Tuhan, berhak juga atas segala berkat dan janji Tuhan. Namun Alkitab dengan tegas menyatakan, "Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu." (2 Korintus 6:17). Selama kita masih bersahabat dengan dunia ini, berkompromi dengan dosa dan hidup dalam ketidaktaatan, berkat dan janji Tuhan itu hanya akan menjadi khayalan semata. Karena itu kita perlu belajar dari kehidupan Abraham ini supaya berkat-berkat yang dijanjikan kepada Abraham tersebut juga kita terima secara nyata dalam hidup ini.
Kedua, Abraham sangat mengasihi Tuhan; ia menempatkan Tuhan lebih dari segalanya. Di mana pun bertemu dengan Tuhan, Abraham selalu mendirikan mezbah bagiNya. Mezbah berbicara tentang ibadah. Jadi "Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang." (1 Timotius 4:7b-8).
Sudahkah kita beribadah kepada Tuhan dengan sungguh ataukah kita melakukan ibadah hanya sebatas aktivitas rutin belaka? Setidaknya ada empat mezbah yang didirikan oleh Abraham: mezbah yang didirikan di Sikhem (baca Kejadian 12:7), mezbah di dekat Betel (baca Kejadian 12:8), mezbah di dekat Hebron (baca Kejadian 13:18) dan juga mezbah di gunung Moria (baca Kejadian 22:9). Tidak hanya itu, ia pun rela mempersembahkan anak yang sangat dikasihinya (Ishak) ketika Tuhan memintanya.
Abraham mengalami penggenapan janji Tuhan dalam hidupnya, "...serta diberkati Tuhan dalam segala hal." (Kejadian 24:1), karena ia taat dan mengasihi Tuhan lebih dari apa pun.
Subscribe to:
Posts (Atom)