Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 November 2012 -
Baca: Mazmur 56:1-14
"Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu;" Mazmur 56:4
Di tengah zaman yang serba sulit ini tekanan hidup kian berat, akibatnya banyak orang yang mudah stres dan tidak bisa mengendalikan diri. Beberapa waktu lalu di televisi ada berita yang bikin hati kita miris: ada seorang ibu yang rela membuang, bahkan nekat mebunuh bayinya sendiri oleh karena tidak kuat lagi menanggung biaya hidup. Sungguh, saat ini banyak orang diserang oleh berbagai penyakit yang berbahaya, bukan penyakit yang menyerang secara fisik, tapi penyakit yang menyerang jiwa berupa: penyakit kekuatiran, ketakutan, kecemasan, frustasi, stres, putus asa dan sebagainya. Faktor ekonomi seringkali menjadi penyebab utama itu semua.
Alkitab menasihati agar kita tetap kuat di dalam Tuhan. Kita dapat belajar dari kehidupan Daud yang selalu menaruh percayanya kepada Tuhan sehingga ia beroleh kekuatan saat ia menghadapi berbagai tantangan dalam hidupnya. Di usia muda, Daud sudah terbiasa menggembalakan domba, dan sebagai gembala pastilah setiap hari ia harus berjuang untuk menjaga dan melindungi domba-dombanya dari ancaman binatang buas yang hendak memangsanya, dan ia mampu. Ketika harus berhadapan dengan Goliat, pahlawan kebanggaan bangsa Filistin, yang secara manusia sulit untuk dikalahkan siapa pun, dengan pertolongan Tuhan Daud pun berhasil mengalahkan si raksasa itu. Dan karena kemenangannya ini Daud di ele-elukan, "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa." (1 Samuel 18:7). Akibatnya Saul yang pada waktu itu menjadi raja Israel sangat tersinggung dan marah, sehingga berbagai upaya dilakukan Saul untuk membunuh Daud, namun karena campur tangan Tuhan, Daud pun dapat terluputkan. Niat jahat Saul tidak pernah terwujud! Ujian yang harus dialami Daud tidak berhenti sampai di situ. Di dalam keluarganya pun ia harus menghadapi pemberontakan anak-anaknya yaitu Absalom dan juga Adonia, yang sangat berambisi untuk menjadi raja.
Tetapi di dalam semuanya itu Daud berkata: "Kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?" (Mazmur 56:12).
Daud menyerahkan segala perkaranya kepada Tuhan dan terbukti bahwa Daud mengalami pembelaan dari Tuhan.
Friday, November 16, 2012
Thursday, November 15, 2012
BERDIAM DIRI: Tuhan Akan Bertindak!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 November 2012 -
Baca: Keluaran 14:1-14
"Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." Keluaran 14:14
Kemarin kita baca bahwa berdiam diri yang dimaksud bukan berarti masa bodoh dan tidak melakukan apa-apa. Berdiam diri di sini berarti kita memiliki penyerahan penuh kepada Tuhan, mengandalkan Tuhan dalam segala perkara dan membiarkan Dia yang bertindak menggantikan kita. Bukankah seringkali kita merasa mampu, lalu bertindak dengan mengandalkan kepintaran dan kekuatan sendiri mengatasi permasalahan yang kita alami, dan tidak 'berdiam diri' dalam doa dan mencari hadirat Tuhan? FirmanNya berkata, "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu. Tetapi kamu enggan, kamu berkata: 'Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat,' maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: 'Kami mau mengendarai kuda tangkas,' maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi." (Yesaya 30:15-16). Mengandalkan kekuatan sendiri dan berharap kepada manusia adalah sia-sia, bahkan Alkitab menegaskan bahwa itu adalah perbuatan yang terkutuk (baca Yeremia 17:5).
Ketika dikejar-kejar oleh pasukan Firaun bangsa Israel mengalami ketakutan yang luar biasa. Dalam kepanikannya mereka mengeluh, mengomel dan menyalahkan Musa selaku pemimpinnya. Lalu Musa berkata, "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari Tuhan, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya." (Keluaran 14:13). Secara manusia perintah Musa untuk berdiam diri saat musuh sedang menyerang itu sangat tidak masuk akal! Namun Musa hendak mengajarkan bangsa Israel untuk bergantung pada Tuhan sepenuhnya di segala keadaan, berserah penuh kepada Tuhan sebagai tanda bahwa kita ini tak berdaya, tak mampu, lemah dan sangat terbatas. Ketika kita mengangkat tangan, itulah kesempatan bagi Tuhan untuk turun tangan menolong menyatakan kuasaNya atas kita, "Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." (ayat nas).
Sungguh tidak ada perkara yang mustahil bagi Tuhan! Akhirnya kemenangan ada di pihak bangsa Israel ketika mereka mau berserah penuh kepada Tuhan.
Andalkan Tuhan dalam segala hal, "...sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-aoa." Yohanes 15:5b
Baca: Keluaran 14:1-14
"Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." Keluaran 14:14
Kemarin kita baca bahwa berdiam diri yang dimaksud bukan berarti masa bodoh dan tidak melakukan apa-apa. Berdiam diri di sini berarti kita memiliki penyerahan penuh kepada Tuhan, mengandalkan Tuhan dalam segala perkara dan membiarkan Dia yang bertindak menggantikan kita. Bukankah seringkali kita merasa mampu, lalu bertindak dengan mengandalkan kepintaran dan kekuatan sendiri mengatasi permasalahan yang kita alami, dan tidak 'berdiam diri' dalam doa dan mencari hadirat Tuhan? FirmanNya berkata, "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu. Tetapi kamu enggan, kamu berkata: 'Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat,' maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: 'Kami mau mengendarai kuda tangkas,' maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi." (Yesaya 30:15-16). Mengandalkan kekuatan sendiri dan berharap kepada manusia adalah sia-sia, bahkan Alkitab menegaskan bahwa itu adalah perbuatan yang terkutuk (baca Yeremia 17:5).
Ketika dikejar-kejar oleh pasukan Firaun bangsa Israel mengalami ketakutan yang luar biasa. Dalam kepanikannya mereka mengeluh, mengomel dan menyalahkan Musa selaku pemimpinnya. Lalu Musa berkata, "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari Tuhan, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya." (Keluaran 14:13). Secara manusia perintah Musa untuk berdiam diri saat musuh sedang menyerang itu sangat tidak masuk akal! Namun Musa hendak mengajarkan bangsa Israel untuk bergantung pada Tuhan sepenuhnya di segala keadaan, berserah penuh kepada Tuhan sebagai tanda bahwa kita ini tak berdaya, tak mampu, lemah dan sangat terbatas. Ketika kita mengangkat tangan, itulah kesempatan bagi Tuhan untuk turun tangan menolong menyatakan kuasaNya atas kita, "Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." (ayat nas).
Sungguh tidak ada perkara yang mustahil bagi Tuhan! Akhirnya kemenangan ada di pihak bangsa Israel ketika mereka mau berserah penuh kepada Tuhan.
Andalkan Tuhan dalam segala hal, "...sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-aoa." Yohanes 15:5b
Subscribe to:
Posts (Atom)