Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 Oktober 2012 -
Baca: 1 Samuel 7:2-14
"Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannya antara Mizpa dan
Yesana; ia menamainya Eben-Haezer, katanya: Sampai di sini Tuhan
menolong kita." 1 Samuel 7:12
Apa arti kata Eben-Haezer? Eben-Haezer berasal dari kata 'Eben' artinya batu, dan kata 'Ezer' yang berarti penolong. Jadi secara harafiah 'Eben-Haezer' dapat diartikan batu pertolongan. Batu ini didirikan oleh Samuel bukan untuk mereka sembah, tapi sebagai batu peringatan kemenangan bangsa Israel atas bangsa Filistin dan juga untuk menegaskan bahwa Tuhanlah yang menjadi sumber pertolongan dan kemenangan bagi mereka, bukan yang lain. Tanpa Tuhan, bangsa Israel bukanlah siapa-siapa!
Apa yang melatarbelakangi didirikannya batu peringatan ini? Ialah bangsa Israel yang telah lama meninggalkan tabut Tuhan di Kiryat-Yearim dalam waktu yang cukup lama yaitu dua puluh tahun, padahal tabut itu adalah lambang penyertaan Tuhan. Bukan hanya itu, mereka juga hidup menjauh dari Tuhan dan menyembah kepada baal. Akibatnya mereka mengalami kekalahan demi kekalahan dan menjadi bulan-bulanan bangsa lain, sungguh "...telah lenyap kemuliaan dari Israel." (1 Samuel 4:21). Bangsa Israel tidak lagi mengalami penyertaan Tuhan! Melalui Samuel, bangsa Israel ditegur Tuhan dengan keras supaya mereka segera bertobat. Untunglah mereka segera merespons teguran ini. "Kemudian orang-orang Israel menjauhkan para Baal dan para Asytoret dan beribadah hanya kepada Tuhan." (1 Samuel 7:4) dan berseru-seru kepada Tuhan.
Alkitab menyatakan, "dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan
mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku
akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan
negeri mereka." (2 Tawarikh 7:14). Pertobatan yang sungguh menjadi kunci pemulihan! Dengan caraNya yang ajaib Tuhan menolong bangsa Israel sehingga Filistin terpukul kalah. Melalui batu peringatan ini Samuel berkata, "Sampai di sini Tuhan menolong kita." (1 Samuel 7:12). Sebagai orang percaya kita diingatkan untuk tidak melupakan pertolongan Tuhan dalam hidup ini dan senantiasa hidup dalam ketaatan.
Ketika kita taat penyertaan tuhan tidak akan pernah berlalu dari kehidupan kita!
Wednesday, October 24, 2012
Tuesday, October 23, 2012
HIDUP DALAM PIMPINAN ROH KUDUS!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 Oktober 2012 -
Baca: Yohanes 16:4b-15
"Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran;" Yohanes 16:13a
Sebagai manusia kita memiliki kecenderungan untuk berbuat dosa dan lebih memilih hidup menurut keinginan daging. Hal ini juga diakui oleh Daud, "Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku." (Mazmur 51:7). Pula Rasul Paulus menyatakan, "Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik. Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat, Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku." (Roma 7:18-20). Jujur kita akui bahwa tidak mudah bagi kita untuk menjauh dan melepaskan diri dari ikatan dosa yang membelenggu. Tanpa adanya pertobatan yang sungguh, kita akan selalu mengalami kesulitan untuk melepaskan diri dari jerat Iblis.
Acapkali kita merasa bangga dengan status kita sebagai 'orang Kristen, orang percaya dan anak Tuhan', tapi jika cara hidup atau perilaku kita tidak jauh berbeda dengan orang dunia, apalah artinya? Firman Tuhan menegaskan, "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Roma 12:2).
Tuhan memanggil kita agar mempunyai ciri khas tersendiri dan 'terpisah' dari dunia ini, karena kita adalah "...bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib;" (1 Petrus 2:9), melalui buah-buah Roh yang dihasilkan (baca Galatia 5:22-23). Itu akan terjadi jika kita tinggal di dalam Tuhan dan Tuhan dalam kita (baca Yohanes 15:5). Artinya kita taat melakukan kehendak Tuhan dan mengijinkan Dia bekerja dalam hidup kita melalui kuasa Roh KudusNya.
Roh Kudus yang akan menuntun, menguatkan dan memimpin kita kepada kebenaran, karena itu tunduklah pada pimpinan RohNya!
Baca: Yohanes 16:4b-15
"Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran;" Yohanes 16:13a
Sebagai manusia kita memiliki kecenderungan untuk berbuat dosa dan lebih memilih hidup menurut keinginan daging. Hal ini juga diakui oleh Daud, "Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku." (Mazmur 51:7). Pula Rasul Paulus menyatakan, "Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik. Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat, Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku." (Roma 7:18-20). Jujur kita akui bahwa tidak mudah bagi kita untuk menjauh dan melepaskan diri dari ikatan dosa yang membelenggu. Tanpa adanya pertobatan yang sungguh, kita akan selalu mengalami kesulitan untuk melepaskan diri dari jerat Iblis.
Acapkali kita merasa bangga dengan status kita sebagai 'orang Kristen, orang percaya dan anak Tuhan', tapi jika cara hidup atau perilaku kita tidak jauh berbeda dengan orang dunia, apalah artinya? Firman Tuhan menegaskan, "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." (Roma 12:2).
Tuhan memanggil kita agar mempunyai ciri khas tersendiri dan 'terpisah' dari dunia ini, karena kita adalah "...bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib;" (1 Petrus 2:9), melalui buah-buah Roh yang dihasilkan (baca Galatia 5:22-23). Itu akan terjadi jika kita tinggal di dalam Tuhan dan Tuhan dalam kita (baca Yohanes 15:5). Artinya kita taat melakukan kehendak Tuhan dan mengijinkan Dia bekerja dalam hidup kita melalui kuasa Roh KudusNya.
Roh Kudus yang akan menuntun, menguatkan dan memimpin kita kepada kebenaran, karena itu tunduklah pada pimpinan RohNya!
Subscribe to:
Posts (Atom)