Thursday, October 18, 2012

TUHAN ADALAH BENTENG BAGI KITA!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Oktober 2012 -

Baca: Mazmur 28:1-9

"Tuhan adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya!"  Mazmur 28:8

Daud memiliki pengalaman luar biasa bersama Tuhan.  Ketika mengalami masa-masa suram dalam hidupnya, ia tetap menguatkan hati untuk percaya dan menaruh pengharapan hanya kepada Tuhan, dan terbukti pertolongan Tuhan selalu tepat pada waktunya.  Itulah sebabnya Daud dapat berkata, "Tuhan adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya." (Mazmur 28:7a).  Daud juga menambahkan bahwa Tuhan adalah benteng keselamatan baginya.  Bahkan Tuhan sendiri menyatakan bahwa Dia adalah benteng bagi umatNya seperti tertulis: "Dalam puri-purinya Allah memperkenalkan diri-Nya sebagai benteng." (Mazmur 48:4).

     Jika berbicara tentang benteng, pikiran kita pasti terarah kepada hal yang berhubungan dengan perang.  Apa itu benteng?  Definisi dari kata benteng adalah bangunan tempat untuk berlindung atau bertahan dari serangan musuh; dinding atau tembok untuk menahan serangan.  Apa maksud Tuhan menyatakan diriNya sebagai benteng?  Ini untuk menegaskan bahwa Dia akan memberikan perlindungan yang sempurna kepada anak-anakNya, bahkan Dia akan memperlakukan kita seperti biji mataNya sendiri, sehingga "...sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya-" (Zakharia 2:8b).

     Jadi, apa yang perlu kita takutkan?  Memang, perjalanan kekristenan kita bukanlah perjalanan yang bebas dari ujian dan tantangan, karena musuh (Iblis) selalu berusaha menyerang kita dari segala sisi kehidupan ini dan "...berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8).  Karena itu kita harus selalu berjaga-jaga di dalam doa.  Tetapi jangan takut!  Mari kita hadapi semuanya ini dengan iman yang teguh!  Berserahlah kepada Tuhan dan percayakan hidup ini sepenuhnya kepada Dia, niscaya kita akan aman dalam lindunganNya, karena "Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.  Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu." (Mazmur 121:4-5).

Jika Tuhan yang menjadi benteng hidup kita ada jaminan keamanan yang pasti!  Karena itu jangan pernah tinggalkan Tuhan dan hidup di luar Dia!

Wednesday, October 17, 2012

MATA ROHANI YANG TERBUKA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Oktober 2012 -

Baca:  Markus 10:46-52

"Tanya Yesus kepadanya: 'Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?' Jawab orang buta itu: 'Rabuni, supaya aku dapat melihat!'" Markus 10:51

Selama berada di bumi Tuhan Yesus tidak pernah berhenti bekerja.  "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga." (Yohanes 5:17), dan Ia pun menambahkan, "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya." (Yohanes 4:34).

     Suatu ketika Tuhan Yesus berada di kota Yerikho bersama dengan murid-muridNya, dan orang berbondong-bondong mengikutiNya.  Mengapa? Karena mereka tahu bahwa di mana ada Tuhan Yesus di situ pasti terjadi mujizat!  Dan keberadaan Tuhan Yesus di situ di dengar pula oleh Bartimeus, seorang pengemis buta yang duduk di pinggir jalan.  Di zaman dahulu pekerjaan yang dilakukan oleh seorang pengemis hanyalah mengemis atau mengharapkan belas kasihan dari orang lain, tidak lebih.  Itulah sebabnya banyak orang memandang mereka sebagai orang yang rendah dan hina.  Bartimeus, meski buta, memiliki pendengaran yang peka.  Itulah sebabnya ketika mendengar bahwa Tuhan Yesus sedang melintas, berteriaklah ia,  "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" (Markus 10:47).  Ini menunjukkan bahwa secara jasmani Bartimeus tidak dapat melihat, tapi 'mata rohani' terbuka sehingga ia dapat melihat bahwa Tuhan Yesus adalah Pribadi yang berkuasa, Dia adalah Sang Pembuat mujizat.  Bartimeus pun bertindak dengan iman dan berseru kepadaNya.  Lalu Tuhan Yesus mengulurkan tanganNya menjamah Bartimeus dan mujizat pun terjadi, terceliklah matanya yang buta!

     Banyak orang Kristen yang meski mata jasmaninya melihat, masih saja buta 'mata rohani' nya sehingga mereka masih saja tidak percaya kepada kuasa Tuhan dengan berkata, "Sanggupkah Tuhan menolong aku?  Sakitku apa mungkin sembuh?"  Kebutaan rohani ini juga dialami oleh Gehazi sehingga Elisa pun berdoa kepada Tuhan, "Ya Tuhan: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat. Maka Tuhan membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa."  (2 Raja-Raja 6:17).  Kuasa Tuhan Yesus tidak pernah berubah, dahulu, sekarang dan sampai selama-lamanya!

Asal kita datang kepada Tuhan dengan iman, mujizat pasti dinyatakanNya!