Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 September 2012 -
Baca: Lukas 18:9-14
"...Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti
semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan
bukan juga seperti pemungut cukai ini;" Lukas 18:11
Doa adalah bagian terpenting dalam kehidupan orang percaya, ibarat nafas hidup kita. Doa adalah suatu keharusan dan menjadi life style orang Kristen, bukan pilihan atau sekedar saran. Alkitab menasihatkan agar kita tekun berdoa, "...mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu." (Lukas 18:1).
Begitu pentingkah doa bagi kita? Ya, karena doa adalah langkah membangun kekariban dengan Tuhan, selain membaca Alkitab. Melalui doa, kita berkomunikasi dengan Tuhan dan membaca Alkitab, kita belajar mendengarkan apa yang Tuhan firmankan sehingga kita mengerti kehendakNya. Banyak orang Kristen menganggap enteng dan sepele perihal doa.
Hari ini kita belajar bagaimana harus berikap saat berdoa. Sikap hati seseorang saat berdoa sangat menentukan apakah doanya berkenan dan beroleh jawaban dari Tuhan. Perhatikan orang Farisi dan pemungut cukai dalam bacaan saat mereka berdoa. Mereka sama-sama masuk ke Bait Tuhan untuk berdoa, namun sikap kedua orang ini ketika berdoa berbeda. Dalam kehidupannya sehari-hari orang Farisi suka mengenakan jubah panjang dan jumbai yang bertuliskan ayat-ayat Alkitab, selalu duduk di barisan terdepan saat ibadah, suka berdiri di tempat-tempat umum di hadapan orang banyak dan berdoa dengan suara nyaring sehingga semua orang menjadi sangat segan dan hormat kepadanya karena ia orang yang 'suci'. Ayat nas di atas jelas menyatakan betapa orang Farisi ini selalu menempatkan dirinya lebih dari orang lain. Dengan langkah tegap sambil membusungkan dada ia masuk ke Bait Tuhan lalu berkata, "...aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang
lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;" (Lukas 18:11). Di dalam Bait Tuhan yang kudus pun ia menuding dan menghakimi orang lain. Sikap doanya jelas menunjukkan betapa ia sangat tinggi hati dan congkak. Namun Firman Tuhan berkata, "Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan;..." (Yesaya 2:11).
Siapakah kita sehingga menganggap diri kita lebih suci dan benar dari orang lain?
Friday, September 14, 2012
Thursday, September 13, 2012
UPAH KESETIAAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 September 2012 -
Baca: Rut 2:1-23
"Tuhan kiranya membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh Tuhan, Allah Israel, yang di bawah sayap-Nya engkau datang berlindung." Rut 2:12
Nama 'Rut' (bahasa Ibrani) berarti 'belas kasih'. Sesuai dengan arti namanya, Rut juga beroleh belas kasih dari Tuhan, hidupnya mengalami pemulihan dan diberkati Tuhan.
Menarik sekali jika memperhatikan kisah perjalanan hidup Rut beserta Naomi, ibu mertuanya ini. Rut, meski telah ditinggal mati suaminya, tetap berkomitmen mengabdi dan mendampingi ibu mertuanya yang juga janda. Inilah permintaan Rut dan Naomi, "...Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;" (Rut 1:21a). Di tengah keterbatasan dan pergumulan yang berat keduanya terus berjuang agar dapat bertahan hidup. Sungguh, di dalam Tuhan selalu ada pengharapan, "Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang." (Amsal 23:18). Dengan cara-Nya yang ajaib Ia campur tangan dalam kehidupan mereka. Sesungguhnya bisa saja Naomi minta tolong langsung kepada Boas, seorang kaya raya, tapi ia sadar Boas bukanlah kerabatnya melainkan kerabat mendiang suaminya. Akhirnya Rut meminta ijin kepada mertuanya pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai yang terlewatkan dari para pekerja, dan ternyata ladang itu milik Boas. Boas yang melihat itu tidak marah, malah menunjukkan kasih dan kemurahannya. Ternyata berita kesetiaan dan kebaikan hati Rut terhadap mertuanya sampai ke telinga Boas.
Mungkin kita berkata itu kebetulan. Namun di dalam Tuhan tidak ada perkara yang kebetulan. Ia punya banyak cara untuk menolong umatNya. Cara Tuhan tidak pernah terpikirkan oleh kita. Melalui Boas hidup Rut dan Naomi dipulihkan.
Karena kesetiaan dan ketekunannya, Rut ditolong dan diberkati Tuhan dengan caraNya yang ajaib!
Baca: Rut 2:1-23
"Tuhan kiranya membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh Tuhan, Allah Israel, yang di bawah sayap-Nya engkau datang berlindung." Rut 2:12
Nama 'Rut' (bahasa Ibrani) berarti 'belas kasih'. Sesuai dengan arti namanya, Rut juga beroleh belas kasih dari Tuhan, hidupnya mengalami pemulihan dan diberkati Tuhan.
Menarik sekali jika memperhatikan kisah perjalanan hidup Rut beserta Naomi, ibu mertuanya ini. Rut, meski telah ditinggal mati suaminya, tetap berkomitmen mengabdi dan mendampingi ibu mertuanya yang juga janda. Inilah permintaan Rut dan Naomi, "...Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;" (Rut 1:21a). Di tengah keterbatasan dan pergumulan yang berat keduanya terus berjuang agar dapat bertahan hidup. Sungguh, di dalam Tuhan selalu ada pengharapan, "Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang." (Amsal 23:18). Dengan cara-Nya yang ajaib Ia campur tangan dalam kehidupan mereka. Sesungguhnya bisa saja Naomi minta tolong langsung kepada Boas, seorang kaya raya, tapi ia sadar Boas bukanlah kerabatnya melainkan kerabat mendiang suaminya. Akhirnya Rut meminta ijin kepada mertuanya pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai yang terlewatkan dari para pekerja, dan ternyata ladang itu milik Boas. Boas yang melihat itu tidak marah, malah menunjukkan kasih dan kemurahannya. Ternyata berita kesetiaan dan kebaikan hati Rut terhadap mertuanya sampai ke telinga Boas.
Mungkin kita berkata itu kebetulan. Namun di dalam Tuhan tidak ada perkara yang kebetulan. Ia punya banyak cara untuk menolong umatNya. Cara Tuhan tidak pernah terpikirkan oleh kita. Melalui Boas hidup Rut dan Naomi dipulihkan.
Karena kesetiaan dan ketekunannya, Rut ditolong dan diberkati Tuhan dengan caraNya yang ajaib!
Subscribe to:
Posts (Atom)