Sunday, September 9, 2012

MENGIKUT KRISTUS: Ada Harga yang Harus dibayar!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 9 September 2012 -

Baca:  Markus 8:31-38

"... Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku."  Markus 8:34

Ada sisi lain yang tidak boleh kita abaikan dalam pengiringan kepada Tuhan yaitu salib bagi orang percaya.  Gereja Tuhan tidak boleh lupa membritakan tentang salib Kristus.

     Datang kepada Tuhan untuk meminta berkat dan kelimpahan tidaklah salah.  Tetapi kalau selama bertahun-tahun menjadi Kristen hanya itu yang kita lakukan tanpa pernah mau mengerti bahwa terkadang Tuhan mengijinkan ujian dan penderitaan terjadi dalam kehidupan kita, sampai kapan pun kita tidak akan pernah menjadi seorang Kristen yang dewasa, karena ujian dan penderitaan adalah bagian dari proses pembentukan Tuhan.  Namun kita percaya bahwa dalam segala perkara Tuhan turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi kita (baca Roma 8:28).  Jadi kita dalam kondisi diberkati atau belum diberkati, disembuhkan atau belum disembuhkan dan sebagainya harus tetap bersungguh-sungguh di dalam mengiring Tuhan.

     Pemazmur menyatakan, "Kemalangan orang benar banyak, tetapi Tuhan melepaskan dia dari semuanya itu;" (Mazmur 34:20).  Ini menunjukkan bahwa percaya kepada Tuhan Yesus bukan berarti bebas dari masalah.  Persoalan tetap ada, tetapi berbeda ketika kita memiliki Tuhan Yesus karena Dia akan selalu menopang, menguatkan dan memberikan jalan keluar bagi kita.

     Kekristenan tak dapat dipisahkan dari penyangkalan diri dan pikul salib.  Apa maksudnya?  Penyangkalan diri berarti harus menyalibkan segala keinginan daging kita, rela meninggalkan dosa dan berkomitmen untuk hidup seturut dengan kehendak Tuhan.  Memikul salib berarti harus rela dibenci dan dimusuhi oleh dunia ini karena nama Yesus.  Bahkan dikatakan, "...siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya." (Markus 8:35).  Jadi, mengikut Kristus benar-benar membutuhkan komitmen yang tinggi, tidak boleh setengah-setengah.  Memikul salib juga berarti mengalami penderitaan karena namaNya.

"Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga." Matius 5:10

Saturday, September 8, 2012

BUKAN SAJA UNTUK PERCAYA!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 September 2012 -

Baca:  Filipi 1:27-30

"Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,"  Filipi 1:29

Setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat disebut sebagai orang-orang percaya.  Orang-orang di luar Tuhan yang memiliki kepercayaan lain tidak sebut sebagai orang percaya.  Ini adalah suatu anugerah bagi kita!

     Dikaruniai untuk percaya merupakan suatu keuntungan bagi kita, karena dengan iman dan percaya kepada Tuhan Yesus kita akan mengalami dan menikmati berkat-berkat dari Tuhan.  "Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga." (Efesus 1:3).  Berkat-berkat rohani (keselamatan, pemulihan, kesehatan, sukacita, damai sejahtera dan sebagainya) disediakan Tuhan bagi kita.  Kita percaya berkat-berkat jasmani pun akan ditambahkan dalam kehidupan kita sebagaimana dinyatakan oleh rasul Paulus, "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus."  (Filipi 4:19).

     Seringkali dalam ibadah tidak sedikit hamba-hamba Tuhan yang hanya berkhotbah tentang berkat, kekayaan, kelimpahan, kesembuhan, mujizat dan sebagainya.  Itu tidaklah salah, sebab berkat dan kelimpahan itu datangnya dari Tuhan.  Tuhan Yesus sendiri berkata,  "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10:10b).  Tetapi sebagai hamba Tuhan kita tidak boleh terus-menerus meninabobokkan jemaat dengan hal-hal yang indah-indah saja, sehingga ketika mereka belum mengalami penggenapan janji Tuhan (berkat Tuhan), banyak yang kecewa dan complain kepada Tuhan.  Mereka menjadi jemaat yang mudah lemah, tawar hati dan cengeng.  Ketika ada ujian dan persoalan datang menerpa langsung bersungut-sungut, mengomel, marah-marah kepada Tuhan karena mereka mengira bahwa mengikut Kristus pasti jalannya akan mulus, berkelimpahan berkat dan tanpa rintangan, karena orientasinya hanya kepada berkat dan berkat.  Namun saat kenyataan tidak sesuai dengan harapan, mereka tidak lagi punya roh yang menyala-nyala untuk Tuhan.

Lalu perlahan tapi pasti mereka mulai undur, meninggalkan Tuhan dan mencari berkat di luar Tuhan.