Saturday, September 8, 2012

BUKAN SAJA UNTUK PERCAYA!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 September 2012 -

Baca:  Filipi 1:27-30

"Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,"  Filipi 1:29

Setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat disebut sebagai orang-orang percaya.  Orang-orang di luar Tuhan yang memiliki kepercayaan lain tidak sebut sebagai orang percaya.  Ini adalah suatu anugerah bagi kita!

     Dikaruniai untuk percaya merupakan suatu keuntungan bagi kita, karena dengan iman dan percaya kepada Tuhan Yesus kita akan mengalami dan menikmati berkat-berkat dari Tuhan.  "Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga." (Efesus 1:3).  Berkat-berkat rohani (keselamatan, pemulihan, kesehatan, sukacita, damai sejahtera dan sebagainya) disediakan Tuhan bagi kita.  Kita percaya berkat-berkat jasmani pun akan ditambahkan dalam kehidupan kita sebagaimana dinyatakan oleh rasul Paulus, "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus."  (Filipi 4:19).

     Seringkali dalam ibadah tidak sedikit hamba-hamba Tuhan yang hanya berkhotbah tentang berkat, kekayaan, kelimpahan, kesembuhan, mujizat dan sebagainya.  Itu tidaklah salah, sebab berkat dan kelimpahan itu datangnya dari Tuhan.  Tuhan Yesus sendiri berkata,  "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10:10b).  Tetapi sebagai hamba Tuhan kita tidak boleh terus-menerus meninabobokkan jemaat dengan hal-hal yang indah-indah saja, sehingga ketika mereka belum mengalami penggenapan janji Tuhan (berkat Tuhan), banyak yang kecewa dan complain kepada Tuhan.  Mereka menjadi jemaat yang mudah lemah, tawar hati dan cengeng.  Ketika ada ujian dan persoalan datang menerpa langsung bersungut-sungut, mengomel, marah-marah kepada Tuhan karena mereka mengira bahwa mengikut Kristus pasti jalannya akan mulus, berkelimpahan berkat dan tanpa rintangan, karena orientasinya hanya kepada berkat dan berkat.  Namun saat kenyataan tidak sesuai dengan harapan, mereka tidak lagi punya roh yang menyala-nyala untuk Tuhan.

Lalu perlahan tapi pasti mereka mulai undur, meninggalkan Tuhan dan mencari berkat di luar Tuhan.

Friday, September 7, 2012

ORANG KRISTEN: Penurut Kristus! (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 September 2012 -

Baca:  Efesus 5:1-21

"Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,"  Efesus 5:8

Selain harus memiliki kasih, sebagai penurut-penurut Kristus kita harus rela membayar harga untuk hidup dalam ketaatan dan kekudusan.  Sebagai anak-anak terang kita tidak lagi hidup dalam kegelapan, memiliki komitmen untuk meninggalkan dosa dan hidup dalam pertobatan setiap hari.  "Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,"  (2 Korintus 6:17).  Hidup kita harus berbeda dari orang-orang dunia.

     Hidup dalam kekudusan adalah sebuah perintah dan harus kita taati.  Rasul Petrus mengatakan,  "...hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus." (1 Petrus 1:15-16).  Alkitab dengan tegas menyatakan,  "...tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan." (Ibrani 12:14).  Secara harafiah, kata 'kudus' berarti pemisahan atau pemotongan.  Jadi kehidupan orang percaya adalah kehidupan yang telah dipisahkan dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib. (baca 1 Petrus 2:9).  Maka, "Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.  Sebab menyebutkan sajapun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan." (Efesus 5:11-12).  Sebagai anak-anak terang kita tidak diperkenankan terlibat dalam perbuatan-perbuatan kegelapan, melainkan harus hidup dalam terang yang berbuahkan kebaikan, keadilan dan kebenaran, suatu kehidupan yang dapat terlihat atau terbaca oleh orang lain, tidak ada yang disembunyikan, ditutup-tutupi, tidak ada kemunafikan di dalamnya.  Tuhan berkata, "Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi." (Matius 5:14).

     Rasul Paulus menambahkan bahwa setiap orang percaya adalah surat Kristus yang terbuka.  Bagaimana kita bisa menjadi kesaksian jika masih hidup dalam kegelapan?

Menjadi penurut Kristus berarti memiliki kasih dan tidak berkompromi dengan dosa!