Friday, September 7, 2012

ORANG KRISTEN: Penurut Kristus! (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 September 2012 -

Baca:  Efesus 5:1-21

"Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,"  Efesus 5:8

Selain harus memiliki kasih, sebagai penurut-penurut Kristus kita harus rela membayar harga untuk hidup dalam ketaatan dan kekudusan.  Sebagai anak-anak terang kita tidak lagi hidup dalam kegelapan, memiliki komitmen untuk meninggalkan dosa dan hidup dalam pertobatan setiap hari.  "Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,"  (2 Korintus 6:17).  Hidup kita harus berbeda dari orang-orang dunia.

     Hidup dalam kekudusan adalah sebuah perintah dan harus kita taati.  Rasul Petrus mengatakan,  "...hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus." (1 Petrus 1:15-16).  Alkitab dengan tegas menyatakan,  "...tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan." (Ibrani 12:14).  Secara harafiah, kata 'kudus' berarti pemisahan atau pemotongan.  Jadi kehidupan orang percaya adalah kehidupan yang telah dipisahkan dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib. (baca 1 Petrus 2:9).  Maka, "Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.  Sebab menyebutkan sajapun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan." (Efesus 5:11-12).  Sebagai anak-anak terang kita tidak diperkenankan terlibat dalam perbuatan-perbuatan kegelapan, melainkan harus hidup dalam terang yang berbuahkan kebaikan, keadilan dan kebenaran, suatu kehidupan yang dapat terlihat atau terbaca oleh orang lain, tidak ada yang disembunyikan, ditutup-tutupi, tidak ada kemunafikan di dalamnya.  Tuhan berkata, "Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi." (Matius 5:14).

     Rasul Paulus menambahkan bahwa setiap orang percaya adalah surat Kristus yang terbuka.  Bagaimana kita bisa menjadi kesaksian jika masih hidup dalam kegelapan?

Menjadi penurut Kristus berarti memiliki kasih dan tidak berkompromi dengan dosa!

Thursday, September 6, 2012

ORANG KRISTEN: Penurut Kristus! (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 September 2012 -

Baca:  Efesus 5:1-21

"Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih,"  Efesus 5:1

Arti kata 'penurut' menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yang menurut, tidak melawan, patuh, penurut.  Sebagai orang Kristen kita ini adalah pengikut-pengikut Kristus.  Jadi merupakan keharusan bagi kita untuk hidup taat, tidak melawan dan menurut kepada kehendak Kristus, memiliki karakter seperti Dia dan meneladani bagaimana Kristus hidup seperti dikatakan oleh Rasul Yohanes, "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup." (1 Yohanes 2:6).  Dengan kata lain, menjadi 'penurut-penurut Allah' adalah berarti menjadi peniru-peniruNya.

     Sudahkah kehidupan kita mencerminkan Kristus, meniru dan meneladani Dia dalam segala hal?  Apa saja yang harus kita kerjakan supaya kehidupan kita seperti Kristus dan layak disebut sebagai penurut-penurut Allah?  Rasul Paulus menasihati,  "...hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah." (Efesus 5:2).  Kehidupan kekristenan tak dapat dipisahkan dari kasih, artinya setiap orang yang percaya kepada Kristus harus memiliki kasih dalam hidupnya, bukan kasih yang hanya digembar-gemborkan di atas mimbar atau ditulis dalam slogan dengan huruf besar dan tinta berwarna supaya menarik banyak orang, tapi kasih yang diwujudkan dalam tindakan yang riil atau nyata dalam kehidupan sehari-hari.  Mengapa? "...sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.  Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih." (1 Korintus 4:7-8).  Karena itu setiap orang Kristen diperintahkan untuk hidup di dalam kasih.  Jadi, mengasihi adalah gaya hidup orang Kristen.  Tuhan Yesus berkata, "Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." (Yohanes 13:35).

     Hidup dalam kasih berarti harus membuang semua sifat 'manusia lama' kita yang cenderung egois, mementingkan diri sendiri dan tidak punya kepedulian terhadap orang lain.  Bukan hanya mengasihi orang yang mengasihi kita, tapi juga mampu mengasihi orang yang telah menyakiti dan membenci kita.  (Bersambung).