Wednesday, September 5, 2012

KESELAMATAN KITA: Anugerah Tuhan Semata!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 September 2012 -

Baca:  Efesus 2:1-10

"Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan-"  Efesus 2:4-5

Menurut pandangan orang dunia, untuk dapat masuk Kerajaan Sorga atau beroleh keselamatan kekal kita harus banyak berbuat baik.  Kita harus mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya, supaya nanti kalau ditimbang oleh malaikat, pahala kita 'lebih berat' atau lebih banyak dari dosa-dosa kita.

     Sebagai manusia berdosa, berapa banyak pahala yang harus kita kumpulkan supaya cukup menebus segala perbuatan dosa yang telah kita perbuat?  Sampai kapan pun kita takkan mampu!  Alkitab menegaskan, "Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman," (2 Timotius 1:9).  Jelas sekali bahwa keselamatan adalah karena anugerah, kasih karunia Tuhan semata, bukan hasil usaha kita.

     Untuk beroleh kasih karunia atau anugerah Tuhan ini tidak ada jalan lain selain percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.  Sebagai orang berdosa, seharusnya kita sendiri yang bertanggung jawab menanggung dosa yang kita perbuat,  "Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita." (Roma 6:23).  Jadi orang berdosa hanya dituntut beriman kepada Yesus agar anugerah keselamatan itu berlaku atasnya, "Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan." (Roma 10:9).  Oleh kasih karunia Tuhan semata, kita manusia berdosa menerima apa yang seharusnya tidak patut kita terima.  Maka tidak selayaknya kita yang telah menerima kasih karunia keselamatan itu memegahkan diri.  Dan kita yang sudah diselamatkan memiliki tugas dan kewajiban melakukan perbuatan baik.

Jadi, perbuatan baik adalah buah-buah yang harus kita hasilkan setelah diselamatkan, bukan sarana untuk mendapatkan keselamatan!

Tuesday, September 4, 2012

PENDERITAAN: Kesalahan Kita & Proses! (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 September 2012 -

Baca:  Mazmur 107:23-24

"Ia berfirman, maka dibangkitkan-Nya angin badai yang meninggikan gelombang-gelombangnya."  Mazmur 107:25

Perlu kita sadari bahwa tak semua penderitaan dan kesesakan yang kita alami datangnya dari Iblis.  Adakalanya itu terjadi karena:  2.  Kesalahan kita sendiri.  Tertulis:  "Ada orang-orang menjadi sakit oleh sebab kelakuan mereka yang berdosa, dan disiksa oleh sebab kesalahan-kesalahan mereka;" (Mazmur 107:17).  Kita mengalami penderitaan dan kesesakan oleh karena pelanggaran dan dosa-dosa kita sendiri;  kita telah memberontak kepada Tuhan, menyimpang dari jalan-jalan Tuhan sehingga hidup kita dikuasai oleh dosa.  Ada tertulis:  "Sesungguhnya, tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." (Yesaya 59:1-2).  Karena itu tidak ada jalan lain selain segera datang kepada Tuhan, memohon pengampunan dan bertobat.  Pertobatan adalah kunci mengalami pertolongan dan pemulihan dari Tuhan.  "Maka berseru-serulah mereka kepada Tuhan dalam kesesakan mereka, dan diselamatkan-Nya mereka dari kecemasan mereka, disampaikan-Nya firman-Nya dan disembuhkan-Nya mereka, diluputkan-Nya mereka dari liang kubur." (Mazmur 107:19-20).

     3.  Diijinkan Tuhan sebagai proses.  Terkadang Tuhan ijinkan penderitaan dan kesesakan karena ada rencanaNya yang indah, yaitu untuk memproses, memurnikan dan mendewasakan iman kita.  Tuhan ingin melatih iman kita supaya makin kuat.  "...Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan." (Roma 5:3-4).  Kita dibentuk untuk memiliki kerendahan hati, tidak lagi mengandalkan kekuatan sendiri tapi mengandalkan Tuhan dalam segala hal.  Selain itu, melalui penderitaan yang kita alami Tuhan hendak menyatakan kuasa dan mujizat-Nya sehingga hidup kita dapat menjadi kesaksian bagi banyak orang.

Anda sedang mengalami penderitaan?  Tetaplah mengucap syukur karena semuanya pasti mendatangkan kebaikan bagi kita!