Saturday, September 1, 2012

RANCANGAN TUHAN BAGI KITA (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 September 2012 -

Baca:  Kejadian 1:1-13

"Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka."  Kejadian 1:27

Alkitab menegaskan bahwa kita diciptakan serupa dan segambar dengan Allah:  "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." (Kejadian 1:26).  Ini menunjukkan kejadian kita ajaib dan dahsyat.  Bukan secara kebetulan kita diciptakan, melainkan dalam rencana Allah, sehingga Ia pun memiliki rancangan dalam kehidupan kita.

     Apa rancangan Tuhan atas kita?  1.  Kita dirancang Tuhan untuk diberkati.  "Allah memberkati mereka," (Kejadian 1:28a).  Memang, akibat dosa dan pelanggaran manusia pertama, berkat itu menjadi terhalang.  Tapi kedatangan Tuhan Yesus ke bumi adalah untuk mengembalikan apa yang telah dirampas oleh Iblis.  Dikatakan, "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10:10b).  Melalui penebusan Kristus di atas kayu salib kita diperdamaikan dengan Allah.  Kita yang percaya kepada Tuhan Yesus diangkat sebagai anak-anak Allah (baca Galatia 3:26).  Sebagai anak-anak Allah berarti kita juga "...adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah," (Roma 8:17).

     Mungkin saat ini kita belum mengalami penggenapan janji Tuhan atau belum diberkati, jangan putus asa dan kecewa.  Bangun terus persekutuan yang karib dengan Tuhan dan tetaplah hidup dalam ketaatan, "Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." (1 Korintus 15:58b).  2.  Kita dirancang Tuhan untuk memiliki keturunan atau beranak cucu (produktif).  Dikatakan, "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi..." (Kejadian 1:28).  Bukan hanya keturunan ilahai yang kita hasilkan, tapi Tuhan juga menghendaki supaya kehidupan kita menghasilkan buah.  Tuhan berkata, "Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah." (Yohanes 15:2).

Karena itu "...hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan." (Matius 3:8): ada buah-buah Roh, buah jiwa dan buah pelayanan.

Friday, August 31, 2012

TIDAK TAWAR HATI: Berjalan Dalam Iman!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 31 Agustus 2012 -

Baca:  Amsal 24:1-34

"Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu."  Amsal 24:10

Tiada terasa hari-hari dalam bulan Agustus ini telah kita lewati.  Hari ini hari terakhir di bulan ini, apakah yang Saudara rasakan?  Masihkah kita memiliki hati yang tawar?  Setiap orang pasti pernah mengalami apa yang disebut dengan tawar hati, terlebih-lebih ketika mereka sedang diperhadapkan pada pergumulan yang berat.  Tawar hati menunjuk pada suatu kondisi hati yang dilanda kekecewaan mendalam karena beratnya beban yang harus ditanggung oleh seseorang.  Tawar hati inilah yang mengakibatkan seseorang menjadi lemah, kehilangan semangat dan putus asa.  Ayat nas menyatakan bahwa jika kita tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatan kita.

     Ketika mendapat mandat untuk memimpin bangsa Israel menggantikan Musa, Tuhan mengingatkan Yosua,  "Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi."  (Yosua 1:9b).  Jika Yosua terus tawar hati, niscaya dia tidak akan mampu membawa bangsa Israel merebut tanah Kanaan.  Akhirnya Yosua terus berjalan dengan iman memimpin bangsa Israel, dikuatkan dengan janji Tuhan bahwa  "Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa."  (Yosua 1:3).  Berjalan dengan iman bukanlah suatu tindakan yang nekat tanpa dasar, tapi tindakan yang disertai dengan keyakinan akan firman Tuhan, mempercayakan diri kepadaNya, dan taat kepadaNya.  Berjalan dalam iman berarti  "...tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal."  (2 Korintus 4:18).  Dalam Ibrani 11:1 dikatakan,  "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat."

     Saudaraku yang terkasih, percaya pada pemeliharaan Tuhan adalah hal yang mutlak bagi setiap orang percaya.  Yakinlah bahwa Tuhan tidak pernah memberikan pencobaan melampaui batas kekuatan kita.  Pada saat yang tepat Dia pasti akan menolong dan memberikan jalan ke luar yang terbaik.  Karena itu jangan lupa untuk selalu bersyukur dalam segala keadaan dan mengamini setiap janji Tuhan dalam hidup kita.

Sambutlah hari esok dengan iman dan jangan tawar hati lagi!