Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 Agustus 2012 -
Baca: Amsal 29:1-27
"Tongkat dan teguran mendatangkan hikmat, tetapi anak yang dibiarkan mempermalukan ibunya." Amsal 29:15
Angkatan cucu-cucu Yosua tidak lagi hidup menurut firman Tuhan karena kealpaan orangtua mereka untuk mendidik mereka. Belum lagi sisa-sisa pengaruh bangsa kafir yang masih tinggal di tanah kanaan, di mana mereka menyembah kepada berhala. Tertulis: "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang." (Amsal 13:20); Firman Tuhan juga menegaskan, "Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." (1 Korintus 15:33). Tidaklah mengherankan kalau akhirnya bangsa Israel terbawa arus dan mengikuti pola hidup yang tidak benar.
Sesungguhnya yang menjadi inti permasalahan bukan pada bangsa kafir itu, tetapi pada tanggung jawab untuk umat Israel untuk mendidik anak-anak mereka. Padahal Musa selalu mengingatkan bangsa Israel akan tanggung jawab para orangtua terhadap anak-anak dan cucu-cucu mereka, "Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan
hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya
itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu. Beritahukanlah kepada
anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu," (Ulangan 4:9). Mereka lebih memberikan harta yang bersifat materi daripada meninggalkan warisan rohani yaitu mengajar anak-anaknya tentang firman Tuhan. Akibatnya pendidikan rohani anak-anak mereka menjadi sangat rapuh sehingga bangsa-bangsa lain dengan mudahnya memberikan pengaruh yang buruk kepada mereka. Ini yang menyebabkan bangsa Israel makin lama makin jauh dari Tuhan. Mereka mengalami kemerosotan rohani yang luar biasa, bahkan tak segan-segannya mereka menyembah kepada berhala.
Jangan pernah menyalahkan lingkungan, tetapi perhatikan bagaimana tanggung jawab kita selaku orangtua untuk mendidik anak-anak kita. Anak-anak adalah anugerah yang diberikan Tuhan kepada kita dan hal ini merupakan sebuah kepercayaan yang harus kita pertanggungjawabkan kepadaNya. Oleh karena itu sebagai orang percaya kita memerlukan pedoman firman Tuhan untuk membesarkan dan mendidik mereka agar menjadi anak-anak yang berkenan kepada Tuhan! (Bersambung)
Tuesday, August 28, 2012
Monday, August 27, 2012
MEROSOT ROHANI: KEALPAAN ORANG TUA!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Agustus 2012 -
Baca: Yosua 23:1-16
"Kuatkanlah benar-benar hatimu dalam memelihara dan melakukan segala yang tertulis dalam kitab hukum Musa, supaya kamu jangan menyimpang ke kanan atau ke kiri, dan supaya kamu jangan bergaul dengan bangsa-bangsa yang masih tinggal di antaramu itu, serta mengakui nama allah mereka dan bersumpah demi nama itu, dan beribadah atau sujud menyembah kepada mereka." Yosua 23:6-7
Yosua merupakan angkatan pertama yang diam di tanah Kanaan, dan pada saat itu bangsa Israel setia kepada Tuhan dan beribadah kepadaNya dengan sungguh-sungguh. Apa yang dilakukan oleh generasi Yosua? Para orangtua tak henti-hentinya mengajarkan anak-anaknya tentang firman Tuhan dan mengingatkan mereka tentang perbuatan-perbuatan ajaib dan dahsyat yang Tuhan nyatakan atas bangsa Israel di bawah kepemimpinan Musa. Itu mereka ajarkan berulang-ulang sehingga anak-anak memiliki pengenalan yang benar akan Tuhan. Bahkan di usianya yang sudah tua Yosua kembali mengingatkan bangsanya untuk senantiasa memiliki hati yang takut akan Tuhan, "Tetapi kamu harus berpaut pada Tuhan, Allahmu, seperti yang kamu lakukan sampai sekarang. Maka demi nyawamu, bertekunlah mengasihi Tuhan, Allahmu." (Yosua 23:8, 11).
Setelah Yosua mati ketaatan mereka tidak bertahan lama, bangsa Israel mengalami kemerosotan rohani; angkatan cucu-cucu Yosua mulai menyimpang dari hukum Tuhan. Mereka tidak lagi hidup seturut dengan kehendak Tuhan dan melakukan perzinahan rohani. Tertulis: "Setelah seluruh angkatan itu dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain, yang tidak mengenal Tuhan ataupun perbuatan yang dilakukan-Nya bagi orang Israel. Lalu orang Israel melakukan apa yang jahat di mata Tuhan dan mereka beribadah kepada para Baal. Mereka meninggalkan Tuhan, Allah nenek moyang mereka yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, lalu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa di sekeliling mereka, dan sujud menyembah kepadanya, sehingga mereka menyakiti hati Tuhan." (Hakim-Hakim 2:10-12).
Pertanyaannya: mengapa generasi Yosua dan anak-anak mereka hidup berkenan kepada Tuhan, namun pada generasi berikutnya yaitu angkatan cucu-cucu Yosua mulai hidup menyimpang dari kebenaran firman Tuhan, bahkan menyembah Baal?
Suatu tindakan yang menyakiti Tuhan.
Baca: Yosua 23:1-16
"Kuatkanlah benar-benar hatimu dalam memelihara dan melakukan segala yang tertulis dalam kitab hukum Musa, supaya kamu jangan menyimpang ke kanan atau ke kiri, dan supaya kamu jangan bergaul dengan bangsa-bangsa yang masih tinggal di antaramu itu, serta mengakui nama allah mereka dan bersumpah demi nama itu, dan beribadah atau sujud menyembah kepada mereka." Yosua 23:6-7
Yosua merupakan angkatan pertama yang diam di tanah Kanaan, dan pada saat itu bangsa Israel setia kepada Tuhan dan beribadah kepadaNya dengan sungguh-sungguh. Apa yang dilakukan oleh generasi Yosua? Para orangtua tak henti-hentinya mengajarkan anak-anaknya tentang firman Tuhan dan mengingatkan mereka tentang perbuatan-perbuatan ajaib dan dahsyat yang Tuhan nyatakan atas bangsa Israel di bawah kepemimpinan Musa. Itu mereka ajarkan berulang-ulang sehingga anak-anak memiliki pengenalan yang benar akan Tuhan. Bahkan di usianya yang sudah tua Yosua kembali mengingatkan bangsanya untuk senantiasa memiliki hati yang takut akan Tuhan, "Tetapi kamu harus berpaut pada Tuhan, Allahmu, seperti yang kamu lakukan sampai sekarang. Maka demi nyawamu, bertekunlah mengasihi Tuhan, Allahmu." (Yosua 23:8, 11).
Setelah Yosua mati ketaatan mereka tidak bertahan lama, bangsa Israel mengalami kemerosotan rohani; angkatan cucu-cucu Yosua mulai menyimpang dari hukum Tuhan. Mereka tidak lagi hidup seturut dengan kehendak Tuhan dan melakukan perzinahan rohani. Tertulis: "Setelah seluruh angkatan itu dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain, yang tidak mengenal Tuhan ataupun perbuatan yang dilakukan-Nya bagi orang Israel. Lalu orang Israel melakukan apa yang jahat di mata Tuhan dan mereka beribadah kepada para Baal. Mereka meninggalkan Tuhan, Allah nenek moyang mereka yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, lalu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa di sekeliling mereka, dan sujud menyembah kepadanya, sehingga mereka menyakiti hati Tuhan." (Hakim-Hakim 2:10-12).
Pertanyaannya: mengapa generasi Yosua dan anak-anak mereka hidup berkenan kepada Tuhan, namun pada generasi berikutnya yaitu angkatan cucu-cucu Yosua mulai hidup menyimpang dari kebenaran firman Tuhan, bahkan menyembah Baal?
Suatu tindakan yang menyakiti Tuhan.
Subscribe to:
Posts (Atom)