Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Agustus 2012 -
Baca: Markus 9:14-29
"Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" Markus 9:23
Sebagai orang percaya, kita patut bersyukur karena kita memiliki Tuhan yang hidup, yang tak terbatas kuasaNya dan Mahasanggup di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Karena kuasaNya yang tak terbatas, tidak ada mustahil bagi Dia. Sebesar apa pun persoalan atau masalah yang kita hadapi Tuhan sanggup menolong kita.
Ayat firman Tuhan yang kita baca hari ini menyatakan bahwa ada seorang anak yang kerasukan roh hingga dia menjadi bisu, "Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke
tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi
kejang." (Markus 9:18a). Lalu anak ini dibawa kepada Tuhan Yesus. Tuhan berkata, "'...jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!' Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!'" (Markus 9:23-24). Dan mujizat pun terjadi, "...keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncang anak itu
dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga
banyak orang yang berkata: 'Ia sudah mati.' Tetapi Yesus memegang tangan anak itu dan membangunkannya, lalu ia bangkit sendiri.'" (Markus 9:26-27). Luar biasa!
Seringkali kita bertanya dalam hati, "Mungkinkah mujizat terjadi dalam hidupku? Sanggupkah Tuhan menyembuhkan sakitku?" Bukankah hal ini menunjukkan bahwa kita belum mengenal siapa Tuhan kita, betapa besar dan hebat kuasaNya? Ingat, kuasa Tuhan tidak pernah berubah! Kalau dahulu Dia sanggup melakukan mujizat, hari ini juga ia tetap sanggup. Alkitab menegaskan, "Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya." (Ibrani 13:8). Karena itu buang segala keraguan dan kebimbangan yang ada. Perihal doa dan permohonan, Yakobus mengingatkan, "Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang,
sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang
diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan." (Yakobus 1:6-7). Jika kita percaya dengan sungguh akan kuasa Tuhan, Ia mewujudkan apa pun yang kita imani.
Jika bagi Tuhan tidak ada perkara yang mustahil dan bagi orang percaya juga tidak ada yang mustahil, apakah yang membuat sesuatu menjadi mustahil bagi kita? Jawabnya adalah karena keraguan kita.
Tuesday, August 21, 2012
Monday, August 20, 2012
PERLOMBAAN IMAN: Fokus Kepada Kristus!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 Agustus 2012 -
Baca: Filipi 2:12-18
"Sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah." Filipi 2:16
Yakobus dalam suratnya berkata, "Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut." (Yakobus 1:14-15). Segala keinginan dan hawa nafsu bila sudah dibuahi akan menghasilkan dosa, dan bila dosa itu tidak segera kita bereskan di hadapan Tuhan akan membuat kita makin jauh dari Tuhan, artinya kita akan terlempar dari kompetisi iman. Alkitab menyatakan, "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9), bahkan "Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba." (Yesaya 1:18). Jika ada dosa segeralah datang kepada Tuhan dan mohon pengampunan kepadaNya dengan sungguh, Dia pasti akan mengampuni dosa kita.
2. Kita harus memusatkan perhatian kepada Kristus. "Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus," (Ibrani 12:2). Artinya, fokus 'mata' kita hanya tertuju kepada Tuhan Yesus. Dalam Ibrani 12:14 disampaikan bahwa "...tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan." Jadi hanya orang-orang yang hidup dalam kekudusan yang dapat melihat Tuhan. "Melihat Tuhan" di sini mungkin tidak harus kasat mata, tetapi 'mata iman' kita terarah kepadaNya yaitu kepada salib Kristus. Dengan memandang salib kristus kita tidak hanya diingatkan akan penderitaan dan pengorbanan Tuhan Yesus, tapi juga kemuliaanNya. Rasul Paulus mengingatkan kita, "Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama," (Filipi 2:8-9).
Dalam perlombaan iman kita diperhadapkan dengan ujian dan penderitaan. Namun kita tidak boleh menjadi lemah atau putus asa (baca Ibrani 12:3).
Kita harus tetap kuat dalam perlombaan iman ini, sebab penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita (baca Roma 8:18).
Baca: Filipi 2:12-18
"Sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah." Filipi 2:16
Yakobus dalam suratnya berkata, "Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut." (Yakobus 1:14-15). Segala keinginan dan hawa nafsu bila sudah dibuahi akan menghasilkan dosa, dan bila dosa itu tidak segera kita bereskan di hadapan Tuhan akan membuat kita makin jauh dari Tuhan, artinya kita akan terlempar dari kompetisi iman. Alkitab menyatakan, "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9), bahkan "Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba." (Yesaya 1:18). Jika ada dosa segeralah datang kepada Tuhan dan mohon pengampunan kepadaNya dengan sungguh, Dia pasti akan mengampuni dosa kita.
2. Kita harus memusatkan perhatian kepada Kristus. "Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus," (Ibrani 12:2). Artinya, fokus 'mata' kita hanya tertuju kepada Tuhan Yesus. Dalam Ibrani 12:14 disampaikan bahwa "...tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan." Jadi hanya orang-orang yang hidup dalam kekudusan yang dapat melihat Tuhan. "Melihat Tuhan" di sini mungkin tidak harus kasat mata, tetapi 'mata iman' kita terarah kepadaNya yaitu kepada salib Kristus. Dengan memandang salib kristus kita tidak hanya diingatkan akan penderitaan dan pengorbanan Tuhan Yesus, tapi juga kemuliaanNya. Rasul Paulus mengingatkan kita, "Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama," (Filipi 2:8-9).
Dalam perlombaan iman kita diperhadapkan dengan ujian dan penderitaan. Namun kita tidak boleh menjadi lemah atau putus asa (baca Ibrani 12:3).
Kita harus tetap kuat dalam perlombaan iman ini, sebab penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita (baca Roma 8:18).
Subscribe to:
Posts (Atom)