Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Agustus 2012 -
Baca: 2 Tawarikh 7:11-22
"dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan
mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku
akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan
negeri mereka." 2 Tawarikh 7:14
Merdeka! Merdeka! Merdeka! Hari ini kita memperingati hari kemerdekaan bangsa kita yang ke-67 tahun. Bagi manusia umur 67 tahun adalah usia lanjut, tapi bagi suatu negara masih tergolong sangat muda jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang telah merdeka ratusan tahun, semisal Amerika Serikat yang merdeka sejak 4 Juli 1776. Namun kita patut bersyukur kepada Tuhan karena bangsa kita telah terbebas dari perbudakan dan penjajahan bangsa lain. Ini adalah anugerah Tuhan yang tak ternilai dan patut disyukuri!
Sayang, meski telah mencapai usia 67 tahun, negara ini belum juga berhasil menegakkan kebenaran, keadilan maupun mendatangkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Di sana-sini masih banyak ketimpangan dalam hal pemerataan pembangunan; belum lagi korupsi yang kian mewabah dan sepertinya telah menjadi trend di kalangan pejabat tinggi negara, maraknya demo, kekerasan atau pertikaian antargolongan, padahal dunia mengakui Indonesia sangat kaya hasil bumi dan laut nya, juga komoditas pariwisata plus sumber daya manusianya sehingga menjadi pengekspor TKI terbesar di dunia.
Mengapa bisa terjadi? Ini dikarenakan banyak pemimpin negara kita yang hidup tidak takut akan Tuhan, akibatnya berkat-berkat Tuhan menjadi terhalang. Dosa bangsa ini menghambat segala yang baik dari tuhan! Itulah sebabnya seluruh umat Kristiani di dunia dan Indonesia terpanggil doa bersama bagi dunia, teristimewa bagi kebangkitan bangsa Indonesia dalam tajuk World Prayer Assembly (WPA) beberapa waktu lalu. Kita berdoa bagi para pemimpin bangsa ini supaya memiliki hati yang taat kepada Tuhan, berdoa bagi kesejahteraan kota di mana kita tinggal. Ayat nas menyatakan bila umat Tuhan merendahkan diri, berdoa dan mencari wajahNya, Ia akan turun tangan memulihkan bangsa kita! Hidup dalam pertobatan yang sungguh adalah kunci pemulihan!
Tuhan akan mencurahkan berkatNya bagi bangsa ini asal kita hidup dalam pertobatan!
Friday, August 17, 2012
Thursday, August 16, 2012
PENGALAMAN ADALAH GURU TERBAIK
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Agustus 2012 -
Baca: 2 Samuel 12:1-25
"Lalu berkatalah Daud kepada Natan: 'Aku sudah berdosa kepada Tuhan.' Dan Natan berkata kepada Daud: 'Tuhan telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.'" 2 Samuel 12:13
Setiap orang pernah melakukan kesalahan, namun hendaknya kita mampu memperbaiki kesalahan itu dan berusaha untuk tidak mengulanginya. Jadikan itu sebagai pengalaman yang berharga karena pengalaman adalah guru yang terbaik. Makna dari "pengalaman adalah guru terbaik" adalah adanya suatu kejadian atau peristiwa yang menimpa hidup kita di masa lalu, baik menyenangkan atau pun tidak menyenangkan, kemudian kita menjadikannya sebagai suatu pelajaran, peringatan dan motivasi yang berharga dalam menyikapi dan menentukan langkah perjalanan hidup kita selanjutnya.
Ada pepatah mengatakan: "Keledai akan terperosok ke lubang yang sama." Jika kita tidak mau belajar dari pengalaman, suatu saat kita akan melakukan kesalahan yang sama bahkan mungkin lebih parah dari yang sebelumnya dan itu justru akan membawa kita kepada kehancuran. Hal ini pernah terjadi dalam kehidupan raja Daud. Ia jatuh dalam dosa perzinahan dengan Batsyeba, padahal Batsyeba adalah isteri Uria, panglimanya sendiri (baca 2 Samuel 11). Apa yang dilakukan Daud ini adalah suatu kekejian di hadapan Tuhan, dan serapat-rapatnya Daud ini menyimpan dosa di depan manusia, di hadapan Tuhan semua itu terbuka jelas. "Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab." (Ibrani 4:13). Tuhan tidak tinggal diam sehingga Ia mengutus Natan untuk menegur dan memperingatkan Daud. Akhirnya Daud menyesal dan Tuhan pun mengampuni kesalahannya, namun setiap dosa selalu membawa konsekuensi, "...anak yang lahir bagimu itu akan mati." (2 Samuel 12:14).
Pengalaman Daud kiranya menjadi guru terbaik bagi kita sekalian, karena belajar dari pengalaman orang lain adalah cara yang paling mudah dan efisien. Ingat! Setiap perbuatan dosa selalu membawa dampak yang sangat mengerikan, oleh karena itu jangan main-main dengan dosa.
Segeralah bertobat, pasti Tuhan mengampuni dan memulikan keadaan kita!
Baca: 2 Samuel 12:1-25
"Lalu berkatalah Daud kepada Natan: 'Aku sudah berdosa kepada Tuhan.' Dan Natan berkata kepada Daud: 'Tuhan telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.'" 2 Samuel 12:13
Setiap orang pernah melakukan kesalahan, namun hendaknya kita mampu memperbaiki kesalahan itu dan berusaha untuk tidak mengulanginya. Jadikan itu sebagai pengalaman yang berharga karena pengalaman adalah guru yang terbaik. Makna dari "pengalaman adalah guru terbaik" adalah adanya suatu kejadian atau peristiwa yang menimpa hidup kita di masa lalu, baik menyenangkan atau pun tidak menyenangkan, kemudian kita menjadikannya sebagai suatu pelajaran, peringatan dan motivasi yang berharga dalam menyikapi dan menentukan langkah perjalanan hidup kita selanjutnya.
Ada pepatah mengatakan: "Keledai akan terperosok ke lubang yang sama." Jika kita tidak mau belajar dari pengalaman, suatu saat kita akan melakukan kesalahan yang sama bahkan mungkin lebih parah dari yang sebelumnya dan itu justru akan membawa kita kepada kehancuran. Hal ini pernah terjadi dalam kehidupan raja Daud. Ia jatuh dalam dosa perzinahan dengan Batsyeba, padahal Batsyeba adalah isteri Uria, panglimanya sendiri (baca 2 Samuel 11). Apa yang dilakukan Daud ini adalah suatu kekejian di hadapan Tuhan, dan serapat-rapatnya Daud ini menyimpan dosa di depan manusia, di hadapan Tuhan semua itu terbuka jelas. "Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab." (Ibrani 4:13). Tuhan tidak tinggal diam sehingga Ia mengutus Natan untuk menegur dan memperingatkan Daud. Akhirnya Daud menyesal dan Tuhan pun mengampuni kesalahannya, namun setiap dosa selalu membawa konsekuensi, "...anak yang lahir bagimu itu akan mati." (2 Samuel 12:14).
Pengalaman Daud kiranya menjadi guru terbaik bagi kita sekalian, karena belajar dari pengalaman orang lain adalah cara yang paling mudah dan efisien. Ingat! Setiap perbuatan dosa selalu membawa dampak yang sangat mengerikan, oleh karena itu jangan main-main dengan dosa.
Segeralah bertobat, pasti Tuhan mengampuni dan memulikan keadaan kita!
Subscribe to:
Posts (Atom)