Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Agustus 2012 -
Baca: 1 Tawarikh 17:16-27
"Ya Tuhan, oleh karena hamba-Mu ini dan menurut hati-Mu Engkau telah
melakukan segala perkara yang besar ini dengan memberitahukan segala
perkara yang besar itu." 1 Tawarikh 17:19
Bagaimana supaya kita bisa menjadi orang kepercayaan, baik di hadapan Tuhan dan juga manusia? Supaya dapat menjadi orang kepercayaan, kita harus terlebih dahulu membuktikan diri bahwa kita ini layak dipercaya. Ini berbicara tentang kesetiaan, ketekunan dan loyalitas! Ada harga yang harus kita bayar! Jika kita tidak setia, tidak tekun, tidak loyal dan tidak bersungguh-sungguh, bagaimana kita bisa dipercaya untuk hal-hal yang lebih besar. Tuhan Yesus berkata, "Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga
pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang
lebih besar dari pada itu." (Yohanes 14:12a). Abraham, Musa, Daud, Yosua, Rasul Paulus adalah beberapa dari sekian banyak tokoh Alkitab yang dipercaya Tuhan dan karenanya perkara-perkara yang besar dan dahsyat senantiasa mengikuti perjalanan hidup mereka.
Jika Tuhan mempercayai kita, Ia juga akan menyertai, menguatkan, menolong dan memberikan kita kemampuan untuk mengerjakan segala perkara melalui kuasa Roh KudusNya dan menunjukkan jalan atau cara yang harus kita tempuh. Sebagaimana "Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel." (Mazmur 103:7). Ia juga memakai apa yang kita miliki, bukan dengan apa yang tidak kita miliki, sebagai modal dalam mewujudkan apa yang Ia percayakan.
Haruslah selalu kita ingat bahwa jika kita dipercaya oleh Tuhan bukan karena kita hebat, semua semata-mata karena kemurahan dan anugerahNya atas kita. Karena itu kita harus menangkap setiap kepercayaan yang ada dengan iman yang sungguh kepada Tuhan dan mengerjakannya dengan penuh ketaatan. Jangan sekali-kali melepaskan setiap kepercayaan yang ada, peliharalah itu dengan baik, karena ada upah besar menanti!
"...aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu
kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan
apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan." 2 Timotius 1:12
Wednesday, August 15, 2012
Tuesday, August 14, 2012
DIPERCAYA TUHAN DAN SESAMA: Modal Sukses!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Agustus 2012 -
Baca: Kolose 1:24-29
"Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu," Kolose 1:25
Menjadi orang kepercayaan adalah modal sukses bagi setiap orang, suatu prestasi yang tidak bisa dianggap sepele. Ketika kita dipercaya oleh pimpinan di tempat bekerja, dipercaya oleh dosen menjadi asistennya di kampus, dipercaya oleh masyarakat menjadi wakilnya di lembaga pemerintah adalah sesuatu yang sangat membanggakan. Terlebih yang mempercayakan tugas dan tanggung jawab itu adalah Tuhan, itu suatu anugerah yang tak ternilai harganya; menjadi orang kepercayaan bukanlah hal yang mudah.
Rasul Paulus merespons kepercayaan dari Tuhan dengan segenap hati dan penuh sukacita: "Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat. Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku." (1 Kolose 1:24, 28, 29). Ia sadar bahwa memperoleh kepercayaan dari Tuhan bukan berarti perjalanan hidup ini akan menjadi mudah, mulus dan tanpa rintangan. Adakalanya hidup ini akan menjadi mudah, mulus dan tanpa rintangan. Adakalanya kita harus diperhadapkan pada ujian dan tantangan yang berat. Tapi Rasul Paulus tetap kuat dan bersukacita; mengapa? Karena jika Tuhan mempercayai kita, kuasaNya akan senantiasa menyertai kita, dan melalui kita Ia akan mengerjakan perkara-perkara yang besar, heran, ajaib dan penuh mujizat. Tuhan berkata kepada Paulus, "'Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.' Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku." (2 Korintus 12:9).
Ingat! Tidak semua orang beroleh kesempatan untuk dipercaya oleh Tuhan, karena itu jika saat ini kita dipercaya Tuhan, jangan pernah sia-siakan.
Mari kita kerjakan kepercayaan itu dengan setia, sepenuh hati dan segenap keberadaan hidup kita, karena beroleh kepercayaan dari Tuhan adalah modal untuk mengalami campur tanganNya!
Baca: Kolose 1:24-29
"Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu," Kolose 1:25
Menjadi orang kepercayaan adalah modal sukses bagi setiap orang, suatu prestasi yang tidak bisa dianggap sepele. Ketika kita dipercaya oleh pimpinan di tempat bekerja, dipercaya oleh dosen menjadi asistennya di kampus, dipercaya oleh masyarakat menjadi wakilnya di lembaga pemerintah adalah sesuatu yang sangat membanggakan. Terlebih yang mempercayakan tugas dan tanggung jawab itu adalah Tuhan, itu suatu anugerah yang tak ternilai harganya; menjadi orang kepercayaan bukanlah hal yang mudah.
Rasul Paulus merespons kepercayaan dari Tuhan dengan segenap hati dan penuh sukacita: "Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat. Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku." (1 Kolose 1:24, 28, 29). Ia sadar bahwa memperoleh kepercayaan dari Tuhan bukan berarti perjalanan hidup ini akan menjadi mudah, mulus dan tanpa rintangan. Adakalanya hidup ini akan menjadi mudah, mulus dan tanpa rintangan. Adakalanya kita harus diperhadapkan pada ujian dan tantangan yang berat. Tapi Rasul Paulus tetap kuat dan bersukacita; mengapa? Karena jika Tuhan mempercayai kita, kuasaNya akan senantiasa menyertai kita, dan melalui kita Ia akan mengerjakan perkara-perkara yang besar, heran, ajaib dan penuh mujizat. Tuhan berkata kepada Paulus, "'Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.' Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku." (2 Korintus 12:9).
Ingat! Tidak semua orang beroleh kesempatan untuk dipercaya oleh Tuhan, karena itu jika saat ini kita dipercaya Tuhan, jangan pernah sia-siakan.
Mari kita kerjakan kepercayaan itu dengan setia, sepenuh hati dan segenap keberadaan hidup kita, karena beroleh kepercayaan dari Tuhan adalah modal untuk mengalami campur tanganNya!
Subscribe to:
Posts (Atom)