Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Agustus 2012 -
Baca: Mazmur 62:1-13
"Percayalah kepada-Nya setiap waktu, hai umat, curahkanlah isi hatimu di hadapan-Nya; Allah ialah tempat perlindungan kita." Mazmur 62:9
Meski telah menyandang status sebagai orang percaya masih ada juga orang Kristen yang tidak memiliki iman dan percaya yang total kepada Tuhan. Mereka lebih cenderung mengandalkan uang, harta, kekayaan, kepintaran dan kekuatan sendiri. Tuhan tidak menjadi yang utama dalam hidupnya. Mereka berpikir bahwa dengan memiliki uang mereka dapat membeli segalanya. Benarkah? Memang dalam hidup ini kita membutuhkan uang, tapi uang bukanlah segala-galanya karena uang tidak sepenuhnya dapat menyelesaikan masalah. Dapatkah keselamatan, kebahagiaan, ketentraman, sukacita, damai sejahtera atau kesehatan kita beli dengan uang?
Pembacaan firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa untuk mendapatkan kebahagiaan hidup yang sejati dan beroleh pertolongan di segala keadaan tidak ada jalan lain selain harus percaya kepada Tuhan. Artinya kita memiliki penyerahan penuh kepada Tuhan karena Dialah pemegang kendali hidup kita. Hidup kita ini hanya ditentukan oleh perkataan Tuhan dan kuasaNya. Karena itu dalam segala perkara kita harus berserah kepada kehendak Tuhan. Kehendak Tuhan adalah yang terbaik bagi kita. "Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya." (Amsal 16:9). Jika Tuhan yang berkehendak, siapa yang dapat menahannya? Dengan tegas Tuhan mengatakan, "Keputusan-Ku akan sampai, dan segala kehendak-Ku akan Kulaksanakan," (Yesaya 46:10). Tapi mengapa masih ada orang Kristen yang ragu dan tidak percaya kepada Tuhan? Dalam menghadapi persoalan yang rumit kita malah lari mencari pertolongan secara instan kepada manusia.
Alkitab mengatakan, "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!" (Yeremia 17:5). Percaya kepada Tuhan berarti membawa segala sesuatu kepadaNya dalam doa. Tuhan berkata, "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu." (Matius 7:7).
Tidak ada pilihan selain percaya saja kepada Tuhan karena bagi Dia tidak ada perkara yang mustahil.
Monday, August 6, 2012
Sunday, August 5, 2012
MENGHANCURKAN PEKERJAAN IBLIS (3)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Agustus 2012 -
Baca: Roma 16:17-20
"Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!" Roma 16:20
Iman yang dimaksud adalah percaya penuh kepada Tuhan Yesus. Iman inilah yang mampu menghancurkan pekerjaan Iblis. Tertulis: "sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah?" (1 Yohanes 5:4-5). 6. Ketopong keselamatan. Ketopong berfungsi untuk melindungi kepala kita. Di dalam kepala ada otak untuk berpikir. Jadi ketopong ini akan menjaga pikiran kita dari panah-panah musuh. Pikiran kita adalah pusat dari segala sesuatu. Melalui pikiran, kita dapat mengarahkan perisai dan pedang dan juga semua gerakan dari tubuh kita untuk menghindar atau melawan musuh. Karena itu kita harus menjaga dan melindungi pikiran kita sedemikian rupa karena kita tahu bahwa pikiran kita adalah medan peperangan antara daging dan roh. Karena itu kita harus bisa "...menawan segala pikiran dan menaklukannya kepada Kristus," (2 Korintus 10:5b) sehingga kita "...memiliki pikiran Kristus." (1 Korintus 2:16b). 'Area pikiran' kita inilah yang selalu menjadi sasaran empuk si Iblis untuk menyerang. Saat kita mengenakan ketopong keselamatan ini sebenaranya kita sedang mengenakan 'pikiran' Kristus. 7. Pedang Roh. Pedang adalah untuk bertahan dan juga menyerang. Pedang dapat menahan prajurit dari serangan musuh dan digunakan untuk melukai atau membunuh lawan. Pedang dibawa di tangan kanan dan merupakan lambang dari kuasa dan otoritas. Pedang Roh adalah firman Tuhan yang dipertajam dan dihidupkan oleh Roh kudus. Tertulis: "...firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita." (Ibrani 4:12). Selain firman, pedang Roh kita adalah doa dan permohonan. Karena itu, "Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus," (Efesus 6:18b). Kalau kita senantiasa berjaga-jaga, Iblis tidak akan mampu menyerang kita.
Dengan perlengkapan senjata Allah ini, kita siap menghancurkan pekerjaan Iblis!
Baca: Roma 16:17-20
"Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!" Roma 16:20
Iman yang dimaksud adalah percaya penuh kepada Tuhan Yesus. Iman inilah yang mampu menghancurkan pekerjaan Iblis. Tertulis: "sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah?" (1 Yohanes 5:4-5). 6. Ketopong keselamatan. Ketopong berfungsi untuk melindungi kepala kita. Di dalam kepala ada otak untuk berpikir. Jadi ketopong ini akan menjaga pikiran kita dari panah-panah musuh. Pikiran kita adalah pusat dari segala sesuatu. Melalui pikiran, kita dapat mengarahkan perisai dan pedang dan juga semua gerakan dari tubuh kita untuk menghindar atau melawan musuh. Karena itu kita harus menjaga dan melindungi pikiran kita sedemikian rupa karena kita tahu bahwa pikiran kita adalah medan peperangan antara daging dan roh. Karena itu kita harus bisa "...menawan segala pikiran dan menaklukannya kepada Kristus," (2 Korintus 10:5b) sehingga kita "...memiliki pikiran Kristus." (1 Korintus 2:16b). 'Area pikiran' kita inilah yang selalu menjadi sasaran empuk si Iblis untuk menyerang. Saat kita mengenakan ketopong keselamatan ini sebenaranya kita sedang mengenakan 'pikiran' Kristus. 7. Pedang Roh. Pedang adalah untuk bertahan dan juga menyerang. Pedang dapat menahan prajurit dari serangan musuh dan digunakan untuk melukai atau membunuh lawan. Pedang dibawa di tangan kanan dan merupakan lambang dari kuasa dan otoritas. Pedang Roh adalah firman Tuhan yang dipertajam dan dihidupkan oleh Roh kudus. Tertulis: "...firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita." (Ibrani 4:12). Selain firman, pedang Roh kita adalah doa dan permohonan. Karena itu, "Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus," (Efesus 6:18b). Kalau kita senantiasa berjaga-jaga, Iblis tidak akan mampu menyerang kita.
Dengan perlengkapan senjata Allah ini, kita siap menghancurkan pekerjaan Iblis!
Subscribe to:
Posts (Atom)