Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Agustus 2012 -
Baca: Efesus 6:10-20
"Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat
mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri,
sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu." Efesus 6:13
Untuk tampil sebagai pemenang saat berperang melawan kuasa kegelapan Rasul Paulus menasihatkan beberapa hal: 1. Berdiri tegap. Artinya tidak boleh pesimis, kepala tertunduk dan takut, tapi harus tegas, "Bersikaplah sebagai laki-laki!" (1 Korintus 16:13c, d). 2. Berikatpinggangkan kebenaran. Pinggang adalah gambaran dari kekuatan dan semangat, sedangkan sabuk yang dikenakan di pinggang berfungsi untuk menjaga agar senjata tetap pada tempatnya. Kita harus tetap hidup dalam kebenaran dan tidak berkompromi dengan dosa sedikitpun. 3. Berbajuzirahkan keadilan. Baju zirah berfungsi untuk melindungi organ-organ vital seorang prajurit (jantung, paru-paru, hati dan sebagainya) dari serangan senjata musuh. Dengan terlindunginya organ-organ vital, seorang prajurit akan semakin yakin dalam menghadapi musuh tanpa rasa takut sedikit pun. Baju zirah keadilan menjaga dan melindungi hati dan pikiran kita dari hal-hal yang berlawanan dengan kebenaran. Hati kita harus terbebas dari kekecewaan, ketidakadilan, kepahitan, sakit hati/dendam, kebencian, motivasi yang salah dan sebagainya, karena semuanya itu hanya akan merusak persekutuan di antara umat Tuhan dan akan menjadi titik lemah yang bisa dimanfaatkan Iblis untuk menyerang. 4. Berkasutkan kerelaan memberitakan injil. Artinya kita harus makin giat melayani Tuhan dengan roh yang menyala-nyala dan memiliki kehidupan yang bisa menjadi kesaksian bagi orang lain. Rasul Paulus menasihati, "Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya,
nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala
kesabaran dan pengajaran." (2 Timotius 4:2). Kita harus mengerjakan tugas pemberitaan Injil ini dengan sungguh-sungguh. 5. Berperisai iman. Perisai berfungsi untuk melindungi diri dari serangan musuh dan juga menggambarkan perlindungan dan keamanan. Dalam peperangan, perisai harus digunakan secara aktif. Kita pun harus memiliki iman yang aktif. Dikatakan, "Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati." (Yakobus 2:17).
Iman yang aktif inilah yang mampu melindungi kita dari serangan Iblis.
Saturday, August 4, 2012
Friday, August 3, 2012
MENGHANCURKAN PEKERJAAN IBLIS (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 Agustus 2012 -
Baca: Efesus 6:10-20
"Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;" Efesus 6:11
Kehidupan orang percaya tak lepas dari peperangan. Melawan siapa? Apakah melawan mertua yang galak, tetangga yang sok usik, atasan yang bawel, rekan sepelayanan yang jadi saingan terberat? Bukan. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa "...karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara." (ayat 12). Iblislah yang harus kita perangi! Karena ia selalu ingin menghancurkan kehidupan anak-anak Tuhan: "Pencuri (Iblis - Red.) datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan;" (Yohanes 10:10a). Iblis selalu mengincar kelemahan dan kelengahan orng percaya, dengan "...berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8).
Iblis sangat benci terhadap orang Kristen yang rajin beribadah, tekun berdoa, tekun membaca Alkitab dan aktif dalam pelayanan pekerjaan Tuhan. Karena itu ia selalu berusaha menjauhkan kita dari kasih karunia Tuhan dengan menebarkan ketakutan, kekuatiran, kekecewaan, kepahitan, kebencian, putus asa dan hal-hal negatif lainnya yang membuat kita makin ragu dan tidak percaya akan kuasa firman Tuhan. Menghadapi pekerjaan Iblis ini kita tidak boleh tinggal diam, apalagi menyerah kalah, karena "...Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia." (1 Yohanes 4:4b) dan "...Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." (2 Timotius 1:7).
Kepada jemaat di Efesus, Rasul Paulus memberikan kunci untuk bisa menang melawan Iblis: kita harus mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah sebagai pertahanan (ayat 11) dan pada saat yang tepat kita juga harus bertindak aktif untuk menyerang (ayat 13). Di akhir zaman ini Iblis tidak asal-asalan dalam menyerang kehidupan orang percaya, justru ia akan menghimpun kekuatan yang berlipat-lipat dan semakin giat dengan menerapkan 1001 macam cara.
"Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!" 1 Korintus 10:12
Baca: Efesus 6:10-20
"Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;" Efesus 6:11
Kehidupan orang percaya tak lepas dari peperangan. Melawan siapa? Apakah melawan mertua yang galak, tetangga yang sok usik, atasan yang bawel, rekan sepelayanan yang jadi saingan terberat? Bukan. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa "...karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara." (ayat 12). Iblislah yang harus kita perangi! Karena ia selalu ingin menghancurkan kehidupan anak-anak Tuhan: "Pencuri (Iblis - Red.) datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan;" (Yohanes 10:10a). Iblis selalu mengincar kelemahan dan kelengahan orng percaya, dengan "...berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8).
Iblis sangat benci terhadap orang Kristen yang rajin beribadah, tekun berdoa, tekun membaca Alkitab dan aktif dalam pelayanan pekerjaan Tuhan. Karena itu ia selalu berusaha menjauhkan kita dari kasih karunia Tuhan dengan menebarkan ketakutan, kekuatiran, kekecewaan, kepahitan, kebencian, putus asa dan hal-hal negatif lainnya yang membuat kita makin ragu dan tidak percaya akan kuasa firman Tuhan. Menghadapi pekerjaan Iblis ini kita tidak boleh tinggal diam, apalagi menyerah kalah, karena "...Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia." (1 Yohanes 4:4b) dan "...Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." (2 Timotius 1:7).
Kepada jemaat di Efesus, Rasul Paulus memberikan kunci untuk bisa menang melawan Iblis: kita harus mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah sebagai pertahanan (ayat 11) dan pada saat yang tepat kita juga harus bertindak aktif untuk menyerang (ayat 13). Di akhir zaman ini Iblis tidak asal-asalan dalam menyerang kehidupan orang percaya, justru ia akan menghimpun kekuatan yang berlipat-lipat dan semakin giat dengan menerapkan 1001 macam cara.
"Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!" 1 Korintus 10:12
Subscribe to:
Posts (Atom)