Thursday, June 28, 2012

BERANI MELAWAN ARUS

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 Juni 2012 -

Baca:  Ibrani 2:1-4

"Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus."  Ibrani 2:1

Ada satu jenis ikan yang mempunyai keunikan, karena selain dapat berkembang biak di air tawar (daerah pegunungan), ia dapat pula hidup di air asin (laut) setelah dewasa.  Ikan itu adalah ikan salmon.  Ketika tiba waktunya untuk bertelur dan berkembang biak, ikan jenis ini akan melawan arus air untuk kembali ke habitat asalnya yaitu air tawar di daerah pegunungan, meski harus bersusah payah bahkan berusaha untuk melompat apabila airnya menurun.  Tidak jarang sebelum sampai ke habitat asalnya, mereka dimakan oleh binatang lain yaitu beruang.  Jadi ikan salmon dapat menempuh jarak ratusan kilometer.  Terkadang untuk mencapai daerah pegunungan sekujur tubuhnya harus terluka.  Dan barulah setelah tiba di habitat asalnya, ikan salmon itu bertelur dan kemudian mati.

     Berani melawan arus dunia ini dan memiliki kehidupan yang berbeda adalah kehendak Tuhan bagi orang percaya.  "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna."  (Roma 12:2).  Namun banyak orang Kristen lebih suka mengikuti arus dunia, memiliki kehidupan yang tidak berbeda dari orang-orang dunia dan mengabaikan jalan-jalan Tuhan.

     Mari belajar dari Kaleb dan Yosua yang berani bertindak sebaliknya, berani melawan arus saat kesepuluh rekannya merasa pesimis untuk dapat masuk ke tanah Kanaan.  Kaleb dengan berani berkata,  "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!"  (Bilangan 13:30).  Kaleb dan Yosua tetap berpegang pada iman dan keteguhan hatinya.  Berani menentang arus berarti berani membayar harga, siap menanggung resiko dan bahkan nyawa menjadi taruhannya.  Ketika tetap teguh mengikuti jalan Tuhan dan tidak mau mengikuti arus, Kaleb dan Yosua nyaris mati karena orang-orang Israel hendak melempari mereka dengan batu.  Namun Tuhan membela dan meluputkan yang bersungguh hati melayani Dia.  Beranikah kita melawan arus dan mempertahankan hidup benar meski di tengah dunia yang bobrok ini?

Berani melawan arus berarti tidak lagi berkompromi dengan dosa!

Wednesday, June 27, 2012

HIDUP YANG DIURAPI TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Juni 2012 -

Baca:  Mazmur 28:1-9

"Tuhan adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya!"  Mazmur 28:8

Istilah 'pengurapan' bukanlah kata yang asing, ini sudah sangat familiar di kalangan orang percaya atau orang-orang Kristen.  Kita sering mendengar ajakan dari teman,  "Ayo datang ke ibadah, karena nanti disertai pengurapan oleh hamba Tuhan."  Atau saat altar call hamba Tuhan berkata,  "Bagi Saudara-saudara yang rindu diurapi, silahkan maju ke depan."  Namun seringkali banyak orang Kristen yang tidak mengerti dan memahami apa makna dari pengurapan itu.  Adapun makna pengurapan adalah Tuhan mengambil alih segenap kehidupan kita;  Tuhan mengatur dan mengendalikan hidup kita dan Tuhan mematikan manusia lama kita sehingga kita hidup menurut pimpinan Roh kudus.

     Salah satunya adalah pengurapan minyak.  Dalam Perjanjian Lama, pengurapan minyak digunakan untuk mengurapi kepala Imam Besar dan keturunannya serta mengurapi Bait Suci dan perabotnya sebagai tanda disucikan dan dikuduskan bagi Tuhan.  Sedangkan dalam Perjanjian Baru, pengurapan minyak digunakan murid-murid Yesus untuk mengurapi orang sakit dan menyembuhkan mereka  (baca  Markus 6:13).  Dalam Yakobus 5:14 disebutkan bahwa para penatua jemaat mengurapi orang sakit dengan minyak untuk pelayanan kesembuhan bagi orang sakit.

     Terjadi aliran kuasa Tuhan setiap kali pengurapan minyak dilakukan hamba Tuhan.  Artinya kuasa Tuhan yang dahsyat akan mengalir dan bekerja atas orang itu.  Daud adalah contoh pribadi yang mengalami pengurapan luar biasa dari Tuhan.  Dalam 1 Samuel 16:12-13 a-b dinyatakan bahwa Tuhan memerintahkan Samuel untuk mengurapi Daud,  "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.  Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh Tuhan atas Daud."  Ada dampak yang luar biasa dalam diri Daud setelah ia diurapi Tuhan.  Kuasa Tuhan senantiasa menyertai hidup Daud.  Berkat yang berkelimpahan, kemenangan, kekuatan dan perlindungan senantiasa menyertai perjalanan hidupnya.

Sebagai orang percaya, kita diberi pengurapan sesuai dengan janji Tuhan asalkan kita intim denganNya, hidup taat, senantiasa menyenangkan hatiNya.!