Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Juni 2012 -
Baca: Ulangan 7:12-26
"Engkau akan diberkati lebih dari pada segala bangsa: tidak akan ada
laki-laki atau perempuan yang mandul di antaramu, ataupun di antara
hewanmu." Ulangan 7:14
Menjadi kaya dan memiliki materi yang berlimpah bagi orang percaya bukanlah dosa! Tuhan sendiri berjanji bahwa berkat adalah bagian dari kehidupan orang percaya, "Aku (Yesus) datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10:10b). Namun yang harus diperhatikan adalah jangan sampai hati kita hanya terfokus pada kekayaan dan menjadikan kekayaan itu sebagai sandaran dan pengharapan kita, "Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." (Matius 6:21). Sebaliknya, "Muliakanlah Tuhan dengan hartamu..." (Amsal 3:9).
Dalam pembacaan hari ini ditegaskan bahwa Tuhan berjanji akan memberkati umatNya. Pastilah Tuhan tidak akan membiarkan orang benar hidup dalam kekurangan, meski terkadang Ia mengijinkan itu terjadi supaya kita belajar untuk percaya dan bergantung penuh kepadaNya. Namun jangan sekali-kali menjadikan Tuhan sebagai sumber untuk mencari kekayaan seperti orang-orang yang pergi ke gunung kawi, kuburan atau dukun. Kalau itu yang menjadi motivasi kita mencari Tuhan, kelak kita akan kecewa. Tuhan memberkati kita melimpah supaya hidup kita menjadi kesaksian bagi banyak orang, bukan untuk memuaskan keinginan kita; Tuhan juga tidak ingin kita mengutamakan berkatNya melebihi PribadiNya yang adalah Sang Pemberi berkat itu sendiri; Tuhan memberkati kita sebagai bukti bahwa Ia sangat mengasihi kita; Tuhan memberkati kita untuk menegaskan bahwa Dia sanggup memelihara hidup kita sebagaimana tertulis: "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus." (Filipi 4:19).
Ada satu hal yang seringkali kita lupakan, bahwa untuk menikmati berkat-berkat Tuhan ada syaratnya, "...karena kamu mendengarkan peraturan-peraturan itu serta melakukannya
dengan setia, maka terhadap engkau TUHAN, Allahmu, akan memegang
perjanjian dan kasih setia-Nya yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada
nenek moyangmu." (Ulangan 7:12). Perhatikan ini dengan sungguh!
Untuk diberkati Tuhan, syaratnya simple, yaitu setia mendengar firmanNya dan melakukannya.
Monday, June 18, 2012
Sunday, June 17, 2012
ORANG BENAR: Seperti Pohon Korma! (2)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Juni 2012 -
Baca: Wahyu 7:9-17
"sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka." Wahyu 7:9
Untuk menjadi orang Kristen yang bertumbuh dan berbuah sampai masa tua tidak ada jalan lain selain harus berakar kuat kepada Tuhan Yesus yang adalah Sumber Air Kehidupan. Seringkali kita ingin menikmati berkat-berkat Tuhan secara cepat tetapi tidak mau diproses. Tuhan menghendaki agar anak-anakNya menjadi seperti pohon korma, tetapi kuat dan menghasilkan buah meski di tengah kegersangan dan badai kehidupan.
Pohon korma melambangkan pertumbuhan rohani yang baik, keindahan, kemenangan, sukacita dan menjadi berkat bagi banyak orang. Dalam kitab Raja-Raja disebutkan bahwa Bait Suci Salomo juga menggunakan lambang pohon korma sebagai motif untuk keindahan bangunanannya: "Dan pada segala dinding rumah itu berkeliling ia mengukir gambar kerub, pohon korma dan bunga mengembang, baik di ruang sebelah dalam maupun di ruang sebelah luar. Pada kedua daun pintu yang dari kayu minyak itu ia mengukir gambar kerub, pohon korma dan bunga mengembang, kemudian dilapisinya dengan emas; juga pada kerub dan pada pohon korma itu disalutkannya emas." (1 Raja-Raja 6:29, 32). Pohon korma atau palem juga berbicara tentang kemenangan dan sukacita. Ini digambarkan ketika penduduk Yerusalem mengelu-elukan Yesus dengan daun-daun palem sebagai simbol kemenanganNya: "mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!" (Yohanes 12:13). Ayat nas menyatakan tentang sukacita orang-orang percaya yang setia sampai akhir hidupnya dan beroleh mahkota kehidupan dari Tuhan. Masing-masing memegang daun-daun palem (korma) tanda kemenangan.
Bagaimana dengan kita? Dalam menjalani hidup yang penuh ujian dan tantangan ini tidak seharusnya kita mengeluh dan menjadi lemah, sebaliknya harus makin kuat dan hidup dalam kemenangan senantiasa meski di tengah situasi dan kondisi yang penuh tekanan dan ujian.
Sebagai anak-anak Tuhan, kita ini lebih daripada pemenang!
Baca: Wahyu 7:9-17
"sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka." Wahyu 7:9
Untuk menjadi orang Kristen yang bertumbuh dan berbuah sampai masa tua tidak ada jalan lain selain harus berakar kuat kepada Tuhan Yesus yang adalah Sumber Air Kehidupan. Seringkali kita ingin menikmati berkat-berkat Tuhan secara cepat tetapi tidak mau diproses. Tuhan menghendaki agar anak-anakNya menjadi seperti pohon korma, tetapi kuat dan menghasilkan buah meski di tengah kegersangan dan badai kehidupan.
Pohon korma melambangkan pertumbuhan rohani yang baik, keindahan, kemenangan, sukacita dan menjadi berkat bagi banyak orang. Dalam kitab Raja-Raja disebutkan bahwa Bait Suci Salomo juga menggunakan lambang pohon korma sebagai motif untuk keindahan bangunanannya: "Dan pada segala dinding rumah itu berkeliling ia mengukir gambar kerub, pohon korma dan bunga mengembang, baik di ruang sebelah dalam maupun di ruang sebelah luar. Pada kedua daun pintu yang dari kayu minyak itu ia mengukir gambar kerub, pohon korma dan bunga mengembang, kemudian dilapisinya dengan emas; juga pada kerub dan pada pohon korma itu disalutkannya emas." (1 Raja-Raja 6:29, 32). Pohon korma atau palem juga berbicara tentang kemenangan dan sukacita. Ini digambarkan ketika penduduk Yerusalem mengelu-elukan Yesus dengan daun-daun palem sebagai simbol kemenanganNya: "mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel!" (Yohanes 12:13). Ayat nas menyatakan tentang sukacita orang-orang percaya yang setia sampai akhir hidupnya dan beroleh mahkota kehidupan dari Tuhan. Masing-masing memegang daun-daun palem (korma) tanda kemenangan.
Bagaimana dengan kita? Dalam menjalani hidup yang penuh ujian dan tantangan ini tidak seharusnya kita mengeluh dan menjadi lemah, sebaliknya harus makin kuat dan hidup dalam kemenangan senantiasa meski di tengah situasi dan kondisi yang penuh tekanan dan ujian.
Sebagai anak-anak Tuhan, kita ini lebih daripada pemenang!
Subscribe to:
Posts (Atom)