Friday, June 1, 2012

DARI BIASA MENJADI LUAR BIASA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Juni 2012 -

Baca:  Efesus 3:14-21

"Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,"  Efesus 3:20

Banyak dari kita yang berpikir Tuhan hanya memakai orang-orang yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata atau pintar, kaya dan kuat saja untuk Ia pakai sebagai kemuliaanNya.  Lalu, kita yang merasa diri sebagai orang yang biasa-biasa saja dan tidak punya sesuatu yang bisa dibanggakan, menjadi rendah diri dan merasa tidak layak di hadapan Tuhan.  Perhatikan ayat ini:  "Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah."  (1 Korintus 1:27-29).  Justru orang-orang yang dipandang sebelah mata oleh dunia dan orang-orang  "biasa"  dapat dipakai Tuhan secara ajaib, karena  "...Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau pikirkan,"  Jadi kita pun dapa melakukan perkara-perkara besar dan ajaib asal kita percaya bahwa Tuhan sanggup memakai hidup kita menurut kuasaNya.

     Tokoh-tokoh besar seperti Abraham, Musa, Daud, Gideon, Yosua dan lain-lain adalah orang-orang biasa yang dipakai dan diurapi Tuhan menjadi orang-orang yang luar biasa.  Tuhan tidak mencari orang-orang yang mampu, kuat atau pintar, tetapi Dia mencari orang yang mau, yaitu mau untuk diproses dan dibentuknya menjadi bejanaNya yang mulia dan berharga.  Saat ini Tuhan sedang mencari orang-orang yang mengasihi Dia dengan sungguh, memiliki hati yang benar dan memiliki tekad untuk memberi yang terbaik bagiNya.  Manusia melihat penampilan luar seseorang dan apa yang terlihat secara kasat mata, tetapi Tuhan melihat hati  (baca 1 Samuel 16:7). 

     Jika saat ini Tuhan memilih dan mengurapi kita menjadi alatNya, itu semata-mata karena anugerahNya.  Karena itu jangan ada yang membanggakan diri atau menyombongkan diri.  Tidak ada alasan sedikit pun bagi kita untuk bermegah.

Tetaplah rendah hati dalam pelayanan, jangan sekali-kali mencari hormat pujian manusia, karena segala pujian, hormat dan kemuliaan hanya bagi Tuhan saja!

Thursday, May 31, 2012

ORANG KRISTEN HARUS PUNYA KASIH (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 31 Mei 2012 -

Baca:  1 Yohanes 4:1-21 

"Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih."  1 Yohanes 4:8

Tuhan Yesus berkata,  "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.  Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."  (Matius 22:37-40).  Itulah sebabnya jika kita menguasai semua hukum atau ajaran Kristen tapi kita kehilangan kasih sebagai inti dan yang utama, maka semua yang kita miliki dan semua yang kita lakukan tidak ada artinya sama sekali.  Bila saat ini yang kita pikirkan hanyalah diri sendiri, kesibukan kita, kesenangan kita tanpa kita mau mempedulikan orang lain yang sangat membutuhkan uluran tangan kita, ini adalah tanda bahwa kasih kita mulai luntur, dan bisa dipastikan kita tidak lagi mencintai Tuhan dengan sungguh dan terhadap sesama kita.

     Kedua, kasih adalah Allah itu sendiri.  Jadi Allah bukan saja memiliki kasih, tetapi Dia adalah kasih.  Tidak ada sifat yang lebih agung daripada kasih Allah.  Bukti nyata kasih Allah adalah  "...Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."  (Yohanes 3:16).  Jika kita mengaku bahwa kita adalah anak-anak Allah, kasih harus menjadi bagian hidup kita.  Bukan kasih yang hanya digembar-gemborkan melalui ucapan saja, tapi kasih yang diwujudkan dalam tindakan yang konkrit.  Jika orang Kristen yang tidak memiliki kasih ia telah gagal dalam pengiringannya kepada Tuhan dan sia-sialah kekristenannya.  Ditegaskan:  "...jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi."  (1 Yohanes 4:11).  Sudahkah kasih itu terpancar melalui hidup kita?  Ataukah banyak orang sudah terlanjur kecewa karena melihat tidak ada kasih di dalam kita?

     Ketiga, kasih adalah perintah Tuhan.  Dikatakan:  "Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi."  (Yohanes 13:34).  Karena memiliki kasih itu adalah perintah dari Tuhan, maka mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus taat.

Kasih adalah untuk membuktikan bahwa kita ini adalah murid-murid Yesus;  jika tidak ada kasih di dalam kita, kita tidak layak disebut murid Yesus!