Saturday, May 19, 2012

PETRUS: Hidup yang Diubahkan Roh Kudus!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Mei 2012 -

Baca:  Kisah 2:14-40

"Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: 'Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?'"  Kisah 2:37

Beberapa waktu lalu (edisi 6 Februari 2012) kita pernah membahas tentang ketidaksetiaan Petrus kepada Tuhan.  Petrus pada awalnya begitu yakin dengan kesetiaannya kepada Tuhan, bahkan ia rela melakukan apa saja untuk Tuhan, mati pun mau.  Namun seiring berjalannya waktu, ternyata perkataan Petrus itu hanya isapan jempol belaka, komitmennya tidak bisa dipegang.  Menjelang hari penyaliban Tuhan Yesus ia sudah menyangkalNya sampai 3x.  Petrus tak lebih dari seorang pengecut yang diliputi oleh ketakutan dan kekuatiran.

     Tapi pembacaan firman Tuhan hari ini menyatakan adanya perubahan hidup dalam diri Petrus yang begitu drastis, dari seorang pengecut menjadi seorang pemberani, bahkan ia dipakai Tuhan secara luar biasa.  Apa yang terjadi dengan diri Petrus?  Ini adalah penggenapan dari kitab Yoel (baca Yoel 2:28-32), di mana pada hari-hari akhir Tuhan akan mencurahkan RohNya yang kudus dan itu tergenapi di hari raya Pentakosta.  Saat Tuhan mencurahkan RohNya di kamar loteng Yerusalem inilah Petrus mengalami lawatan dan jamahan Tuhan seperti tertulis:  "...kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."  (Kisah 1:8).  Karena mengalami jamahan Roh Kudus inilah hidup Petrus diubahkan secara luar biasa.  "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang."  (2 Korintus 5:17).

     Meski tidak mengeyam pendidikan di sekolah Alkitab dan juga tanpa 'jam terbang' dalam hal berkhotbah, Petrus beroleh kekuatan dan keberanian untuk berdiri di hadapan ribuan orang untuk menyampaikan berita injil.  Itu adalah kekuatan adikodrati (supernatural)!  Roh Kudus bekerja di dalam diri Petrus.  Dikatakan,  "Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu."  (Matius 10:20).  Alkitab mencatat, melalui khotbah yang disampaikan Petrus ini 3000 orang bertobat dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Perkara-perkara ajaib dan dahsyat pasti terjadi ketika Roh Kudus bekerja!

Friday, May 18, 2012

DOA HANA: Tuhan Memperhatikan Penderitaan Kita!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Mei 2012 -

Baca:  1 Samuel 2:1-10

"Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur,"  1 Samuel 2:8

Dalam masyarakat Yahudi, melahirkan anak laki-laki bagi suaminya adalah tugas dan kewajiban bagi seorang wanita yang sudah menikah.  Jika wanita itu mandul alias tidak bisa memberikan keturunan, maka hal ini akan menimbulkan rasa malu dan menjadi celaan bagi suaminya, keluarganya dan juga lingkungan di sekitarnya.  Jadi kemandulan dianggap sebagai sesuatu yang memalukan.  Inilah yang sedang dialmi oleh Hana, di mana tanggung jawab untuk melanjutkan garis keturunan suami ada di tangannya.  Jika tidak, ia akan menghadapi masalah yang berat:  bisa saja diceraikan oleh suaminya atau harus menanggung malu dan mengalami penolakan dari orang-orang yang ada di sekitarnya.  Bisa dibayangkan betapa remuk redam hati Hana karena ia tidak punya anak (mandul).  Belum lagi perlakuan yang tidak baik dari Penina, 'madunya' yang justru memiliki anak.  Hal ini semakin menambah rasa sedih dan pahit di hati Hana.

     Secara manusia, Hana sudah hilang pengharapan karena Tuhan telah menutup rahimnya.  Ia pun yakin satu-satunya Pribadi yang dapat menolongnya adalah Tuhan.  Karena itu segeralah ia datang kepada Tuhan.  Di baitNya yang kudus, dengan hati hancur, Hana mencurahkan segala beban hidupnya.  Meski dikira mabuk oleh iman Eli ia tidak peduli, karena  "Korban sembelihan kepada Allah ia jiwa yang hancur;  hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah."  (Mazmur 51:19).  Saat berdoa inilah Hana bernazar, "Tuhan semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada Tuhan..."  (1 Samuel 1:11).  Akhirnya Tuhan pun mengabulkan doa Hana,  "...setahun kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki.  Ia menamai anak itu Samuel,..." (1 Samuel 1:20).

     Mungkin Tuhan telah menutup rahim Hana selama bertahun-tahun, tetapi Dia tidak pernah menutup telingaNya terhadap umat yang siang malam berseru-seru kepadaNya.  Ketika kita berdoa dengan hati hancur dan berserah penuh memohon belas kasihan Tuhan, pada saatnya Dia pasti bertindak dan pertolonganNya tidak pernah terlambat.

"Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai."  Mazmur 126:5