Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 Mei 2012 -
Baca: Roma 12:9-21
"Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!" Roma 12:12
Alkitab tidak pernah berhenti menasihati agar kita selalu bertekun di dalam doa. Itulah yang dikehendaki Tuhan! Banyak orang Kristen yang merasa dan menjadikan doa sebagai suatu hal yang sulit dilakukan. Sehari ada 24 jam, tapi rasa-rasanya kita sulit menyediakan waktu; jangankan 1 jam, beberapa menit saja kita sepertinya tak mampu, padahal berdoa itu sangat penting dan harus menjadi bagian hidup kita. Bagi orang percaya, doa itu menjadi nafas hidup! Bayangkan jika kita tidak dapat bernafas beberapa menit saja kita pasti akan mati. Tanpa doa kita pun akan mengalami kematian rohani. Terlebih di masa-masa sulit sekarang ini, masihkah kita tidak mau berdoa? "Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi Engkau
dapat ditemui; sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi, itu tidak
melandanya." (Mazmur 32:6). Karena itu doa harus menjadi prioritas agar kerohanian kita mengalami kemajuan dan kuat di segala keadaan.
Apa sebenarnya yang terjadi ketika kita berdoa? Kita berkomunikasi dengan Tuhan; suatu hubungan yang intim/akrab antara kita sebagai anak dengan Tuhan sebagai Bapa kita. Hubungan ini bersifat dua arah: kita mencurahkan isi hati kita kepada Tuhan dan kita memberi kesempatan Dia berbicara kepada kita. Seringkali yang terjadi kita hanya berdoa ketika rincian kebutuhan kita sudah menumpuk tanpa mempedulikan apa yang Tuhan mau. Ketika kita mendisiplinkan diri dalam hal berdoa, kita akan semakin dewasa rohani sehingga kita pun semakin mengenal Tuhan dan semakin mengerti kehendakNya atas kita. Kehebatan pelayanan Tuhan Yesus bukanlah karena Ia mengandalkan keberadaanNya sebagai Anak Allah, tetapi sebagai Anak Manusia yang senantiasa mengandalkan BapaNya melalui doa-doaNa. Ia tidak pernah melewatkan waktuNya tanpa doa. KehidupanNya selama di bumi penuh dengan doa.
Jikalau kita ingin hidup seperti Tuhan Yesus tidak ada jalan lain selain kita harus mendisplinkan diri dalam hal berdoa. Ia berkata, "Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga
pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang
lebih besar dari pada itu." (Yohanes 14:12).
Disiplin dalam berdoa adalah kunci kemenangan orang percaya!
Thursday, May 3, 2012
Wednesday, May 2, 2012
MEMPEROLEH BERKAT LEBIH (2)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 Mei 2012 -
Baca: 1 Korintus 2:6-16
"Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." 1 Korintus 2:9
Dari ayat nas di atas dapat disimpulkan bahwa tidak ada perkara yang mustahil bagi Tuhan. Bahkan yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan yang tidak pernah timbul di dalam hati kita, itu yang disediakan Tuhan bagi orang percaya. Tuhan berkata kepada Salomo, "Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorangpun seperti engkau di antara raja-raja." (1 Raja-Raja 3:13).
Mengapa Salomo mendapatkan berkat lebih dari Tuhan? 1. Ia memiliki kerendahan hati, berani mengakui kekurangan dan kelemahannya. Salomo berkata, "...ya Tuhan, Allahku, Engkaulah yang mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman." (1 Raja-Raja 3:7). Tidak mudah menemukan orang yang rendah hati. Sebaliknya banyak sekali ditemukan orang yang cenderung mengatakan: dirinya lebih hebat, lebih pintar dari orang lain; gerejanya tidak akan maju jika ia tidak melayani di situ; perusahaan tempatnya bekerja tidak akan menjadi besar dan berkembang tanpa dia dan sebagainya. Bukankah sikap seperti ini menunjukkan bahwa kita ini sombong? Firman Tuhan mengatakan, "Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan;" (Yesaya 2:11a). Orang yang sombong adalah lawan Allah (Yesaya 2:12). Oleh karena itu "...rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya." (1 Petrus 5:6). Tuhan kita adalah Tuhan yang besar, dan bagi Dia tidak sulit untuk memberkati kita.
2. Ia hidup sesuai dengan jalan yang Tuhan tunjukkan (baca 1 Raja-Raja 3:14). Dengan hikmat itu Tuhan memerintahkan Salomo untuk hidup dalam ketaatan. Artinya kalau sudah menerima apa yang kita doakan, gunakan itu untuk kemuliaan nama Tuhan. Waktu, tenaga, talenta yang Tuhan berikan hendaknya kita maksimalkan untuk Dia.
"Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya Tuhan; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai." Mazmur 5:13
Baca: 1 Korintus 2:6-16
"Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." 1 Korintus 2:9
Dari ayat nas di atas dapat disimpulkan bahwa tidak ada perkara yang mustahil bagi Tuhan. Bahkan yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan yang tidak pernah timbul di dalam hati kita, itu yang disediakan Tuhan bagi orang percaya. Tuhan berkata kepada Salomo, "Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorangpun seperti engkau di antara raja-raja." (1 Raja-Raja 3:13).
Mengapa Salomo mendapatkan berkat lebih dari Tuhan? 1. Ia memiliki kerendahan hati, berani mengakui kekurangan dan kelemahannya. Salomo berkata, "...ya Tuhan, Allahku, Engkaulah yang mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman." (1 Raja-Raja 3:7). Tidak mudah menemukan orang yang rendah hati. Sebaliknya banyak sekali ditemukan orang yang cenderung mengatakan: dirinya lebih hebat, lebih pintar dari orang lain; gerejanya tidak akan maju jika ia tidak melayani di situ; perusahaan tempatnya bekerja tidak akan menjadi besar dan berkembang tanpa dia dan sebagainya. Bukankah sikap seperti ini menunjukkan bahwa kita ini sombong? Firman Tuhan mengatakan, "Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan;" (Yesaya 2:11a). Orang yang sombong adalah lawan Allah (Yesaya 2:12). Oleh karena itu "...rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya." (1 Petrus 5:6). Tuhan kita adalah Tuhan yang besar, dan bagi Dia tidak sulit untuk memberkati kita.
2. Ia hidup sesuai dengan jalan yang Tuhan tunjukkan (baca 1 Raja-Raja 3:14). Dengan hikmat itu Tuhan memerintahkan Salomo untuk hidup dalam ketaatan. Artinya kalau sudah menerima apa yang kita doakan, gunakan itu untuk kemuliaan nama Tuhan. Waktu, tenaga, talenta yang Tuhan berikan hendaknya kita maksimalkan untuk Dia.
"Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya Tuhan; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai." Mazmur 5:13
Subscribe to:
Posts (Atom)