Saturday, April 28, 2012

MENGUATKAN HATI KEPADA TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 April 2012 -

Baca:  Efesus 6:10-20

"Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya."  Efesus 6:10

Gedung-gedung pencakar langit kini makin banyak terdapat di kota-kota besar, tidak hanya di Jakarta, tapi di kota-kota lainnya juga seperti Surabaya atau Bandung.  Pembangunan gedung-gedung tinggi tersebut membutuhkan waktu yang tidak singkat, perlu adanya perencanaan yang matang, karena semakin tinggi bangunan gedung semakin dalam atau semakin kokoh pula pondasi yang harus ditanam.  Jika tidak, gedung itu akan mudah goyah atau runtuh bila ada guncangan atau badai datang.

     Kehidupan kekristenan kita pun juga harus demikian!  Itulah sebabnya firman Tuhan selalu menasihatkan agar kita makin kuat di dalam Tuhan.  Contoh lain adalah pesan Musa kepada Yosua:  "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab Tuhan, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau."  (Ulangan 31:6).  Juga saat bangsa Israel menghadapi bani Amon dan orang Aram, Yoab membangkitkan semangat para tentara Israel yang hendak terjun ke medan perang dengan berkata,  "Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. Tuhan kiranya melakukan yang baik di mata-Nya."  (1 Tawarikh 19:13).  Jangan sampai mereka takut, patah semagat dan menjadi lemah.  Memang jumlah lawan melebihi tentara Israel, tapi tidak ada perkara mustahil bagi orang percaya karena ada Tuhan yang menyertai mereka.  Dan hasilnya, bangsa Israel mengalami kemenangan yang gilang-gemilang.

     Di tengah dunia yang penuh tantangan ini anak-anak Tuhan tidak boleh lemah, sebab kita berada dalam peperangan setiap hari yaitu melawan tipu muslihat Iblis yang berupaya untuk menyerang iman orang percaya.  Di akhir zaman ini banyak orang Kristen yang jatuh oleh karena perangkap Iblis, bahkan tak segan-segan mereka meninggalkan imannya.  Karena iming-iming kekayaan, jabatan dan popularitas mereka rela menjual keselamatannya.  Ada juga karena masalah (sakit-penyakit, krisis keuangan dan sebagainya) mereka tidak tahan, iman menjadi goyah dan akhirnya meninggalkan Kristus.  Apa pun yang terjadi kita harus kuat di dalam Tuhan dan berjuang mempertahankan iman kita di hadapan Kristus sampai Dia datang kali yang kedua.

Jangan sampai gagal di tengah jalan dan akhirnya harus mengalami kebinasaan kekal.

Friday, April 27, 2012

MEMBALAS KASIH DAN KEBAIKAN TUHAN (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 April 2012 -

Baca:  Mazmur 145:1-21

"Tuhan itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya."  Mazmur 145:9

Sampai saat ini tidak sedikit orang Kristen yang mengaku dirinya beriman kepada Tuhan masih ingkar dalam tindakan dan perbuatannya.  Ketika ada badai persoalan menerpa, baik itu sakit-penyakit, masalah keluarga, usaha sedang pailit, secara diam-diam mereka masih lari mencari pertolongan kepada ilah lain:  ke orang pintar (dukun), gunung kawi, kuburan dan lainnya.

     Orang yang benar-benar beriman kepada Tuhan pasti tidak akan melakukan tindakan bodoh seperti ini karena tindakan tersebut adalah kekejian di mata Tuhan.  Yang Tuhan minta adalah iman kita.  Meski pertolongan dan jawaban doa dari Tuhan sepertinya berlambat-lambat, tetapi nantikan Dia.  Kuatkan iman dan jangan goyah, karena  "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya,..."  (Pengkotbah 3:11a).  Karena kasih Tuhan itu tak terhingga atas kita, Dia pun menghendaki agar kita mengasihiNya dengan sungguh.  Tuhan Yesus berkata,  "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu."  (Matius 22:37).

     Apa bukti seseorang mengasihi Tuhan?  Jika kita mengasihi Tuhan berarti kita mau hidup taat dan melakukan segala perintahNya seperti tertulis:  "Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya."  (Yohanes 15:10).  Tidak hanya itu, orang yang mengasihi Tuhan juga akan rela berkorban bagiNya, baik itu berkorban waktu, tenaga, bahkan juga materi atau uang untuk Tuhan, tanpa hitung-hitungan.  Ada satu contoh dalam Yohanes 12:3:  "Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu."  Tindakan Maria ini menunjukkan betapa ia sangat mengasihi Tuhan sehingga rela memberikan semua harta miliknya yang sangat berharga itu.  Yang Tuhan perhatikan bukan harta miliknya yang sangat berharga itu.  Yang Tuhan perhatikan bukan pada minyak narwastu yang mahal itu, namun Dia melihat hati Maria yang begitu tulus mengasihi Tuhan.

     Adalah anugerah terbesar jika saat ini kita dipercaya Tuhan untuk melayani Dia.  Apa pun bentuk pelayanan kita biarlah kita lakukan itu dengan segenap hati, bukan karena terpaksa, melainkan karena kita mengasihi Dia.

Beri yang terbaik bagi Tuhan, karena kita telah menerima kasih dan kebaikanNya!