Thursday, April 26, 2012

MEMBALAS KASIH DAN KEBAIKAN TUHAN (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 April 2012 -

Baca:  Mazmur 31:1-25

"Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kausimpan bagi orang yang takut akan Engkau, yang telah Kaulakukan bagi orang yang berlindung pada-Mu, di hadapan manusia!"  Mazmur 31:20

Siapa di antara kita yang meragukan kasih Tuhan?  Jangan sampai detik ini kita masih ragu akan kasih dan kebaikan Tuhan, bolehlah kita ini disebut orang yang tidak tahu berterima kasih seperti sembilan orang kusta yang sudah disembuhkan Tuhan, yang pergi begitu saja setelah disembuhkan Tuhan sehingga Ia bertanya,  "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir?  Di manakah yang sembilan orang itu?"  (Lukas 17:17).

     Begitu pula kita.  Bukankah setiap detik, setiap waktu dan setiap hari kasih dan kebaikan Tuhan itu nyata atas hidup kita?  Tak terbantahkan bahwa Tuhan itu baik dan sangat baik.  Oleh karena itu pemazmur berkata,  "Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan itu!"  (Mazmur 34:9a).  Tuhan telah memberikan segala yang kita perlukan, bahkan nyawaNya sendiri Ia berikan untuk keselamatan kita.  Tuhan rela disalibkan dan mati, itu semua demi menebus dosa-dosa kita.

     Apa yang sudah kita berikan kepada Tuhan untuk membalas kasihNya itu?  Masakan kita hanya mau menerima saja dari Tuhan tanpa melakukan apa-apa untukNya?  Ketika kita dalam masalah berat, Tuhan menolong dan memberikan jalan keluar;  ketika kita menderita sakit, yang secara manusia sudah tidak ada harapan, Tuhan sanggup menyembuhkan;  ketika kita dalam kekurangan, Tuhan memperhatikan dan memberkati kita dengan caraNya yang ajaib.  Maka agar hubungan kita dengan Tuhan semakin karib, kita yang sudah menerima kebaikan dari Tuhan juga harus mau memberikan apa yang Tuhan inginkan untuk kita kerjakan, memberikan apa yang Tuhan perlukan dari hidup kita.  Perhatikan Ibrani 11:6a ini:  "Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah."  Jadi untuk berkenan kepada Tuhan kita harus beriman kepadaNya, itulah yang Dia minta dari kita.  Beriman kepada Tuhan berarti percaya penuh kepada Tuhan meskipun yang terlihat tidak sesuai dengan kenyataan;  beriman berarti tidak bimbang dan tidak bercabang hati;  memiliki penyerahan diri secara total kepadaNya dan tidak tergantung pada keadaan;  menjadikan Tuhan sebagai pusat pujian dan penyembahan kita;  menempatkan Tuhan sebagai segala-galanya dalam hidup kita.
(Bersambung)

Wednesday, April 25, 2012

LIDAH KITA, HIDUP KITA!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 April 2012 -

Baca:  Mazmur 39:1-14

"Aku hendak menjaga diri, supaya jangan aku berdosa dengan lidahku; aku hendak menahan mulutku dengan kekang selama orang fasik masih ada di depanku."  Mazmur 39:2

Tuhan sangat sedih bila melihat kehidupan orang Kristen yang tidak bisa menjadi kesaksian bagi orang lain.  Bagaimana kita bisa memenangkan jiwa baru dan membawanya kepada Kristus bila mereka lebih dulu tersandung oleh karena perbuatan-perbuatan orang Kristen sendiri?  Oleh karena itu mari kita koreksi hidup kita terlebih dahulu sebelum melangkah ke luar menjangkau jiwa-jiwa di luar sana.

     Mari kita mulai dari hal-hal sederhana terlebih dahulu yaitu menjaga lidah atau perkataan kita.  Banyak orang Kristen yang meremehkan dan menganggap sepele hal ini sehingga sering kita temukan ada orang Kristen yang masih suka berkata-kata kasar, menggosip, memfitnah, memaki-maki orang lain dan juga mengucapkan perkataan-perkataan yang negatif yang menunjukkan ketakutan, kekuatiran, keragu-raguan, ketidakpercayaan, sakit-penyakit dan sebagainya.  Ayub mengingatkan,  "Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku."  (Ayub 3:25).  Ketika  seseorang memperkatakan hal-hal yang negatif ia sedang mengungkapkan apa yang ada di dalam hati dan pikirannya;  ia sedang mendatangkan hal-hal negatif atas dirinya sendiri.  Semakin ia sering menggemakannya, seluruh tubuhnya semakin dicemarkan oleh perkataan-perkataan yang diucapkannya sendiri.  Apakah Tuhan tidak tahu dengan perkataan-perkataan yang kita ucapkan?  Salah besar!  Tuhan sangat memperhatikan setiap kata yang kita ucapkan.  Kita mengetahui hal ini karena Daud berkata,  "...sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya Tuhan."  (Mazmur 139:4).

     Bagi orang Kristen yang mau terus belajar mendisiplinkan dan menundukkan lidahnya di bawah kendali Roh Kudus, yang akan ia perkatakan adalah perkataan iman, selalu positif, suka memperkatakan firman dan mulutnya penuh dengan puji-pujian bagi Tuhan.  Saat itulah ia sedang mengucapkan kuasa dan kemenangan yang mendatangkan berkat dan hidup atas dirinya sendiri.  Dengan kekuatan kita sendiri tidak akan mampu menjinakkan lidah kita.  Hanya melalui kuasa Roh Kudus kita akan mampu melakukannya!

Cepat atau lambat kita akan menuai berkat-berkat dari Tuhan sebagai dampak dari perkataan yang kita ucapkan!