Tuesday, April 24, 2012

TAK BISA MENGEKANG LIDAH!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 April 2012 -

Baca:  Yakobus 1:19-27 

"Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya."  Yakobus 1:26

Penulis pernah mendapat curhat seorang teman yang bukan seorang percaya (di luar Tuhan) yang bekerja di sebuah perusahaan.  Dia mengungkapkan keluhannya bahwa selama bekerja di situ ia sering menangis dan ingin segera keluar dari pekerjaan karena sudah tidak betah lagi.  Penulis bertanya,  "Mengapa?"  Jawabannya sangat mengangetkan dan sekaligus menyedihkan hati.  Ia tidak tahan dengan omelan dan umpatan dari pimpinannya;  bila ada karyawan yang melakukan kesalahan, si pimpinan itu marah-marah, membentak-bentak, kata-katanya kasar, bahkan 'nama-nama binatang' selalu ia perkatakan, padahal pimpinannya itu seorang Kristen dan terlibat aktif dalam pelayanan di gereja.  Kok bisa ya? Saat berada di gereja atau pelayanan ia bak seorang malaikat atau orang yang suci dan kudus.  Tetapi di luar gereja topeng itu ditanggalkan dan begitu cepatnya berubah.  Karakternya tidak lagi seperti Kristus, tidak bisa menahan lidah atau ucapannya, tidak bisa menjadi berkat, malah menjadi batu sandungan bagi orang lain.

     Ayat nas di atas menyatakan bahwa ibadah kita akan menjadi sia-sia jika kita tidak bisa mengekang lidah atau ucapan kita.  Perkataan-perkataan yang keluar dari mulut kita mengungkapkan sifat yang yang sesungguhnya,  "Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati."  (Matius 12:34a).  Kita kembali diingatkan agar berhati-hati menggunakan lidah kita.  Adalah pekerjaan yang tidak mudah mendisiplinkan, mengontrol dan menundukkan satu bagian dari tubuh kita, yang walaupun sangat kecil tapi memiliki pengaruh besar terhadap seluruh keberadaan hidup kita.  Bila kita dapat menundukkan satu bagian dari tubuh kita, yang walaupun sangat kecil tapi memiliki pengaruh besar terhadap seluruh keberadaan hidup kita, yaitu mempunyai kemampuan untuk menentukan seluruh arah hidup kita.  Bila kita dapat menundukkan bagian tubuh kita yang satu ini dan menyerahkannya di bawah kendali Roh kudus, kita akan mampu mendisiplinkan seluruh tubuh kita.

     Lidah atau perkataan yang kita ucapkan menentukan apakah kita akan hidup dalam kemenangan, kekalahan, berkat atau kutuk.  Karena itu kita harus berhati-hati menggunakan lidah kita, karena  "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya."  (Amsal 18:21).

Jangan semborono menggunakan lidah kita karena dampaknya akan kembali ke kita!

Monday, April 23, 2012

JANGAN TIDUR ROHANI!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 April 2012 -

Baca:  1 Tesalonika 5:1-11

"Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar." 1 Tesalonika 5:6

Jika memperhatikan keadaan dunia ini, sungguh saat-saat ini adalah saat di mana kedatangan Tuhan sudah semakin mendekat, sudah di ambang pintu, tinggal diketuk!  Yang menjadi pertanyaan: sudahkah kita siap sedia untuk menyongsong kedatangan Tuhan kali yang kedua ini?  Karena kelesuan, kesuaman dan tertidur secara rohani melanda kehidupan orang percaya.

     Gemerlap dunia ini dengan segala kenikmatannya lebih menyita perhatian dan kian memperdaya banyak orang untuk tidak lagi memikirkan perkara-perkara rohani.  Sebagian besar orang Kristen mulai malas di dalam menjaga hubungan dan komitmennya kepada Tuhan.  Banyak yang melalaikan jam-jam doanya, acuh tak acuh terhadap jiwa-jiwa yang terhilang.  Banyak pula yang puas hanya dengan duduk memenuhi bangku gereja setiap Minggu, mendengar firman dan menerima berkat-berkat dari Tuhan, tapi tidak mempraktekkan apa yang telah mereka dengar dan pelajari.  Bahkan tidak sedikit orang Kristen yang hidupnya 'sama' dengan orang-orang dunia, hanya 'label' Kristen saja yang membedakan, tetapi semua tindakan dan perbuatannya sangat menyedihkan hati Tuhan;  hidup tidak lagi disiplin dan membiarkan hati dan pikirannya dipenuhi oleh berbagai keinginan jahat, ketakutan, kekuatiran, iri, dengki, kebencian, kecemburuan dan sebagainya.  Belum lagi dalam hal perkataan: masih suka bohong, suka melontarkan kata-kata yang tidak sopan, membual, penuh tipu muslihat.

     Orang Kristen mengemban tugas mulia dari Tuhan yaitu untuk menjadi berkat dan juga kesaksian bagi orang lain,  "...bukan untuk melakukan apa yang cemar,"  (1 Tesalonika 4:7).  Oleh sebab itu berhati-hatilah dan segeralah bertobat!  Karena tidak banyak waktu lagi Tuhan segera datang!  Kalau kita tidak segera bertobat mulai dari sekarang, kapan lagi?  "...karena hari-hari ini adalah jahat.  Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan."  (Efesus 5:16-17).  Sudah tidak ada waktu lagi untuk tidur!  Tidak ada waktu lagi untuk tetap tinggal dalam comfort zone!  Kita harus bangkit dan segera sadar!  Jangan termakan oleh tipu daya Iblis! 

"Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-nya, janganlah keraskan hatimu!"  Ibrani 4:7