Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 April 2012 -
Baca: 1 Tesalonika 5:1-11
"Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar." 1 Tesalonika 5:6
Jika memperhatikan keadaan dunia ini, sungguh saat-saat ini adalah saat di mana kedatangan Tuhan sudah semakin mendekat, sudah di ambang pintu, tinggal diketuk! Yang menjadi pertanyaan: sudahkah kita siap sedia untuk menyongsong kedatangan Tuhan kali yang kedua ini? Karena kelesuan, kesuaman dan tertidur secara rohani melanda kehidupan orang percaya.
Gemerlap dunia ini dengan segala kenikmatannya lebih menyita perhatian dan kian memperdaya banyak orang untuk tidak lagi memikirkan perkara-perkara rohani. Sebagian besar orang Kristen mulai malas di dalam menjaga hubungan dan komitmennya kepada Tuhan. Banyak yang melalaikan jam-jam doanya, acuh tak acuh terhadap jiwa-jiwa yang terhilang. Banyak pula yang puas hanya dengan duduk memenuhi bangku gereja setiap Minggu, mendengar firman dan menerima berkat-berkat dari Tuhan, tapi tidak mempraktekkan apa yang telah mereka dengar dan pelajari. Bahkan tidak sedikit orang Kristen yang hidupnya 'sama' dengan orang-orang dunia, hanya 'label' Kristen saja yang membedakan, tetapi semua tindakan dan perbuatannya sangat menyedihkan hati Tuhan; hidup tidak lagi disiplin dan membiarkan hati dan pikirannya dipenuhi oleh berbagai keinginan jahat, ketakutan, kekuatiran, iri, dengki, kebencian, kecemburuan dan sebagainya. Belum lagi dalam hal perkataan: masih suka bohong, suka melontarkan kata-kata yang tidak sopan, membual, penuh tipu muslihat.
Orang Kristen mengemban tugas mulia dari Tuhan yaitu untuk menjadi berkat dan juga kesaksian bagi orang lain, "...bukan untuk melakukan apa yang cemar," (1 Tesalonika 4:7). Oleh sebab itu berhati-hatilah dan segeralah bertobat! Karena tidak banyak waktu lagi Tuhan segera datang! Kalau kita tidak segera bertobat mulai dari sekarang, kapan lagi? "...karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan." (Efesus 5:16-17). Sudah tidak ada waktu lagi untuk tidur! Tidak ada waktu lagi untuk tetap tinggal dalam comfort zone! Kita harus bangkit dan segera sadar! Jangan termakan oleh tipu daya Iblis!
"Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-nya, janganlah keraskan hatimu!" Ibrani 4:7
Monday, April 23, 2012
Sunday, April 22, 2012
KARIB DENGAN TUHAN: Suatu Proses!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 April 2012 -
Baca: Mazmur 5:1-13
"Tuhan, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu." Mazmur 5:4
Di dalam kekariban dengan Tuhan ada pertolongan dan mujizat. Daniel adalah contoh lain anak muda yang memiliki kekariban dengan Tuhan. Tertulis: "Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya." (Daniel 6:11).
Tiga kali sehari Daniel sujud menyembah dan memuji Tuhan sehingga jangan heran jika ia menjadi anak muda yang berbeda, yang memiliki excellent spririt. Ketika Daniel dimasukkan ke dalam gua singa, mujizat Tuhan terjadi: malaikat-malaikatNya diutus Tuhan untuk mengatupkan mulut singa-singa itu sehingga ia selamat dan tetap hidup. Masih banyak tokoh-tokoh dalam Alkitab yang karena kekaribannya dengan Tuhan tidak hanya mengalami kebaikan Tuhan, tapi juga dipakai Tuhan secara luar biasa sebagai alatNya.
Bagaimana dengan kita? Adakah kita rindu untuk membangun kekariban dengan Tuhan? Jika kita ingin menikmati berkat-berkat Tuhan dan mengalami kebaikanNya jangan tunda-tunda waktu lagi, mulai sekarang bangunlah kekariban dengan Tuhan, bukan hanya saat kita beribadah di gereja, tapi juga secara pribadi melalui saat teduh kita setiap hari. Saat ini banyak orang Kristen yang sudah kehilangan kekaribannya dengan Tuhan. Kita sulit sekali menyediakan waktu untuk bersujud, memuji, menyembah, mengucap syukur dan merenungkan firmanNya secara pribadi. Berdoa hanya seperlunya saja dan saat butuh. Bagaimana kita akan mengalami penggenapan janji-janji Tuhan dalam hidup ini jika kita tidak karib dengan Tuhan?
Membangun kekariban dengan Tuhan adalah sebuah proses. Jadi tidak ada yang instan, tapi perlu latihan dari hari ke sehari. Jangan malas dan teruslah berlatih! Kita harus memaksa tubuh kita untuk berdoa dan melawan rasa kantuk yang menyerang. Firman Tuhan menasihatkan, "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41).
Jika pada awalnya kita gagal, coba lagi sampai hal itu menjadi sebuah kebiasaan.
Baca: Mazmur 5:1-13
"Tuhan, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu." Mazmur 5:4
Di dalam kekariban dengan Tuhan ada pertolongan dan mujizat. Daniel adalah contoh lain anak muda yang memiliki kekariban dengan Tuhan. Tertulis: "Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya." (Daniel 6:11).
Tiga kali sehari Daniel sujud menyembah dan memuji Tuhan sehingga jangan heran jika ia menjadi anak muda yang berbeda, yang memiliki excellent spririt. Ketika Daniel dimasukkan ke dalam gua singa, mujizat Tuhan terjadi: malaikat-malaikatNya diutus Tuhan untuk mengatupkan mulut singa-singa itu sehingga ia selamat dan tetap hidup. Masih banyak tokoh-tokoh dalam Alkitab yang karena kekaribannya dengan Tuhan tidak hanya mengalami kebaikan Tuhan, tapi juga dipakai Tuhan secara luar biasa sebagai alatNya.
Bagaimana dengan kita? Adakah kita rindu untuk membangun kekariban dengan Tuhan? Jika kita ingin menikmati berkat-berkat Tuhan dan mengalami kebaikanNya jangan tunda-tunda waktu lagi, mulai sekarang bangunlah kekariban dengan Tuhan, bukan hanya saat kita beribadah di gereja, tapi juga secara pribadi melalui saat teduh kita setiap hari. Saat ini banyak orang Kristen yang sudah kehilangan kekaribannya dengan Tuhan. Kita sulit sekali menyediakan waktu untuk bersujud, memuji, menyembah, mengucap syukur dan merenungkan firmanNya secara pribadi. Berdoa hanya seperlunya saja dan saat butuh. Bagaimana kita akan mengalami penggenapan janji-janji Tuhan dalam hidup ini jika kita tidak karib dengan Tuhan?
Membangun kekariban dengan Tuhan adalah sebuah proses. Jadi tidak ada yang instan, tapi perlu latihan dari hari ke sehari. Jangan malas dan teruslah berlatih! Kita harus memaksa tubuh kita untuk berdoa dan melawan rasa kantuk yang menyerang. Firman Tuhan menasihatkan, "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41).
Jika pada awalnya kita gagal, coba lagi sampai hal itu menjadi sebuah kebiasaan.
Subscribe to:
Posts (Atom)