Saturday, April 21, 2012

KARIB DENGAN TUHAN: Ada Banyak Berkat!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 April 2012 -

Baca:  Mazmur 27:1-14

"Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, itulah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan dan menikmati bait-Nya."  Mazmur 27:4

Kitab Mazmur adalah kitab yang ditulis oleh Daud;  ratusan pasal yang terdapat di dalam kitab ini merupakan curahan hati dan pengalamannya sendiri saat ia karib dengan Tuhan: mulai dari muda hingga ia menjadi raja atas Israel.

     Masa muda Daud banyak dihabiskan di padang karena ia adalah penggembala domba.  Dan pada waktu itulah Daud, yang kesukaannya bermain kecapi, mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan dan memuji-muji Tuhan setiap waktu.  Kekaribannya dengan Tuhan menjadikan Daud makin percaya kepadaNya.  Itulah sebabnya Daud begitu antusias terhadap Tuhan;  kerinduannya begitu besar untuk selalu berada di dalam hadirat Tuhan.  Daud berkata,  "Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik." (Mazmur 84:11).  Perhatikan!  Ada banyak berkat jika kita semakin karib dengan Tuhan.  Di dalam kekariban dengan Tuhan tidak ada ketakutan karena Dia sendiri berjanji,  "...Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan." (Yesaya 41:10).  Karena karib dengan Tuhan, Daud tidak lagi takut terhadap apa pun.  Ketika harus berhadapan dengan raksasa Filistin (Goliat) ia tidak takut, bahkan mampu mengalahkannya karena ia yakin bahwa Tuhan menyertainya.

     Di dalam kekariban dengan Tuhan ada perlindungan yang aman.  Kita melihat bahwa dunia saat ini penuh dengan gejolak.  Adalah manusiawi sekali jika banyak orang menjadi kuatir dan cemas.  Tidak hanya di luar negeri, tapi di negeri kita pun banyak sekali goncangan-goncangan.  Kerusuhan antarwarga, bencana alam (gunung meletus, banjir, jembatan runtuh), kecelakaan lalu-lintas terjadi di mana-mana.  Tapi bagi orang benar yang hidupnya karib dengan Tuhan tidak perlu kuatir, karena  "Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.  Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut;  sekalipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya."  (Mazmur 46:2-4).
(Bersambung)

Friday, April 20, 2012

DALAM TUHAN ADA SUKACITA SEJATI

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 April 2012 -

Baca:  Mazmur 16:1-11

"Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa."  Mazmur 16:11

Momen apa yang paling membuat Saudara merasakan sukacita?  Ada berbagai alasan seseorang mengalami sukacita dalam hidupnya:  seseorang bersukacita saat ia mendapatkan lotere;  ketika merayakan valentine's day dengan teman-teman;  saat berada di kursi pelaminan dengan orang yang dicintainya;  ketika memiliki uang banyak;  ketika lulus ujian atau diwisuda sebagai sarjana;  ketika dianugerahi anak;  ketika bertemu dengan kawan lama dan sebagainya.  Seseorang yang menderita sakit akan bersukacita ketika dokter menyatakan bahwa ia sudah sembuh dan boleh pulang dari rumah sakit;  seorang atlet mengalami sukacita yang luar biasa ketika ia mampu merebut medali emas dalam suatu kejuaraan;  seorang petani bersukacita tatkala musim panen yang ditunggu-tunggu itu tiba, sehingga rasa-rasanya semua kerja keras yang selama ini ia lakukan, baik itu membajak, mengairi dan merawat tanaman telah terbayar sudah.  Begitu pula seorang karyawan akan bersukacita ketika tiba waktu menerima gaji atau mendapat promosi jabatan dari pimpinan.

     Namun, berapa lama sukacita itu akan bertahan?  Sukacita yang ditawarkan oleh dunia ini sifatnya hanya sementara, tidak akan bertahan lama.  Lalu, di manakah kita menemukan sukacita yang sejati dan berlimpah-limpah itu?  Sukacita yang melimpah dan yang tak lekang oleh waktu hanya akan kita temukan di dalam Tuhan Yesus.  Sukacita yang dari Tuhan tidak bergantung pada situasi dan kondisi yang ada di sekitar kita karena sukacita itu berasal dari dalam, yang dikerjakan oleh Roh Kudus.

     Jadi, kita mendapatkan sukacita yang berlimpah oleh karena ada Roh Kudus di dalam diri kita.  Itulah sebabnya Rasul Paulus menasihati,  "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan!  Sekali lagi kukatakan:  Bersukacitalah!"  (Filipi 4:4).  Mungkin kita berkata,  "Teorinya gampang.  Prakteknya?  Bagaimana bisa bersukacita jika kita sedang dalam masalah, sakit, punya banyak utang, toko sepi, perusahaan lagi bangkrut dan sebagainya?"  Rasul Paulus menulis surat himbauan kepada jemaat di Filipi ini bukan saat ia sedang bersenang-senang karena menerima berkat dari Tuhan, tapi justru saat ia berada di dalam penjara alias dalam penderitaan dan kesesakan.

"Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena Tuhan itulah perlindunganmu!"  (Nehemia 8:11b).