Tuesday, April 17, 2012

BERTOBAT DULU BARU MELAYANI TUHAN! (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 April 2012 -

Baca:  2 Timotius 4:1-8

"Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!"  2 Timotius 4:5

Hidup dalam pertobatan sejati adalah awal bagi setiap orang percaya untuk bisa melangkah ke luar sebagi pemberita Injil atau terlibat dalam pelayanan pekerjaan Tuhan.  Banyak orang mengira bahwa perbuatan dosa dapat diselesaikan dengan kita berbuat baik, sehingga berbagai cara kita tempuh untuk menutupi dosa-dosa yang kita perbuat.  Salah satunya adalah dengan kedok melalui kegiatan-kegiatan keagamaan atau istilah rohaninya adalah pelayanan.  Ingat! Tuhan tidak dapat kita manipulasi.  Tuhan mengetahui in detail apa yang ada di pikiran dan motivasi kita,  "...sebab Tuhan menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita."  (1 Tawarikh 28:9a).  Pergi ke gereja setiap minggu bahkan setiap hari dan melakukan berbagai macam kegiatan pelayanan menjadi suatu hal yang sia-sia dan tidak berarti di hadapan Tuhan, jika tidak ada pertobatan dalam diri kita.  Kita bisa saja mengelabui orang lain dengan tampilan luar yang wah, dengan dasi yang licin dan sebagainya, tapi tidak di hadapan Tuhan!

     Perhatikan!  "Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"  (Matius 7:22-23).  Yang Tuhan kehendaki adalah kita menjadi pelaku firman dan hidup dalam ketaatan.  Seharusnya semua kegiatan pelayanan yang kita lakukan menghasilkan buah yang sesuai dengan pertobatan, bukan hanya aktivitas rutin saja.  Kekristenan sejati adalah hidup yang mau taat kepada Tuhan.  Kalau dulu sebelum bertobat kita selalu hidup dalam dosa dan melawan kebenaran, sekarang setelah bertobat kita harus mempunyai tekat untuk hidup taat dan menjadi semakin serupa dengan Kristus.

     Inilah pernyataan Paulus,  "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia."  (Kisah 5:29).  Ketaatan dan kerelaan hati untuk melayani Tuhan adalah buah dari pertobatan seseorang.  Jadi sebelum kita benar-benar hidup dalam pertobatan sejati jangan main-main dengan pelayanan.

Sebagai pemberita Injil, hidup kita harus benar di hadapan Tuhan dan juga manusia!

Monday, April 16, 2012

BERTOBAT DULU BARU MELAYANI TUHAN (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 April 2012 -

Baca:  Markus 6:6b-13

"Lalu pergilah mereka (murid-murid Yesus) memberitakan bahwa orang harus bertobat,"  Markus 6:12

Menjadi saksi Kristus adalah tugas setiap orang Kristen.  "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."  (Matius 28:19-20a).  Namun sebelum kita pergi ke luar memberitakan Injil dan menjadi saksi Kristus, kita secara pribadi harus mengalami pertobatan sejati terlebih dahulu.  Kalau kita sendiri masih hidup dalam dosa, mengenakan 'manusia lama' dan tidak mengalami pertobatan secara pribadi, kita pasti tidak akan memiliki kuasa untuk mengajak orang lain percaya kepada Kristus.  Justru kita akan menjadi batu sandungan bagi orang lain dan mempermalukan nama Tuhan di hadapan mereka.  Jangan sampai hal ini terjadi!  Kita pasti akan gagal.  Oleh sebab itu sebelum kita pergi melayani orang lain dan memberitakan Injil, dosa-dosa kita harus dibereskan terlebih dahulu di hadapan Tuhan.  Kita harus benar-benar bertobat!

     Kata 'bertobat' dalam Perjanjian Baru disebut dengan 'Metanoia' yang berarti perubahan pikiran disertai dengan penyesalan dan perubahan perilaku.  Seseorang yang sungguh-sungguh bertobat pasti mengalami perubahan dalam hidupnya, tahu dan sadar akan dosa-dosa yang diperbuatnya, mengalami kesedihan dan penyesalan terhadap dosanya di hadapan Tuhan.  Tidak ada dosa yang ditutup-tutupi lagi!  Mari kita belajar seperti Daud yang berani berkata,  "Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: 'Aku akan mengaku kepada Tuhan pelanggaran-pelanggaranku,' dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku." (Mazmur 32:5).  Inilah bukti orang yang mau benar-benar bertobat!  Alkitab mencatat,  "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."  (1 Yohanes 1:9).

     Jadi, seseorang dikatakan mengalami pertobatan sejati apabila ia sadar akan segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuatnya, lalu mau kembali kepada Tuhan.

Dengan demikian, tidak lagi menjadi 'senjata makan tuan', tetapi kita akan memiliki keberanian untuk pergi memberitakan Injil dan menjadi saksi Kristus, karena Roh Kudus yang akan menuntun, membimbing dan memampukan kita untuk menjangkau jiwa-jiwa!