Thursday, April 12, 2012

PENUH PERGUMULAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 12 April 2012 -

Baca:  Mazmur 56:1-14

"Kasihanilah aku, ya Allah, sebab orang-orang menginjak-injak aku, sepanjang hari orang memerangi dan mengimpit aku!"  Mazmur 56:2

Perjalanan hidup manusia selama berada di muka bumi ini tak luput dari pergumulan.  Entah itu pergumulan tentang pekerjaan, keluarga, keuangan, sakit penyakit dan sebagainya.  Saat berada dalam pergumulan yang berat itu tak jarang kita merasa tertekan, kecewa, frustasi sehingga ada yang nekat mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

     Hal ini juga dialami oleh Daud, hidupnya penuh dengan pergumulan.  Banyak seteru yang menginginkan kematiannya.  Hidupnya menjadi tidak tenang, di antaranya karena Saul terus mengejarnya dan hendak membunuhnya.  Tak jarang pula Daud mengalami ketakutan yang begitu hebat seperti saat ia berada di Gat, sampai-sampai ia berlaku seperti orang yang sakit ingatan dan berbuat pura-pura gila.  Tapi dalam ketakutannya yang luar biasa itu Daud selalu bersandar kepada Tuhan sebab ia percaya bahwa Tuhan sajalah yang dapat membela perkaranya.  Daud berkata,  "Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu; kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"  (Mazmur 56:4-5).  Daud percaya bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan dan membiarkan umatNya yang berada dalam pergumulan hebat, yang terus berseru-seru kepadaNya.  Daud berkata,  "Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu"  (Mazmur 56:9).

     Saat ini mungkin kita mengalami seperti yang dialami oleh Daud:  kita terhimpit, tertekan oleh permasalahan yang berat atau bahkan juga dimusuhi sekalipun kita tak bersalah.  Tak ada jalan lain selain kita mengadu kepada Tuhan.  Datanglah kepada Tuhan dan jangan lari kepada manusia, biarlah Tuhan sendiri yang menjadi Pembela kita karena  "...hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah."  (Mazmur 51:19b).  Berhentilah untuk bersungut-sungut atau mengomel, tapi bawalah persoalan itu dalam doa kepada Tuhan.  Teguhkan hati dan tetaplah tenang, karena  "...dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu."  (Yesaya 30:15).  Air mata pergumulan kita kepada Tuhan tidak akan pernah sia-sia.  Tuhan mengerti kepedihan hati kita dan mengerti kesengsaraan kita.

Seberat apa pun pergumulan kita, Tuhan sanggup menolong dan memberi jalan keluar!

Wednesday, April 11, 2012

MENANTIKAN TUHAN: Beroleh Kekuatan Baru!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 April 2012 -

Baca: Mazmur 130:1-8

"Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya."  Mazmur 130:5

Ada harga yang harus kita bayar ketika kita menantikan sesuatu dari Tuhan.  Menantikan sesuatu dari Tuhan juga membutuhkan kesabaran dan ketekunan.  Banyak orang Kristen yang menyerah di tengah jalan ketika yang dinantikan itu tidak kunjung tiba, dan karena ketidaksabarannya itu akhirnya mereka juga tidak memperoleh apa-apa.

     Pengiringan kita kepada Tuhan tidak terlepas dari masalah dan pergumulan yang datang silih berganti dalam kehidupan ini.  Tiada hari tanpa pergumulan bagi orang percaya!  Tapi kita harus yakin bahwa  "...Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya."  (1 Korintus 10:13b).  Satu hal yang harus kita lakukan dalam pergumulan yang kita hadapi adalah tetap sabar dan tekun untuk menantikan jawaban dari Tuhan.  "Nantikanlah Tuhan!  Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu!,  Ya, nantikanlah Tuhan!"  (Mazmur 27:14).

     Kesabaran dan ketekunan dalam menanti-nantikan Tuhan pasti akan membuahkan hasil dan mendatangkan berkat yang luar biasa.  Dalam Yesaya 40:31 tertulis:  "...orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah."  Ayat ini menyatakan bahwa setiap orang yang menanti-nantikan Tuhan akan mendapatkan kekuatan baru.  Pergumulan berat yang kita alami seringkali membuat kita lemah, baik secara roh maupun tubuh.  Tapi, kekuatan yang baru akan diberikan Tuhan ketika kita senantiasa menanti-nantikan Dia.  Adapun kekuatan yang Tuhan berikan itu tak terbatas dan tak terjangkau oleh pikiran kita, sebab  "Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,"  (Efesus 3:20).  Secara manusia kita tidak kuat, tapi saat kita memandang Tuhan dan berserah penuh kepadaNya, kekuatan itu akan muncul dan membuat kita tetap bersemangat dan tetap tekun menantikan Dia.

Penantian akan Tuhan menghasilkan kekuatan bagi kita dalam menghadapi segala permasalahan yang ada!