Wednesday, April 11, 2012

MENANTIKAN TUHAN: Beroleh Kekuatan Baru!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 April 2012 -

Baca: Mazmur 130:1-8

"Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya."  Mazmur 130:5

Ada harga yang harus kita bayar ketika kita menantikan sesuatu dari Tuhan.  Menantikan sesuatu dari Tuhan juga membutuhkan kesabaran dan ketekunan.  Banyak orang Kristen yang menyerah di tengah jalan ketika yang dinantikan itu tidak kunjung tiba, dan karena ketidaksabarannya itu akhirnya mereka juga tidak memperoleh apa-apa.

     Pengiringan kita kepada Tuhan tidak terlepas dari masalah dan pergumulan yang datang silih berganti dalam kehidupan ini.  Tiada hari tanpa pergumulan bagi orang percaya!  Tapi kita harus yakin bahwa  "...Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya."  (1 Korintus 10:13b).  Satu hal yang harus kita lakukan dalam pergumulan yang kita hadapi adalah tetap sabar dan tekun untuk menantikan jawaban dari Tuhan.  "Nantikanlah Tuhan!  Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu!,  Ya, nantikanlah Tuhan!"  (Mazmur 27:14).

     Kesabaran dan ketekunan dalam menanti-nantikan Tuhan pasti akan membuahkan hasil dan mendatangkan berkat yang luar biasa.  Dalam Yesaya 40:31 tertulis:  "...orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah."  Ayat ini menyatakan bahwa setiap orang yang menanti-nantikan Tuhan akan mendapatkan kekuatan baru.  Pergumulan berat yang kita alami seringkali membuat kita lemah, baik secara roh maupun tubuh.  Tapi, kekuatan yang baru akan diberikan Tuhan ketika kita senantiasa menanti-nantikan Dia.  Adapun kekuatan yang Tuhan berikan itu tak terbatas dan tak terjangkau oleh pikiran kita, sebab  "Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,"  (Efesus 3:20).  Secara manusia kita tidak kuat, tapi saat kita memandang Tuhan dan berserah penuh kepadaNya, kekuatan itu akan muncul dan membuat kita tetap bersemangat dan tetap tekun menantikan Dia.

Penantian akan Tuhan menghasilkan kekuatan bagi kita dalam menghadapi segala permasalahan yang ada!

Tuesday, April 10, 2012

TIDAK MENGASIHI DUNIA: Tidak Berkompromi Dengan Dosa!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 10 April 2012 -

Baca:  1 Yohanes 2:7-17

"Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu."  1 Yohanes 2:15

Keberadaan hidup orang percaya di tengah dunia adalah untuk menjadi berkat atau kesaksian bagi dunia.  Karena itu kita dituntut memiliki kehidupan yang 'berbeda' dari orang-orang dunia.  Tertulis:  "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna."  (Roma 12:2).  Jika hidup kita tidak jauh berbeda dari orang dunia berarti kita telah gagal menjadi orang Kristen.  Bahkan Yakobus dengan keras menyatakan:  "Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah."  (Yakobus 4:4).  Jika seseorang mengasihi dunia ini bisa dipastikan bahwa dia tidak mengasihi Tuhan dengan sepenuhnya, karena ia lebih mengutamakan perkara-perkara duniawi dan mengabaikan perkara-perkara rohani.

     Keduaniawian merupakan suatu roh yaitu suatu atmosfer, suatu pengaruh yang menembus seluruh kehidupan manusia.  Sehubungan dengan ayat nas di atas, tidak berarti bahwa di dalam masyarakat kita harus berlaku seperti 'orang suci', hidup menyendiri dan tidak lagi bersosialisasi.  Tetapi yang dimaksud di sini adalah tidak boleh hidup menurut cara hidup dunia ini yang cenderung berkompromi dengan dosa dan hidup dalam kedagingan.  Dewasa ini banyak orang Kristen yang 'bergandengan tangan' dengan dunia ini sehingga sulit dibedakan manakah orang Kristen dan mana yang 'orang dunia'.  Hal ini janganlah sampai terjadi!  Terlebih-lebih menjelang kedatangan Tuhan Yesus yang sudah di ambang pintu, kita harus berjuang untuk hidup benar dan tidak bercacat-cela.  Kita harus tegas terhadap dosa!

     Firman Tuhan berkata,  "...hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging."  (Galatia 5:16), dan  "...barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu."  (Galatia 6:8).

Bukti kalau kita tidak mengasihi dunia adalah tidak berkompromi dengan dosa, sebaliknya hidup menurut pimpinan Roh Tuhan!