Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 April 2012 -
Baca: Yohanes 19:28-42
"Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: 'Sudah selesai.' Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya." Yohanes 19:30
Pernyataan Yesus sudah selesai menunjukkan bahwa bagi Yesus salib bukan hanya sekedar penderitaan atau aniaya bagiNya, tetapi salib adalah sebuah tugas dan misi yang harus Ia emban dari Bapa. Karena salib itu merupakan tugas yang tidak mudah, Yesus pun sujud dan berdoa, "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26:39).
Ungkapan sudah selesai juga ungkapan bahwa Yesus telah menyelesaikannya dan taat sampai akhir seperti yang juga disampaikan Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi, "Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." (Filipi 2:8). Ketika Yesus disalibkan, Ia ditinggalkan oleh murid-muridNya. Mereka kecewa karena Yesus tidak menyatakan diri sebagai raja, malah disalibkan. Itulah sebabnya orang-orang Yahudi sampai hari ini tidak percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat.
Karena dosa, seharusnya kita yang menanggung hukuman, tapi kini telah diselesaikan oleh Kristus; dan segala harga yang seharusnya kita bayar telah dilunasi olehNya. Alkitab menyatakan, "Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu." (1 Korintus 6:20). Kita tahu harga dosa adalah maut dan penghukuman kekal. Tetapi dalam Yesus Kristus telah diubah segala kutuk menjadi berkat; dimerdekakan dari dosa menjadi hamba kebenaran!
Bagaimana respons kita terhadap pengorbanan Kristus ini? Dikatakan, "Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu." Keselamatan adalah anugerah terbesar dalam hidup kita, karena itu jangan pernah sia-siakan. Jangan lagi kita hidup dalam dosa, melainkan mari kita hidup sebagai 'manusia baru'. Dan selagi masih ada kesempatan mari kita gunakan untuk melayani Tuhan dengan sepenuh hati dan memberi yang terbaik bagi Dia!
Ingatlah bahwa tidak ada satu pun orang yang tidak di dalam Yesus Kristus yang bisa lolos dari kebinasaan kekal, karena itu jangan sia-siakan keselamatan yang sudah kita terima ini; mari kita kerjakan keselamatan ini dengan takut dan gentar pula!
Saturday, April 7, 2012
Friday, April 6, 2012
KEMATIAN KRISTUS: Kita Diselamatkan dari Dosa!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 April 2012 -
Baca: Yohanes 19:16b-27
"Dan di situ Ia disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengah." Yohanes 19:18
Jumat Agung adalah Hari Jumat sebelum Minggu Paskah, hari peringatan Penyaliban Yesus Kristus dan wafatNya di Golgota. Sudah menjadi hal yang umum bila acara yang berhubungan dengan kematian bukanlah sesuatu yang menyenangkan, sebab di mana ada kematian di situ juga ada air mata.
Peristiwa kematian selalu diiringi dengan kesedihan dan kepedihan yang sangat mendalam. Namun bagi orang percaya, kematian Yesus Kristus justru adalah peristiwa yang besar dan harus disyukuri, karena di dalam kematian Yesus Kristus ada pengampunan dosa, kita dibebaskan dari kutuk, ada masa depan dan memiliki pengharapan. Tertulis: "...masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang." (Amsa 23:18). Kematian Yesus Kristus yang berarti sorga bukan hanya angan-angan, tetapi menjadi bagian yang pasti bagi anak-anak Tuhan. Kematian Yesus Krisus berarti pula jaminan bagi kita untuk mengalami berkat yang berkelimpahan. Hal ini dinyatakan dalam Efesus 1:3: "Terpujiah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga."
Di atas Golgota sepertinya Yesus Kristus mengalami kegagalan dan kehancuran. Mungkin pada saat itu Iblis tertawa, tetapi justru di situlah kedaulatan Allah dinyatakan dan kemenangan diraih! Memang, bagi dunia salib adalah kebodohan, tapi bagi kita salib adalah bukti kasih Allah yang menyelamatkan karena melalui kematian Yesus Kristus kita diselamatkan. Maut tidak berkuasa lagi! Jadi kekristenan tidak dapat dipisahkan dari 'salib'. Hanya melalui iman percaya kita kepada Yesus Kristus, tanpa dikarenakan apa yang telah kita lakukan, keselamatan itu kita terima dengan cuma-cuma seperti tertulis: "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus." (Roma 3:23-24). Sebagai orang-orang berdosa kita tidak sanggup membebaskan diri dari kutuk dosa, dan hanya melalui penumpahan darah Kristus di atas kayu salib inilah dosa-dosa kita ditebus.
Tanpa kematian Yesus Kristus tidak ada jalan keselamatan bagi umat manusia di muka bumi ini!
Baca: Yohanes 19:16b-27
"Dan di situ Ia disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengah." Yohanes 19:18
Jumat Agung adalah Hari Jumat sebelum Minggu Paskah, hari peringatan Penyaliban Yesus Kristus dan wafatNya di Golgota. Sudah menjadi hal yang umum bila acara yang berhubungan dengan kematian bukanlah sesuatu yang menyenangkan, sebab di mana ada kematian di situ juga ada air mata.
Peristiwa kematian selalu diiringi dengan kesedihan dan kepedihan yang sangat mendalam. Namun bagi orang percaya, kematian Yesus Kristus justru adalah peristiwa yang besar dan harus disyukuri, karena di dalam kematian Yesus Kristus ada pengampunan dosa, kita dibebaskan dari kutuk, ada masa depan dan memiliki pengharapan. Tertulis: "...masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang." (Amsa 23:18). Kematian Yesus Kristus yang berarti sorga bukan hanya angan-angan, tetapi menjadi bagian yang pasti bagi anak-anak Tuhan. Kematian Yesus Krisus berarti pula jaminan bagi kita untuk mengalami berkat yang berkelimpahan. Hal ini dinyatakan dalam Efesus 1:3: "Terpujiah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga."
Di atas Golgota sepertinya Yesus Kristus mengalami kegagalan dan kehancuran. Mungkin pada saat itu Iblis tertawa, tetapi justru di situlah kedaulatan Allah dinyatakan dan kemenangan diraih! Memang, bagi dunia salib adalah kebodohan, tapi bagi kita salib adalah bukti kasih Allah yang menyelamatkan karena melalui kematian Yesus Kristus kita diselamatkan. Maut tidak berkuasa lagi! Jadi kekristenan tidak dapat dipisahkan dari 'salib'. Hanya melalui iman percaya kita kepada Yesus Kristus, tanpa dikarenakan apa yang telah kita lakukan, keselamatan itu kita terima dengan cuma-cuma seperti tertulis: "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus." (Roma 3:23-24). Sebagai orang-orang berdosa kita tidak sanggup membebaskan diri dari kutuk dosa, dan hanya melalui penumpahan darah Kristus di atas kayu salib inilah dosa-dosa kita ditebus.
Tanpa kematian Yesus Kristus tidak ada jalan keselamatan bagi umat manusia di muka bumi ini!
Subscribe to:
Posts (Atom)