Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 April 2012 -
Baca: Yohanes 19:16b-27
"Dan di situ Ia disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan
juga dua orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengah." Yohanes 19:18
Jumat Agung adalah Hari Jumat sebelum Minggu Paskah, hari peringatan Penyaliban Yesus Kristus dan wafatNya di Golgota. Sudah menjadi hal yang umum bila acara yang berhubungan dengan kematian bukanlah sesuatu yang menyenangkan, sebab di mana ada kematian di situ juga ada air mata.
Peristiwa kematian selalu diiringi dengan kesedihan dan kepedihan yang sangat mendalam. Namun bagi orang percaya, kematian Yesus Kristus justru adalah peristiwa yang besar dan harus disyukuri, karena di dalam kematian Yesus Kristus ada pengampunan dosa, kita dibebaskan dari kutuk, ada masa depan dan memiliki pengharapan. Tertulis: "...masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang." (Amsa 23:18). Kematian Yesus Kristus yang berarti sorga bukan hanya angan-angan, tetapi menjadi bagian yang pasti bagi anak-anak Tuhan. Kematian Yesus Krisus berarti pula jaminan bagi kita untuk mengalami berkat yang berkelimpahan. Hal ini dinyatakan dalam Efesus 1:3: "Terpujiah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga."
Di atas Golgota sepertinya Yesus Kristus mengalami kegagalan dan kehancuran. Mungkin pada saat itu Iblis tertawa, tetapi justru di situlah kedaulatan Allah dinyatakan dan kemenangan diraih! Memang, bagi dunia salib adalah kebodohan, tapi bagi kita salib adalah bukti kasih Allah yang menyelamatkan karena melalui kematian Yesus Kristus kita diselamatkan. Maut tidak berkuasa lagi! Jadi kekristenan tidak dapat dipisahkan dari 'salib'. Hanya melalui iman percaya kita kepada Yesus Kristus, tanpa dikarenakan apa yang telah kita lakukan, keselamatan itu kita terima dengan cuma-cuma seperti tertulis: "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus." (Roma 3:23-24). Sebagai orang-orang berdosa kita tidak sanggup membebaskan diri dari kutuk dosa, dan hanya melalui penumpahan darah Kristus di atas kayu salib inilah dosa-dosa kita ditebus.
Tanpa kematian Yesus Kristus tidak ada jalan keselamatan bagi umat manusia di muka bumi ini!
Friday, April 6, 2012
Thursday, April 5, 2012
JANGAN TERPENGARUH ORANG FASIK!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 April 2012 -
Baca: Roma 2:1-16
"tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman." Roma 2:8
Pembacaan firman Tuhan hari ini jelas menyatakan bahwa Tuhan "...akan membalas setiap orang menurut perbuatannya," (ayat 6). Pasti kepada orang yang hidup dalam kebenaran akan diberikan kehidupan kekal; sebaliknya bagi yang tetap hidup dalam kelaliman akan beroleh murka dari Tuhan, artinya penderitaan dan kesesakan akan menimpa setiap orang yang berbuat jahat. Tetapi seringkali yang kita lihat adalah orang jahat tetap mujur dan sepertinya hidup dalam kebahagiaan. Ini adalah penglihatan secara mata jasmani, namun tidaklah demikian adanya. Mungkin mereka berlimpah dengan harta, tapi sesungguhnya jiwa mereka kosong, merana dan hatinya tidak tenang. Hal inilah yang pasti mengganjal di benak setiap orang percaya, bahkan Yeremia pun menanyakannya kepada Tuhan: "Tetapi aku mau berbicara dengan Engkau tentang keadilan: Mengapakah mujur hidup orang-orang fasik, sentosa semua orang yang berlaku tidak setia? Engkau membuat mereka tumbuh, dan merekapun juga berakar, mereka tumbuh subur dan menghasilkan buah juga." (Yeremia 12:1b-2a).
Bukankah kita juga bersikap demikian: iri hati dan marah kepada Tuhan? Mungkin kita juga berkata dalam hati, "Percuma bersusah payah melayani Tuhan, toh hidupku tidak ada perubahan. Sudahlah tidak usah terlalu rohani, hidup seperti orang dunia saja." Stop berpikir demikian! Karena dengan tegas Alkitab mengatakan bahwa jika kita suam-suam kuku alias tidak dingin dan tidak panas, Tuhan akan memuntahkan kita dari mulutNya.
Apa pun keadaannya janganlah kita sampai terpengaruh dan terbawa oleh arus dunia ini. Tuhan menghendaki agar kita tetap setia sampai akhir. Memang tidak mudah menjadi orang setia, terlebih di akhir zaman ini, di mana banyak sekali ujian dan tantangan yang menghadang hidup orang percaya. Namun janji Tuhan jelas bahwa Dia akan "...memelihara jalan orang-orang-Nya yang setia," (Amsal 2:8) dan pada saatnya kita akan melihat bahwa Tuhan akan membuat perbedaan antara orang benar dan orang fasik (baca Maleakhi 3:18). Tuhan selalu adil dengan perbuatanNya, Ia pun akan membalaskan setiap orang setimpal dengan hasil perbuatannya!
Tetaplah hidup dalam kebenaran, sebab mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia!
Baca: Roma 2:1-16
"tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman." Roma 2:8
Pembacaan firman Tuhan hari ini jelas menyatakan bahwa Tuhan "...akan membalas setiap orang menurut perbuatannya," (ayat 6). Pasti kepada orang yang hidup dalam kebenaran akan diberikan kehidupan kekal; sebaliknya bagi yang tetap hidup dalam kelaliman akan beroleh murka dari Tuhan, artinya penderitaan dan kesesakan akan menimpa setiap orang yang berbuat jahat. Tetapi seringkali yang kita lihat adalah orang jahat tetap mujur dan sepertinya hidup dalam kebahagiaan. Ini adalah penglihatan secara mata jasmani, namun tidaklah demikian adanya. Mungkin mereka berlimpah dengan harta, tapi sesungguhnya jiwa mereka kosong, merana dan hatinya tidak tenang. Hal inilah yang pasti mengganjal di benak setiap orang percaya, bahkan Yeremia pun menanyakannya kepada Tuhan: "Tetapi aku mau berbicara dengan Engkau tentang keadilan: Mengapakah mujur hidup orang-orang fasik, sentosa semua orang yang berlaku tidak setia? Engkau membuat mereka tumbuh, dan merekapun juga berakar, mereka tumbuh subur dan menghasilkan buah juga." (Yeremia 12:1b-2a).
Bukankah kita juga bersikap demikian: iri hati dan marah kepada Tuhan? Mungkin kita juga berkata dalam hati, "Percuma bersusah payah melayani Tuhan, toh hidupku tidak ada perubahan. Sudahlah tidak usah terlalu rohani, hidup seperti orang dunia saja." Stop berpikir demikian! Karena dengan tegas Alkitab mengatakan bahwa jika kita suam-suam kuku alias tidak dingin dan tidak panas, Tuhan akan memuntahkan kita dari mulutNya.
Apa pun keadaannya janganlah kita sampai terpengaruh dan terbawa oleh arus dunia ini. Tuhan menghendaki agar kita tetap setia sampai akhir. Memang tidak mudah menjadi orang setia, terlebih di akhir zaman ini, di mana banyak sekali ujian dan tantangan yang menghadang hidup orang percaya. Namun janji Tuhan jelas bahwa Dia akan "...memelihara jalan orang-orang-Nya yang setia," (Amsal 2:8) dan pada saatnya kita akan melihat bahwa Tuhan akan membuat perbedaan antara orang benar dan orang fasik (baca Maleakhi 3:18). Tuhan selalu adil dengan perbuatanNya, Ia pun akan membalaskan setiap orang setimpal dengan hasil perbuatannya!
Tetaplah hidup dalam kebenaran, sebab mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia!
Subscribe to:
Posts (Atom)